4 pada beberapa aspek pendirian industri, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknik
dan teknologi, manajemen dan organisasi, lingkungan dan legalitas, dan analisis finansial.
B. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kelayakan pendirian industri sirup glukosa dari tapioka di Pesantren Raudlatul Ulum, Pati dari aspek pasar dan
pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen dan organisasi, lingkungan dan legalitas, dan analisis finansial.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini meliputi studi kelayakan pada aspek pasar dan pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen dan organisasi, lingkungan dan
legalitas, dan analisis finansial.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tapioka
Tapioka atau pati singkong merupakan pati yang dihasilkan dari umbi ubi kayu atau singkong Manihot utilissima. Pati tapioka diperoleh dengan cara
mengekstraknya dari singkong dengan menggunakan air, kemudian diendapkan dan dikeringkan.
Menurut Balagopalan et al. 1988, beberapa karakteristik tapioka di antaranya adalah sebagai berikut.
• Bila proses pembuatannya tepat, tapioka berwarna putih. Berkurangnya
tingkat keputihan akan mempengaruhi kualitas dan harga. •
pH normal tapioka adalah 6.3 sampai 6.5. Standar pH tapioka bervariasi. The Indian Standard Institution ISI mengizinkan kisaran pH antara 4.7-7 untuk
pati yang digunakan untuk pangan, sedangkan Tapioca Institute lebih ketat dengan menetapkan standar sebesar 4.5-6.5.
• Ukuran granula tapioka adalah 5-40 µm.
• Kandungan amilosa tapioka sebesar 16-18 persen.
• Suhu gelatinisasi tapioka berkisar antara 58.5
o
C sampai 70
o
C. •
Tapioka tidak beraroma, sehinga dapat digunakan untuk berbagai keperluan di antaranya kosmetik dan makanan.
• Tapioka tidak berasa. Tidak adanya rasa dan after taste seperti pada jagung
misalnya membuat tapioka cocok digunakan pada produk seperti pudding dan pie
. •
Saat dimasak, tapioka akan menjadi pasta yang jernih sehingga cocok untuk dikombinasikan dengan berbagai pewarna.
• Perbandingan kadar amilopekin dan amilosa pada tapioka yang sebesar 80:20
menyebabkan tapioka memiliki titik viskositas yang tinggi yang sangat berguna untuk berbagai aplikasi.
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai
karbonnya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari
6 dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa
dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Amilosa dapat dideskripsikan sebagai molekul linier yang merupakan
rangkaian dari sejumlah besar unit glukosa yang berikatan α-1,4-glikosidik Manners, 1979. Amilopektin adalah polimer berantai cabang dengan ikatan α-
1,4-glikosidik dan ikatan α-1,6-glikosidik di tempat percabangannya. Setiap cabang terdiri atas 25-30 unit D-glukosa Smith dalam Leneback dan Imlet,
1982. Hidrolisis amilosa menghasilkan maltosa, glukosa, dan oligosakarida lainnya Alais dan Linden, 1991.
Tapioka dapat digunakan untuk membuat berbagai produk turunan pati, seperti pati termodifikasi dan produk hidrolisat pati. Contoh produk pati
termodifikasi adalah pati pregelatinisasi, pirodekstrin, dan heat-moisture treated starch.
Contoh produk hidrolisat pati adalah sirup glukosa, maltodekstrin, sirup fruktosa, dan sirup maltosa.
B. Sirup Glukosa