Pengujian Hipotesis PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER LENGAN TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS

C. Pengujian Hipotesis

Dengan terujinya semua kelompok data berdistribusi normal dan homogen, maka uji persyaratan analisis untuk Analisis Varians ANAVA untuk rancangan blok dan Uji-t sebagai uji lanjut terpenuhi. Rangkuman hasil perhitungan data tampak pada tabel 8. Dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 7. Tabel 9. Rangkuman Hasil Perhitungan Anava Terhadap Hasil Peningkatan Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas Dengan Taraf Signifikan α = 0.05 Sumber Variasi dk JK RJK F o F t Rata-rata Perlakuan 1 292.4100 292.410 A 2 9.5454 4.773 11.4248 3.32 B 1 2.1707 2.171 5.1962 4.17 AB 2 5.8767 2.938 7.0338 3.32 Kekeliruan 30 12.5325 0.418 Total 36 322.5354 Keterangan: JK : Jumlah kuadrat dk : Derajat kebebasan RK : Rata-rata jumlah kuadrat F o : Harga F observasi F t : Harga F tabel pada α = 0.05 A : Kelompok latihan interval anaerob B : Kelompok perenang berdasarkan klasifikasi power lengan AB : Interaksi antara kelompok latihan dengan power lengan : Tanda signifikan pada α = 0.05. Pada tabel 8 di atas tampak bahwa semua harga F o ternyata lebih kecil dari harga F t dengan demikian secara keseluruhan hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas tidak berbeda secara signifikan. Karena secara keseluruhan data tidak berbeda secara signifikan, maka analisis tidak dapat dilanjutkan untuk mengetahui setiap kelompok perlakuan.

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter, 50 meter dan kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Berdasarkan hasil analisis variansi ternyata diperoleh F hitung = 19,18 lebih besar dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi α = 0.05 db 259 sebesar 3.17. Ini berarti hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Dengan demikian bahwa ketiga latihan interval anaerob yang diterapkan terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua menyatakan bahwa ada perbedaan peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas antara perenang yang memiliki power lengan tinggi dan rendah. Berdasarkan hasil analisis variansi ternyata diperoleh F hitung = 23,24 lebih besar dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi α = 0.05 db 259 sebesar 3.17. Ini berarti hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Dengan demikian bahwa variabel atribut yang melihat berdasarkan kedua power lengan menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.

3. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada interaksi antara latihan interval anaerob dengan power lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Berdasarkan hasil analisis variansi ternyata diperoleh F hitung = 209,95 lebih besar dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi α = 0.05 db 259 sebesar 3.17. Dengan demikian H o yang menyatakan ada interaksi antara latihan interval anaeob dengan power lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas ditolak. Dengan demikian hipotesis penelitian ditolak dan meyimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara latihan interval anaerob dan power lengan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 20 124

PERBEDAAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB RASIO WAKTU KERJA ISTIRAHAT 1 3, 1 5 DAN 1 7 TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS DITINJAU DARI POWER OTOT LENGAN

0 10 139

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KATROL DENGAN DUMBELL ARM SWING TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET PUTRIUSIA (13-14 TAHUN) RENANG BUNDA SWIMMING CLUB PADANGSIDIMPUANTAHUN 2014/2015.

0 3 28

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA PUNGGUNG.

0 2 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN POWER TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KAPASITAS AEROBIK (VO2 Max) DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER.

1 3 31

PERBANDINGAN METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER.

0 0 30

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN.

0 0 15

Pengaruh metode latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari Agus Subardan TESIS

0 0 150

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL AEROB DAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA PUNGGUNG PADA ATLET ELITE SWIMMING CLUB SOLO - UNS Institutional Repository

0 0 19