72 industri ini adalah selama 3.98 tahun. Break even point BEP berada pada Rp
1,755,237,065.00 atau pada tingkat produksi 270,036 kg. Akan tetapi, hasil analisis sensitivitas menunjukkan industri sirup glukosa memiliki resiko yang
cukup tinggi terhadap kenaikan harga bahan baku dan penurunan harga jual. Hasil studi kelayakan pendirian industri sirup glukosa di Pesantren
Raudlatul Ulum menunjukkan nilai kelayakan usaha yang positif. Akan tetapi, sistem pasokan bahan baku dan pengembangan pasar perlu terus dilakukan untuk
menunjang keberlangsungan industri.
B. Saran
Beberapa informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, terutama untuk pengembangan perekonomian
pesantren Raudlatul Ulum. Berikut ini beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk menyempurnakan penelitian ini.
1. Perlu adanya pengujian teknologi secara cermat dan teliti untuk menjamin
efisiensi proses produksi dan kualitas produk. 2.
Perlu adanya pengenalan produk sirup glukosa kepada asyarakat awam karena banyak di antara mereka yang belum mengetahui produk sirup glukosa.
3. Perlu dilakukan pula kajian mengenai studi kelayakan pendirian industri sirup
glukosa ini dengan teknologi hidrolisis asam.
DAFTAR PUSTAKA
Alais, C. dan B. Linden. 1991. Food Biochemistry. Ellis Horwood, New York. Apple, J. M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Penanganan Bahan. Mardiono dan
Nurhayati, penerjemah; Sutalaksana I. Z., penyunting. Penerbit ITB, Bandung. Terjemahan dari: Plant Layout and Material Handling. 3
rd
Edition. Ariyoto, K. 1990. Feasibility Study. Mutiara, Jakarta.
Balagopalan, C., G. Padmaja, S. K. Nanda, dan S. N. Moorthy. 1988. Cassava in Food, Feed, and Industry
. CRC Press Inc., Boca Raton Florida. Behrens, W. dan P. M. Hawranek. 1991. Manual for The Preparation of
Industrial Feasibility Studies. United Nations Industrial Development
Organization, Vienna. Berghmans, E. 1981. Carbohydrate Symposium in Indonesia “Starch
Hydrolisates, Improved Sweeteners Obtained by The Use of Enzyme”. Novo Industry AS, Novo Alle, Denmark.
Chaplin, M. F. dan C. Buckle, 1990. Enzyme Technology. Cambridge University Press, New York.
Djamin, Z. 1984. Perencanaan dan Analisis Proyek. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Dziedzic, S. Z. dan M. W. Kearsley. 1984. Physico-chemical Properties of Glucose Syrups. Di dalam. Dziedzic, S. Z. dan M. W. Kearsley. 1984.
Glucose Syrups: Science and Technology . Elsevier Applied Science
Publisher, London. Edris, M. 1993. Penuntun Menyusun Studi Kelayakan Proyek. Sinar Baru,
Bandung. Fridayani. 2006. Produksi Sirup Glukosa dari Pati Sagu yang Berasal dari
Beberapa Wilayah di Indonesia . Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor, Bogor. Gittinger, J. P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Edisi Kedua. UI
Press, Jakarta. Gray, C., P. Simanjuntak, L. K. Sabur, P. F. L. Maspatiella, dan R. G. C. Varley.
1993. Pengantar Evaluasi Proyek. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hernanto, F. 1991. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya, Jakarta.
74 Husnan, Suad dan Suwarsono Muhammad. 2000. Studi Kelayakan Proyek. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta. Irawadi dan Anas M. Fauzi. 1990. Perencanaan Proyek Bioindustri. Pusat Antar
Universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, Bogor. Jati, Galih Prasetyo. 2007. Kajian Teknoekonomi Agroindustri Maltodekstrin di
Kabupaten Bogor . Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian
Bogor, Bogor. Kadariah, L., Karlina, dan C. Gray. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi
Revisi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Kotler, P. 1993. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jilid Kedua. Terjemahan.
UI Press, Jakarta. Leneback, D. F. dan G. E. Imlet. 1982. Food Carbohydrates. The AVI Publishing
Co., West Port, Connecticut. Machfud dan Y. Agung. 1990. Perencanaan Tata Letak pada Industri Pangan.
Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Bogor. Maiden, A. M. 1970. Food and Fermentation Application of Starch Hydrolysis of
Soluble Starch by Glucoamylase. Biotechnology and Bioengineering. XXIV: 347-357. John Wiley and Sons, Connecticut.
Manners, D. J. 1979. The Enzymic Degradation of Starch. Di dalam. Blanshard, J. M. V. dan J. R. Mitchell eds.. Polysaccharides in Food. Butterworths
Co., London. Norman, B. E. 1981. New Development in Starch Syrup Technology. Di dalam.
G. G. Birch, N. Blakebrough, dan K. J. Parker ed.. 1981. Enzymes and Food Processing
. Applied Science Publ. Ltd., London. Olsen, H. S. 1995. Enzymatic Production of Glucose Syrups. Di dalam. Kearsley,
M.W. dan S. Z. Dziedzic ed.. 1995. Handbook of Starch Hydrolysis Products and Their Derivatives.
Blackie Academic and Professional, London.
Richana, N. 2006. Gula Singkong dapat Diproduksi di Pedesaan. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian
, Vol. 28, No. 3, Hal. 9-11. Said, E. Gumbira. 1987. Bioindustri, Penerapan Teknologi Fermentasi. PT
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta. Simarmata, D. A. 1992. Pendekatan Sistem dan Analisa Proyek Investasi dan
Pasar Modal . PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Soeharto, I. 2000. Manajemen Proyek, dari Konseptual sampai Operasional. Penerbit Erlangga, Jakarta.
75 Standar Nasional Indonesia. 1992. SNI 01-2978-1992 - Sirup Glukosa. Pusat
Standardisasi Industri Departemen Perindustrian. Standar Nasional Indonesia. 1994. SNI 01-3451-1994 – Tapioka. Badan
Standarisasi Nasional. Sutojo, S. 1983. Studi Kelayakan Proyek. PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Penerbit Damar, Jakarta. Tjokroadikoesoemo, P. S. 1986. HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya. PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Umar, H. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wilbraham, A. C. dan M. S. Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Penerbit ITB, Bandung.
Winarno, F. G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wurzburg, O. B. 1986. Modified Starch: Properties and Uses. CRC Press Inc. Boca Raton, Florida.
LAMPIRAN
77 Lampiran 1. Asumsi-asumsi untuk Analisis Finansial
No Variabel Asumsi
Nilai
1 Umur proyek tahun
10 2
Nilai sisa bangunan dari nilai awal 50
3 Nilai sisa tanah dari nilai awal
100 4
Nilai sisa mesin dan peralatan dari nilai awal 10
5 Umur ekonomis mesin dan peralatan tahun
10 6
Umur ekonomis peralatan kantor tahun 5
7 Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan per tahun dari harga
5 8
Kapasitas produksi sirup glukosa kghari 2,480
9 Harga jual per kg sirup glukosa Rp
6,500 10
Harga tapioka kasar Rpkg 3,700
11 Harga HCl 30 Rpliter
7,000 12
Harga enzim α-amilase Rpkg 100,000
13 Harga enzim glukoamilase Rpkg
100,000 14
Harga arang aktif Rpkg 12,000
15 Jumlah hari kerja per tahun
300 16
Discount factor 14
17 Pajak Penghasilan berdasarkan UU No. 36 tahun 2008 untuk pajak
badan 28
18 Debt Equity Ratio
DER dana pribadi investor 100
19 Debt Equity Ratio
DER dana pinjaman bank 20
Dasar perhitungan modal kerja bulan 3
21 Kapasitas produksi tahun ke-1
80 22
Kapasitas produksi tahun ke-2 90
23 Kapasitas produksi tahun ke-3 dan seterusnya
100
78 Lampiran 2. Spesifikasi Mesin dan Peralatan
No. Nama Mesin Jumlah
Mesin Fungsi
Spesifikasi
1 Slurry tank
1 Tempat
berlangsungnya proses pencampuran
Bahan stainless steel, kapasitas 9000 l batch,
dilengkapi dengan pengaduk. Daya motor pengaduk 2.5
kW
2 Jet cooker
1 Tempat
berlangsungnya proses gelatinisasi
Bahan stainless steel, kapasitas 50 lmenit
kontinyu, pemanas dari steam.
3 Tangki
likuifikasi 1
Tempat berlangsungnya
proses likuifikasi Bahan stainless steel,
kapasitas 14000 l batch, dilengkapi dengan pengaduk,
mantel pemanas, pengatur suhu, dan isolator panas
asbes. Daya motor pengaduk 2.5 kW
4 Tangki
sakarifikasi 4
Tempat berlangsungnya
proses sakarifikasi dan pemurnian.
Bahan stainless steel, kapasitas 9000 l batch,
dilengkapi dengan pengaduk, mantel pemanas, pengatur
suhu, dan isolator panas asbes. Daya motor pengaduk
1.5 kW
5 Heat
exchanger 1
Menurunkan suhu umpan
Bahan stainless steel, tipe selongsong dan tabung, jenis
aliran counter current 6
Tangki penyimpanan
2 Menyimpan produk
sementara Bahan stainless steel,
kapasitas 6000 l. 7
Filter 2
Memisahkan sirup glukosa dari arang
aktif dan kotoran pada proses
pemurnian Filter tipe plate and frame
filter press , kapasitas 25 kg
per menit. Daya listrik 2 kW 8
Tangki Evaporator
1 Memekatkan produk
sirup glukosa Bahan stainless steel,
kapasitas 9000 l batch, dilengkapi dengan pengaduk.
Daya motor pengaduk 2 kW
9 Boiler
1 Menghasilkan steam
yang dialirkan ke tangki likuifikasi,
tangki sakarifikasi, dan evaporator
Tipe pipa air water tube. Kapasitas produksi uap
pemanas 600 kg per jam. Bahan bakar solar
79 Lampiran 3. Penghitungan Kebutuhan Energi
a.
Kebutuhan energi listrik untuk produksi
Nama Mesin Jumlah
Mesin Daya
Listrik kW
Waktu Operasi
per Hari jam
Kebutuhan Energi
Listrik per Hari kWh
Kebutuhan Energi
Listrik per Tahun kWh
Slurry tank 1
1.5 1
2 450
Jet cooker 1
3 3
9 2,700
Tangki likuifikasi 2
2.5 5
25 7,500
Tangki sakarifikasi 4
1.5 24
144 43,200
Heat exchanger 1
1 2
2 600
Filter 2
2 2
8 2,400
Evaporator 1
2 5
10 3,000
Pompa 1 2
2 2
8 2,400
Pompa 2 2
2 2
8 2,400
Pompa 3 1
3 3
9 2,700
Pompa air 1
1 3
3 900
Total kebutuhan energi 226
68,250
b. Kebutuhan bahan bakar produksi
1. Kebutuhan uap mesin produksi per hari
Nama Mesin Jet Cooker
Komponen Simbol
Satuan Nilai
Keterangan Kalor untuk menaikkan suhu pada gelatinisasi
Massa bahan per hari m kg
5,800.00 Koefisien pindah panas
bahan Cp kJkg
o
C 3.30
Perbedaan suhu awal dan akhir
∆ T
o
C 80.00 105-25
o
C Efisiensi pemanas
η 0.85
Energi panas yang dibutuhkan
Q kJ 1,801,411.76
Q=mxCpx∆T η
Kalor bersih uap pemanas λ
kJkg 2,414.18
Jumlah uap pemanas yang dibutuhkan
m kghari 746.18
Q=mXλ
80
Nama Mesin Tangki likuifikasi
Komponen Simbol
Satuan Nilai
Keterangan Kalor untuk mempertahankan suhu pada likuifikasi
Perbedaan suhu ∆
T
o
C 65.00 95-30
o
C Luas permukaan
A m
2
30.46 Panas konveksi
Koefisien pindah panas h Wm
2 o
C 3,000.00
Tahanan konveksi R
1 o
CW 1.09433x10
-5
R
1
= 1hxA Panas konduksi stainless
steel Konduktivitas panas
k Wm
o
C 21.00
Tebal ∆
x m 0.01
Tahanan konduksi R
2 o
CW 1.56333x10
-5
R
2
= ∆xkxA Panas konduksi isolator
asbes Konduktivitas panas
k Wm
o
C 0.21
Tebal ∆
x m 0.01
Tahanan konduksi R
3 o
CW 0.001563331 R
3
= ∆xkxA Jumlah kalor
q W 40,882.89
q = ∆
TR
1
+R
2
+R
3
Jumlah kalor yang dibutuhkan per hari
q kJ 58,871.36
Efisiensi pemanas η
85 Energi panas yang
dibutuhkan Q kJ
69,260.43 Kalor bersih uap pemanas
λ kJkg
2,414.18 Jumlah uap pemanas yang
dibutuhkan per hari m kghari
28.69 Q=mXλ
Nama Mesin Tangki Sakarifikasi
Komponen Simbol
Satuan Nilai
Keterangan Kalor untuk mempertahankan suhu pada sakarifikasi
Perbedaan suhu ∆
T
o
C 30.00 60-30
o
C Luas permukaan
A m
2
25.16 Panas konveksi
Koefisien pindah panas h Wm
2 o
C 3,000.00
Tahanan konveksi R
1 o
CW 1.32485x10
-5
R
1
= 1hxA Panas konduksi stainless
steel Konduktivitas panas
k Wm
o
C 21.00
81
Komponen Simbol
Satuan Nilai
Keterangan
Tebal ∆
x m 0.01
Tahanan konduksi R
2 o
CW 1.89265x10
-5
R
2
= ∆xkxA Panas konduksi isolator
asbes Konduktivitas panas
k Wm
o
C 0.21
Tebal ∆
x m 0.01
Tahanan konduksi R
3 o
CW 0.001892649 R
3
= ∆xkxA Jumlah kalor
q W 15,585.84
q = ∆
TR
1
+R
2
+R
3
Jumlah kalor yang dibutuhkan per hari
q kJ 22,443.61
Efisiensi pemanas η
85 Energi panas yang
dibutuhkan Q kJ
26,404.25 Kalor bersih uap pemanas
λ kJkg
2,414.18 Jumlah uap pemanas yang
dibutuhkan per hari m kghari
10.94 Q=mXλ Jumlah mesin
4 Jumlah uap pemanas yang
dibutuhkan 4 mesin m kghari
43.75
Kalor untuk menaikkan suhu pada proses pemurnian
Massa bahan per hari m kg
5,800.00 Koefisien pindah panas
bahan Cp kJkg
o
C 3.30
Perbedaan suhu awal dan akhir
∆ T
o
C 20.00 80-60
o
C Efisiensi pemanas
η 0.85
Energi panas yang dibutuhkan
Q kJ 450,352.94
Q=mxCpx∆Th Kalor bersih uap pemanas
λ kJkg
2,414.18 Jumlah uap pemanas yang
dibutuhkan m kghari
186.54 Q=mXλ
Energi panas yang dibutuhkan per hari
Q kJhari 555,969.93
Jumlah uap pemanas yang dibutuhkan per hari
m kghari 230.29
82
Nama mesin Evaporator
Komponen Simbol
Satuan Nilai
Keterangan
Massa umpan F kg
5,785.50 Suhu umpan
T
F
oC 60.00
Kapasitas panas umpan Cp
F
kJkg oC 3.30
Tekanan ruang uap P
1
kPa 101.33
Suhu ruang uap T
1 o
C 100.00
Air yang diuapkan V kg
3,305.50 Panas laten penguapan air
h
v
kJkg 2,257.00
Kalor bersih uap pemanas λ
kJkg 2,414.18
h
F
h
F
kJkg 132.00
h
F
= Cp
F
T
F
-T
1
Jumlah uap pemanas yang dibutuhkan per hari
S kg 3,406.62
S = Vxh
v
- Fxh
F
λ
Energi panas yang dibutuhkan per hari
Q kJ 8,224,199.50
2. Kebutuhan bahan bakar boiler per hari
Komponen Nilai
Kebutuhan uap pemanas jet cooker kg 746.18
Kebutuhan uap pemanas tangki likuifikasi kg 28.69
Kebutuhan uap pemanas tangki sakarifikasi kg 230.29 Kebutuhan uap pemanas evaporator kg
3,406.62 Total kebutuhan uap pemanas kg
4,411.78 Efisiensi boiler
80 Kalor bersih uap pemanas, λ kkalkg
621.20 Kebutuhan energi kkal, Q=mxλh
3,425,750.57 Nilai energi bahan bakar solar kkall
72,257.20
Kebutuhan bahan bakar boiler per hari l 47.41
83 Lampiran 4. Perincian Kebutuhan Investasi
No Komponen
Jumlah Satuan
Harga Satuan Rp Nilai Total Rp
Nilai Sisa Rp 1
Biaya prainvestasi
Studi kelayakan 1
paket 10,000,000
10,000,000 -
Perizinan 1
paket 25,000,000
25,000,000 -
Transportasi dan komunikasi 1
paket 10,000,000
10,000,000 -
Biaya start-up 1
paket 15,000,000
15,000,000 -
Total 1 60,000,000
- 2
Tanah dan bangunan
Tanah 700
m
2
250,000 175,000,000
175,000,000 Bangunan
550 m
2
2,000,000 1,100,000,000
550,000,000
Total 2 1,275,000,000
725,000,000 3
Fasilitas Penunjang
Instalasi listrik 1
paket 10,000,000
10,000,000 1,000,000
Instalasi air 1
paket 10,000,000
10,000,000 1,000,000
Total 3 20,000,000
2,000,000 4
Mesin dan Peralatan Mesin Produksi
Slurry tank 1
unit 50,000,000
50,000,000 5,000,000
Jet cooker 1
unit 80,000,000
80,000,000 8,000,000
Tangki likuifikasi 1
unit 150,000,000
150,000,000 15,000,000
Tangki sakarfifikasi 4
unit 100,000,000
400,000,000 40,000,000
Heat exchanger 1
unit 10,000,000
10,000,000 1,000,000
Tangki penyimpanan 2
unit 30,000,000
60,000,000 6,000,000
84
No Komponen
Jumlah Satuan
Harga Satuan Rp Nilai Total Rp
Nilai Sisa Rp
Filter 2
unit 80,000,000
160,000,000 16,000,000
Evaporator 1
unit 120,000,000
120,000,000 12,000,000
Boiler 1
unit 150,000,000
150,000,000 15,000,000
Pompa 6
unit 3,000,000
18,000,000 1,800,000
Subtotal 1,198,000,000
119,800,000
Alat laboratorium 1
paket 20,000,000
20,000,000 2,000,000
Subtotal 20,000,000
2,000,000
Perlengkapan utilitas 1
paket 50,000,000
50,000,000 5,000,000
Subtotal 50,000,000
5,000,000 Total 4
1,268,000,000 126,800,000
5 Alat kantor
Komputer 2
unit 2,500,000
5,000,000 500,000
Lemari arsip 2
unit 750,000
1,500,000 150,000
Meja kursi kantor 1
paket 4,000,000
4,000,000 400,000
Pesawat telepon 2
unit 250,000
500,000 50,000
Alat tulis kantor 1
paket 2,000,000
2,000,000 200,000
Total 5 13,000,000
1,300,000 6
Sarana Distribusi
Truk 2
unit 150,000,000
300,000,000 30,000,000
Total 6 300,000,000
30,000,000 Total 1,2,3,4,5,6
2,936,000,000 885,100,000
Kontingensi 10 293,600,000
Total investasi 3,229,600,000
85 Lampiran 5. Komposisi Modal Kerja
No. Deskripsi
Jumlah Satuan
Biaya satuan Rp Total Rp
A Biaya Tetap
1 Upah
Direktur 1
orang 60,000,000
60,000,000 Manajer Produksi dan QC
1 orang
30,000,000 30,000,000
Manajer Logistik dan Pemasaran 1
orang 30,000,000
30,000,000 Staf Keuangan dan Administrasi
2 orang
12,000,000 24,000,000
Staf Pemasaran 2
orang 12,000,000
24,000,000 Operator
20 orang
9,600,000 192,000,000
Laboran 2
orang 13,200,000
26,400,000 Buruh
3 orang
8,400,000 25,200,000
Sopir 2
orang 10,800,000
21,600,000 2
Pengeluaran Administrasi Telepon dan Fax
1 unit
5,000,000 5,000,000
Alat Tulis kantor 1
unit 3,000,000
3,000,000 3
Promosi 1
unit 24,000,000
24,000,000 4
Maintenance 1
paket 63,400,000
63,400,000 5
Listrik non mesin 1
paket 2,400,000
2,400,000 6
PBB 2.5 1
paket 31,875,000
31,875,000
Total 562,875,000
86
No. Deskripsi
Jumlah Satuan
Biaya satuan Rp Total Rp
B Biaya Variabel
1 Bahan baku dan penunjang
Tapioka 600,000
kg 3,700
2,220,000,000 Larutan HCl 30
900 liter
7,000 6,300,000
Larutan NaOH 30 900
liter 7,000
6,300,000 Arang aktif
4,800 kg
12,000 57,600,000
Enzim α-amilase 600
kg 100,000
60,000,000 Enzim glukoamilase
450 kg
100,000 45,000,000
Air 1,200
m
3
5,000 6,000,000
2 Kemasan
744,000 unit
300 223,200,000
3 Bahan bakar
15,000 liter
4,500 67,500,000
4 Listrik
68,250 kWh
1,000 68,250,000
5 Distribusi
1 unit
60,000,000 60,000,000
Total 2,820,150,000
Biaya variabel pada kapasitas 100 2,820,150,000
Biaya variabel pada kapasitas 90 2,538,135,000
Biaya variabel pada kapasitas 80 2,256,120,000
Biaya operasional pada kapasitas 100 3,383,025,000
Biaya operasional pada kapasitas 90 3,101,010,000
Biaya operasional pada kapasitas 80 2,818,995,000
87 Lampiran 6. Penyusutan dan Biaya Operasional
Penyusutan
Jenis Nilai Awal
Nilai Sisa Umur ekonomis tahun Penyusutan tahun
Tanah 175,000,000 175,000,000
- Bangunan
1,100,000,000 550,000,000 20
27,500,000 Mesin dan Peralatan 1,268,000,000 126,800,000
10 114,120,000
Alat kantor 13,000,000 1,300,000
5 2,340,000
Kendaraan 300,000,000 30,000,000
10 27,000,000
Total 170,960,000
Biaya Operasional
Komponen Tahun ke-1
Tahun ke-2 Tahun ke-3
Tahun ke-4 Tahun ke-5
Tahun ke-6 Tahun ke-7
Tahun ke-8 Tahun ke-9
Tahun ke-10 Biaya Tetap
Upah 433,200,000
433,200,000 433,200,000
433,200,000 433,200,000
433,200,000 433,200,000
433,200,000 433,200,000
433,200,000 Pengeluaran Administrasi
8,000,000 8,000,000
8,000,000 8,000,000
8,000,000 8,000,000
8,000,000 8,000,000
8,000,000 8,000,000
Promosi 24,000,000
24,000,000 24,000,000
24,000,000 24,000,000
24,000,000 24,000,000
24,000,000 24,000,000
24,000,000 Maintenance
63,400,000 63,400,000
63,400,000 63,400,000
63,400,000 63,400,000
63,400,000 63,400,000
63,400,000 63,400,000
Listrik non mesin 2,400,000
2,400,000 2,400,000
2,400,000 2,400,000
2,400,000 2,400,000
2,400,000 2,400,000
2,400,000 PBB 2.5
31,875,000 31,875,000
31,875,000 31,875,000
31,875,000 31,875,000
31,875,000 31,875,000
31,875,000 31,875,000
Penyusutan 170,960,000
170,960,000 170,960,000
170,960,000 170,960,000
170,960,000 170,960,000
170,960,000 170,960,000
170,960,000
Total biaya tetap 733,835,000
733,835,000 733,835,000
733,835,000 733,835,000
733,835,000 733,835,000
733,835,000 733,835,000
733,835,000 Biaya Variabel
Bahan baku dan penunjang 1,916,160,000 2,155,680,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000 2,395,200,000
Kemasan 178,560,000
200,880,000 223,200,000
223,200,000 223,200,000
223,200,000 223,200,000
223,200,000 223,200,000
223,200,000 Bahan bakar
54,000,000 60,750,000
67,500,000 67,500,000
67,500,000 67,500,000
67,500,000 67,500,000
67,500,000 67,500,000
Listrik 54,600,000
61,425,000 68,250,000
68,250,000 68,250,000
68,250,000 68,250,000
68,250,000 68,250,000
68,250,000 Distribusi
48,000,000 54,000,000
60,000,000 60,000,000
60,000,000 60,000,000
60,000,000 60,000,000
60,000,000 60,000,000
Total biaya variabel 2,251,320,000 2,532,735,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000 2,814,150,000
Biaya operasional 2,985,155,000 3,266,570,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000 3,547,985,000
88 Lampiran 7. Rekapitulasi Produksi
Tahun ke-
Kapasitas Produksi
Produksi per
tahun kg
Biaya tetap Rptahun
Biaya tidak tetap
Rptahun Biaya per
unit produk
Rpkg Harga
jual Rpkg
Profit Penerimaan
Rp BEP Rp
BEP kg
1 80
595,200 733,835,000 2,251,320,000 5,015
6,500 29.60
3,868,800,000 1,755,237,065 270,036
2 90
669,600 733,835,000 2,532,735,000 4,878
6,500 33.24
4,352,400,000 1,755,237,065 270,036
3 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
4 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
5 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
6 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
7 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
8 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
9 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
10 100
744,000 733,835,000 2,814,150,000 4,769
6,500 36.30
4,836,000,000 1,755,237,065 270,036
89 Lampiran 8. Proyeksi Rugi Laba
Komponen Tahun ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
A. Penerimaan