Pengujian Persyaratan Analisis Varians

Dari tabel 5 di atas, deskripsi data peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang diklasifikasikan menurut kelompok latihan interval anaerob dan rasio power lengan dapat terlihat dari gambaran setiap kelompok sel. Data ini selanjutnya dianalisis dalam rangka pengujian hipotesis.

B. Pengujian Persyaratan Analisis Varians

Sesuai dengan teknik analisis data yang dikemukakan pada bab IV, bahwa teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varians untuk rancangan blok. Maka sebelum analisis tersebut dilakukan perlu pengujian terhadap persyaratan- persyaratan, yaitu : 1 normalitas sampel, dan 2 homogenitas varians populasi.

1. Uji Normalitas

Pengujian terhadap normalitas sampel menggunakan uji Lilliefors perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 17. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sampel Dengan Menggunakan Uji Lilliefors Dengan Taraf Signifikan α = 0.05 Kelompok Perlakuan N M SD L hitung L tabel 5 Kesimpulan a 1 b 1 6 3.432 0.437 0.1489 0.319 Berdistribusi Normal a 1 b 2 6 2.368 0.683 0.2737 0.319 Berdistribusi Normal a 2 b 1 6 1.870 0.555 0.2054 0.319 Berdistribusi Normal a 2 b 2 6 2.522 0.577 0.1827 0.319 Berdistribusi Normal a 3 b 1 6 3.985 0.554 0.2577 0.319 Berdistribusi Normal a 3 b 2 6 2.923 0.694 0.1700 0.319 Berdistribusi Normal Tabel 6. Keterangan Rangkuman Hasil Uji Normalitas Sampel Dengan Menggunakan Uji Lilliefors dengan Taraf Signifikan α = 0.05 a 1 b 1 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter dengan power lengan tinggi. a 1 b 2 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter dengan power lengan tinggi. a 1 b 3 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25- 50 meter dengan power lengan tinggi. a 2 b 1 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter dengan power lengan rendah. a 2 b 2 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter dengan power lengan rendah. a 2 b 3 Nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas kelompok latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25- 50 meter dengan power lengan rendah. N Number jumlah sampel yang diobservasi L o Lilliefors observasi Perhitungan Uji Normalitas Lilliefors Α Taraf signifikansi p L t Lilliefors tabel Tabel Signifikansi Uji Normalitas Lilliefors Dengan mencermati tabel 7 di atas, maka dapat dikatakan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan uji normalitas Lilliefors untuk setiap sel dengan jumlah setiap sampel 6 orang perenang subjek perlakuan dan dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05; ternyata L o lebih kecil dari batas penolakan hipotesis nol sebesar 0,258 L tabel . Dengan demikian, bahwa semua kelompok sampel setiap sel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian terhadap homogenitas varians populasi menggunakan uji Bartlett perhitungan lengkap terdapat pada lampiran 19. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel. Tabel 7. Rangkuman Hasil Homogenitas Varians Populasi Dengan Menggunakan Uji Bartlett dengan Taraf Signifikan α = 0.05 Sampel Dk 1dk s 2 log s 2 dklog s 2 � � � � � � 1 5 0.200 0.191 -0.7185 -3.5924 1.351 11.07 2 5 0.200 0.467 -0.3307 -1.6535 3 5 0.200 0.307 -0.5125 -2.5627 4 5 0.200 0.481 -0.3175 -1.5874 5 5 0.200 0.309 -0.5107 -2.5535 6 5 0.200 0.333 -0.4771 -2.3853 Jumlah 30 1.200 2.089 -2.8670 -14.3348 Tabel 8. Keterangan Rangkuman Hasil Homogenitas Varians Populasi Dengan Menggunakan Uji Bartlet Dengan Taraf Signifikan α = 0.05 Kelompok 1 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter pada power lengan tinggi. Kelompok 2 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter pada power lengan tinggi. Kelompok 3 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter pada power lengan tinggi. Kelompok 4 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter pada power lengan rendah. Kelompok 5 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter pada power lengan rendah. Kelompok 6 Harga variansi nilai tes hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter pada power lengan rendah. Harga B Harga satuan B Harga dk Derajat kebebasan Harga X 2 Harga chi kuadrat hasil observasi Harga X t 2 Harga chi kuadrat table Pada tabel 9 di atas dapat di lihat bahwa harga X 2 = 6,631 lebih kecil dari harga X t 2 = 11,07. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berupa nilai hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas dari setiap kelompok memiliki variansi populasi yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 20 124

PERBEDAAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB RASIO WAKTU KERJA ISTIRAHAT 1 3, 1 5 DAN 1 7 TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS DITINJAU DARI POWER OTOT LENGAN

0 10 139

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KATROL DENGAN DUMBELL ARM SWING TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET PUTRIUSIA (13-14 TAHUN) RENANG BUNDA SWIMMING CLUB PADANGSIDIMPUANTAHUN 2014/2015.

0 3 28

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA PUNGGUNG.

0 2 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN POWER TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KAPASITAS AEROBIK (VO2 Max) DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER.

1 3 31

PERBANDINGAN METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER.

0 0 30

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN.

0 0 15

Pengaruh metode latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari Agus Subardan TESIS

0 0 150

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL AEROB DAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA PUNGGUNG PADA ATLET ELITE SWIMMING CLUB SOLO - UNS Institutional Repository

0 0 19