Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian dipilih jarak lemparan terjauh dicatat dalam satuan feet.

5. Peningkatan Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas

Kecepatan renang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kecepatan renang yang dilakukan dengan kecepatan renang penuh, cepat dan eksplosif dalam satuan detik. Dimana penghitungannya dimulai pada saat aba-aba “ya” timers menghidupkan stopwatch, perenang melakukan tolakan dari balok start kolam renang tempat untuk melakukan kecepatan renang 100 meter sampai saat memasuki finish dan timers mematikan stopwatch alat untuk mengukur kecepatan renang 100 meter dengan satuan detik, tingkat ketelitian 0,01 detik. Pengambilan waktu yang dicatat merupakan kecepatan maksimal dari masing- masing perenang menggunakan stopwatch yang selanjutnya dapat diolah secara statistik.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perenang putra perkumpulan renang Tirta Dharma dan Almagari Surakarta dengan kriteria usia berkisar 8-12 tahun sebanyak 69 perenang.

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Seluruh populasi sebanyak 69 perenang diambil secara random yaitu sejumlah 36 perenang. Dari sejumlah 36 perenang tersebut, kemudian dilakukan tes dan pengukuran power lengan menggunakan bola medisin, tujuannya untuk mengetahui perenang yang memiliki power lengan tinggi dan power lengan rendah dan selanjutnya dirangking. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 perenang putra yang terdiri dari 18 perenang yang memiliki kemampuan power lengan tinggi, dan 18 perenang yang memiliki power lengan rendah. Selanjutnya 18 perenang yang memiliki power lengan tinggi dan yang memiliki power lengan rendah masing-masing dibagi menjadi tiga kelompok dengan cara diundi random, yaitu 6 perenang mendapatkan latihan interval anearob jarak tempuh renang 25 meter, 6 perenang sebagai kelompok yang mendapatkan latihan interval anaerob jarak tempuh renang 50 meter, dan 6 perenang sebagai kelompok yang mendapatkan latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan variabel, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah 1 Upper Body Test dan 2 tes kecepatan renang. 1. Data power lengan Power lengan diukur dengan tes lempar menggunakan bola medisin. Tes power lengan menggunakan Upper Body Test dari Bompa 1994:147. Data power lengan diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan diberikan. Data power lengan dapat dipakai untuk mengelompokkan 1 sampel yang memiliki power lengan tinggi dan 2 sampel yang memiliki power lengan rendah. 2. Data Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas Teknik pengumpulan data menggunakan petunjuk tes renang dari Fox, E.L, Bowers, RW. Foss, ML. 1988. Data kecepatan renang diukur sebanyak dua kali yaitu tes awal pre-test dan tes akhir post-test. Petunjuk pelaksanaan instrumen data keseluruhan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN INTERVAL ANAEROB DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA DADA 50 METER

0 20 124

PERBEDAAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL ANAEROB RASIO WAKTU KERJA ISTIRAHAT 1 3, 1 5 DAN 1 7 TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS DITINJAU DARI POWER OTOT LENGAN

0 10 139

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN KATROL DENGAN DUMBELL ARM SWING TERHADAP POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER PADA ATLET PUTRIUSIA (13-14 TAHUN) RENANG BUNDA SWIMMING CLUB PADANGSIDIMPUANTAHUN 2014/2015.

0 3 28

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL JARAK 25 METER DENGAN LATIHAN INTERVAL JARAK 50 METER TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER PADA ATLET PUTRA USIA 13-14 TAHUN KLUB LUMBA-LUMBA BINJAI TAHUN 2014.

0 3 15

KONTRIBUSI POWER OTOT LENGAN DAN DAYA TAHAN OTOT PERUT TERHADAP KECEPATAN RENANG 50 METER GAYA PUNGGUNG.

0 2 30

HUBUNGAN KEMAMPUAN POWER TUNGKAI, POWER LENGAN, DAN KAPASITAS AEROBIK (VO2 Max) DENGAN PRESTASI RENANG GAYA BEBAS 50 METER.

1 3 31

PERBANDINGAN METODE LATIHAN REPETISI DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER.

0 0 30

PENGARUH METODE LATIHAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI 100 METER DITINJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BADAN.

0 0 15

Pengaruh metode latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari Agus Subardan TESIS

0 0 150

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN INTERVAL AEROB DAN INTERVAL ANAEROB TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA PUNGGUNG PADA ATLET ELITE SWIMMING CLUB SOLO - UNS Institutional Repository

0 0 19