ATP-PC-LA diselingi interval istirahat work relief interval dan kelompok eksperimen 3 melakukan renang dengan kombinasi jarak 25-50 meter dengan interval
kerja kombinasi sistem energi ATP-PC+ATP-PC-LA dan diselingi interval istirahat kombinasi rest relief interval dan work relief interval. Latihan dilaksanakan tiga kali
per minggu selama dua bulan. Data kecepatan renang 100 meter sebelum dan sesudah perlakuan dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis variansi satu jalur
pada taraf signifikansi 5. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Ada perbedaan perigaruh latihan interval anaerob terhadap kecepatan
renang 100 meter gaya Front Crawl pada Perenang Intermediate. 2 Latihan interval anaerob kombinasi jarak 25-50 meter lebih baik dibanding latihan interval anaerob
jarak 50 meter dan jarak 25 meter terhadap kecepatan renang 100 meter gaya Front Crawl pada Perenang Intermediate.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut:
1. Perbedaan pengaruh antara latihan interval anaerob jarak tempuh 25
meter, 50 meter dan kombinasi 25-50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
Latihan interval anaerob merupakan metode latihan yang memiliki variasi jarak untuk diatur dalam merancang dan mengembangkan sistem energi anaerob.
Dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas, maka latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter, 50 meter dan
kombinasi 25-50 meter sebagai latihan interval anaerobnya. Program latihan Interval anaerob jarak tempuh 25 meter menggunakan sistem energi ATP-PC di
bawah 20 detik. Program latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter pada dasarnya mengembangkan kecepatan maksimal dalam melakukan renang secara
berulang-ulang dengan diselingi istirahat aktif dengan memperbanyak frekuensi ulangan repetisi. Program latihan Interval anaerob jarak tempuh 50 meter
menggunakan sistem energi ATP-PC-LA di atas 20 detik. Program latihan interval anaerob jarak 50 meter pada dasarnya mengembangkan kecepatan
akselerasi dalam melakukan renang secara berulang-ulang dengan diselingi istirahat aktif untuk pemecahan asam laktat. Sedangkan program latihan Interval
anaerob kombinasi jarak tempuh 25-50 meter menggunakan kombinasi sistem energi ATP-PC dan ATP-PC-LA. Program latihan interval anaerob kombinasi
jarak tempuh 25-50 meter pada dasarnya mengembangkan kecepatan, memperbanyak frekuensi yang terjadi pada jarak tempuh renang 25 meter dan
kecepatan akselerasi pada jarak tempuh renang 50 meter. Dengan kondisi tersebut tentunya kemampuan power lengan akan meningkat. Keuntungan dan kelebihan
dari latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter adalah adanya peningkatan sistem energi ATP-PC yang cukup besar.
Latihan interval anaerob jarak tempuh 50 meter merupakan latihan yang cocok untuk pengembangan sistem energi ATP-PC-LA. Karena pengembangan
sistem energi ATP-PC-LA merupakan tipe latihan interval anaerob di atas 20 detik. Sehingga latihan ini sangat baik untuk meningkatkan kecepatan renang 100
meter gaya bebas. Sama halnya dengan latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter, latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter ini
memiliki kelebihan berupa peningkatan sistem energi ATP-PC-LA yang cukup besar.
Latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh 25-50 meter merupakan latihan yang cocok untuk pengembangan sistem energi ATP-PC+ATP-PC-LA.
Karena pengembangan sistem energi ATP-PC+ATP-PC-LA merupakan kombinasi tipe latihan interval anaerob di bawah 20 detik dan tipe latihan interval
anaerob di atas 20 detik. Sehingga latihan ini sangat baik untuk meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Latihan interval anaerob kombinasi jarak
tempuh renang 25-50 meter ini memiliki kelebihan berupa peningkatan sistem energi ATP-PC+ATP-PC-LA yang lebih menguntungkan dibanding penggunaan
latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter dan 50 meter. Latihan interval anaerob yang dilakukan secara berulang-ulang dan
berkesinambungan akan berpengaruh terhadap sistem fisiologis dan neurologi, khususnya pada otot lengan sehingga akan terjadi adaptasi terhadap gerakan yang
dilakukan. Dengan demikian peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas
pada perenang dapat meningkat. Hal ini dikarenakan pola gerakan dan sistem energi yang digunakan sesuai dengan gerakan dan sistem energi pada power.
Latihan interval anaerob ini dilakukan dengan cepat dan bertenaga, sehingga cukup melelahkan. Oleh karena itu peningkatan dosis latihan interval anaerob,
sebaiknya diberikan secara bertahap. Dari uraian di atas dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang
ada pada masing-masing latihan interval anaerob, maka dapat diduga bahwa antara latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter, 50 meter dan
kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
2. Perbedaan peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas antara
perenang yang memiliki power lengan tinggi dan rendah.
Power adalah gabungan dari kekuatan dan kecepatan yang merupakan salah satu unsur kondisi fisik dan dapat disebut juga sebagai bagian penting dari semua
gerakan aktivitas olahraga. Power lengan yang dimiliki oleh setiap perenang tidak semuanya sama, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Tinggi rendahnya
power lengan yang dimiliki oleh seorang perenang tentunya akan berpengaruh terhadap kecepatan reaksi otot lengan atlet yang bersangkutan. Hal ini
dikarenakan power lengan merupakan salah satu unsur yang dominan dalam gerakan-gerakan yang memerlukan tingkat eksplosifitas tinggi.
Dari uraian tersebut di atas, dapat diduga bahwa perbedaan power lengan yang tinggi dan rendah dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
3. Pengaruh interaksi antara latihan interval anaerob dan power lengan
terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
Peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yaitu peningkatan kemampuan perenang untuk melakukan gerakan menarik dan mendorong air
dengan cepat, dimana hasil penghitungannya dimulai dari start sampai dengan finish. Dalam melatih dan meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, salah satu diantaranya adalah penerapan latihan interval anaerob. Kecermatan dan ketepatan dalam menerapkan
latihan interval anaerob merupakan faktor yang sangat penting untuk memperoleh peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang lebih baik. Jika ditinjau
dari terbentuknya power lengan yang merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan otot lengan, maka latihan yang diterapkan harus mempunyai ciri-ciri
latihan eksplosif power. Latihan eksplosifitas dapat memperbaiki kecepatan, pengembangan tenaga dan keduanya itu sangat diperlukan untuk menunjang
prestasi yang lebih baik. Hal ini dapat membawa pemikiran bahwa perlunya latihan interval anaerob yang tepat dan sesuai untuk meningkatkan kecepatan
renang 100 meter gaya bebas yang tentunya disesuaikan dengan kemampuan power lengan perenang.
Latihan interval anaerob yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan renang 100 meter gaya bebas seseorang perenang diantaranya adalah
latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter, 50 meter dan kombinasi jarak tempuh 25-50 meter. Latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh 25-50
meter akan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap power lengan dibandingkan latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter dan 50 meter.
Sehingga ketiga macam bentuk latihan interval anaerob ini dapat digunakan sebagai alternatif dan variasi latihan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Kelompok perenang yang memiliki power lengan rendah memiliki
peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang besar jika dilatih dengan latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter. Kelompok perenang yang
memiliki power lengan tinggi memiliki peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang lebih baik jika dilatih dengan latihan interval anaerob jarak
tempuh 50 meter. Dari uraian tersebut di atas, maka dapat diduga terdapat hubungan antara latihan interval anaerob dan power lengan terhadap peningkatan
kecepatan renang 100 meter bebas.
D. Pengajuan Hipotesis