terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada perkumpulan renang putra Tirta Dharma dan Almagari Surakarta.
B. Identifikasi Masalah
Tersendatnya laju peningkatan prestasi olahraga renang di Indonesia disebabkan kurangnya keakuratan dalam menentukan intensitas latihan, dosis latihan, waktu
pemulihan dan pembuatan program latihan yang tepat. Dari berbagai fenomena yang telah diuraikan di atas, maka untuk menentukan intensitas latihan fisik yang tepat, serta
untuk mengevaluasi program latihan yang “inovatif” selaras dengan perkembangan ilmu
dan teknologi perlu pemanfaatan metodologi latihan. Penerapan metode latihan yang tepat, menentukan durasi latihan, menetapkan
waktu pemulihan dan mengadakan evaluasi secara berkala merupakan unsur untuk mewujudkan kemajuan hasil latihan. Latihan renang yang sering dilakukan para pelatih
biasanya mengacu pada pengalaman selama menjadi atlet bahkan tidak didasarkan pada perkembangan kemajuan ilmu keolahragaan, sehingga peningkatan hasil latihan menjadi
lambat. Kelemahan-kelemahan yang terjadi tersebut di atas harus di cari jalan pemecahannya, sehingga peningkatan hasil latihan dapat dicapai lebih cepat dan akurat.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan sistem energi utama yang belum akurat untuk menyusun waktu interval kerja dan waktu interval istirahat pada program latihan
“interval anaerob” terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada usia 8-12 tahun perenang
putra Tirta Dharma dan Almagari Surakarta. 2.
Penerapan “berbagai variasi” sistem energi anaerob yakni sistem energi ATP-PC system fosfagen, sistem energi ATP-PC-LA system glikolisis anaerob dan
kombinasi sistem energi ATP-PC dan ATP-PC-LA terhadap program latihan “interval anaerob” renang 100 meter gaya bebas pada usia 8-12 tahun perenang
putra Tirta Dharma dan Almagari Surakarta. 3. Penerapan
“berbagai variasi” jarak tempuh renang 25 meter, jarak 50 meter dan kombinasi jarak 25-50 meter terhadap program latihan
“interval anaerob” renang 100 gaya bebas pada usia 8-12 tahun perenang putra Tirta Dharma dan Almagari
Surakarta. 4. Sistem energi yang dibutuhkan dalam renang gaya bebas unsur yang paling dominan
adalah power, khususnya power lengan dan tungkai. Hal ini terlihat saat gerakan menarik dan mendorong air secara cepat, yang membutuhkan unsur power lengan
dan kaki yang baik. 5. Penyusunan program latihan
dengan menekankan pada “rasio kerja-istirahat” waktu interval kerja dan waktu interval istirahat terhadap program latihan
“interval anaerob” renang 100 meter gaya bebas pada usia 8-12 tahun perenang putra Tirta Dharma dan Almagari Surakarta.
C. Pembatasan Masalah