Perencanaan Kapasitas Produksi Penentuan Lokasi Pabrik

VII. ANALISIS TEKNIK DAN TEKNOLOGI

A. Perencanaan Kapasitas Produksi

Potensi pasar sirup glukosa masih cukup besar. Kebutuhan dalam negeri masih banyak yang belum terpenuhi dari produksi dalam negeri. Impor sirup glukosa di Indonesia masih cukup tinggi. Karena itulah, penentuan kapasitas produksi industri ini lebih difokuskan berdasarkan pada ketersediaan bahan baku dan kebutuhan investasi. Hasil produksi tapioka di Kabupaten Pati tentu saja sudah terserap oleh beberapa industri, usaha kecil dan menengah, dan rumah tangga. Untuk itu, ketersediaannya tentu harus menjadi pertimbangan dalam penentuan kapasitas produksi. Penentuan kapasitas ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan investasi oleh pihak Pesantren Raudlatul Ulum. Untuk itulah perencanaan kapasitas produksi yang ditentukan harus didasarkan pada sejauh mana investasi untuk kapasitas tersebut bisa dilakukan oleh pihak pesantren. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan bahan baku dan kemampuan investasi tersebut, maka kapasitas produksi yang dipilih adalah sebesar dua ton bahan baku tapioka per hari atau sebesar 600 ton bahan baku tapioka per tahun dengan asumsi 300 hari kerja dalam setahun. Dengan kapasitas sebesar itu, diperkirakan kebutuhan bahan baku masih terpenuhi dan besarnya investasi juga masih bisa dilaksanakan oleh pihak pesantren. Mesin dan peralatan yang dibutuhkan dengan kapasitas sebesar ini juga mudah diperoleh di pasaran.

B. Penentuan Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal yang penting. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan dan efisiensi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, suplai tenaga kerja, dan fasilitas transportasi Husnan dan Muhammad, 2005. 43 Lokasi yang direncanakan akan didirikannya industri ini adalah daerah sekitar Pesantren Raudlatul Ulum yang terletak di Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan berikut. 1. Lokasi ini dekat dengan lokasi sentra produksi tapioka di Kecamatan Margoyoso dan Kecamatan Trangkil. 2. Lokasi ini dekat dengan pasar sasaran. 3. Tenaga listrik dan air terpenuhi dengan baik di lokasi ini. 4. Suplai tenaga kerja masih banyak di lokasi ini. 5. Fasilitas transportasi di lokasi ini baik. 6. Kedekatan dengan pesantren memberi nilai tambah tersendiri bagi citra perusahaan di kalangan masyarakat. Kedekatan lokasi industri dengan lokasi bahan baku dan pasar akan menghemat biaya transportasi pengangkutan bahan baku dan penyaluran produk. Dengan demikian efisiensi biaya transportasi bisa dilakukan. Efisiensi ini tentu saja akan berpengaruh pada biaya produksi yang lebih rendah. Tenaga listrik PLN sudah tersalurkan dengan baik di lokasi ini. Suplai air tanah di lokasi ini juga masih baik. Kualitas air tanah masih terjaga dengan baik dan tidak tercemar. Air PDAM juga sudah tersedia di lokasi ini, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat terpenuhi dengan baik. Suplai tenaga kerja tentu saja masih tersedia dalam jumlah besar. Dengan adanya industri ini, tenaga kerja yang ada di daerah ini bisa terserap dan dapat mengurangi pengangguran. Jalan di lokasi ini sudah cukup baik dan letaknya dekat dengan jalur pantura. Dengan jalan yang baik ini, transportasi bahan baku dan produk dapat dilakukan dengan lancar.

C. Teknologi Proses Produksi