organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antar anggota, komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan, komunikasi untuk
menjaga iklim organisasi, komunikasi dalam supervisi dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi.
Pendekatan individual berpusat kepada tingkah laku komunikasi individu dalam organisasi. Komunikasi individual memiliki beberapa bentuk diantaranya
berbicara dalam kelompok kerja, mengunjungi dan berinteraksi dalam rapat, menulis dan mengonsep surat serta memperdebatkan suatu usulan Muhammad,
2004.
2.1.4 Pola Komunikasi Organisasi
Secara umum pola komunikasi organisasi dapat dibedakan ke dalam saluran komunikasi formal dan nonformal Purwanto, 2003.
1. Saluran Komunikasi Formal
Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan
komunikasi formal. Saluran ini merupakan komunikasi yang didukung dan mungkin dikendalikan oleh manajer. Komunikasi formal dapat dibedakan
menjadi empat tipe, yaitu komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
a. Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah berasal dari pimpinan tertinggi ditunjukkan kepada pimpinan menengah terus mengalir
melewati tingkat manajemen untuk kemudian disampaikan kepada
bawahan. Kasim 1993 menyebutkan bahwa fungsi dari komunikasi ini adalah untuk memberi pengarahan, instruksi,
indoktrinasi, evaluasi dan sebagainya. Makin rendah tingkatan hierarki makin rinci perintah atau instruksi yang dikomunikasikan.
Di samping mengomunikasikan perintah, komunikasi dari atas ke bawah juga meliputi informasi tentang tujuan organisasi,
kebijakan, peraturan, insentif, manfaat, hak-hak khusus ataupun umpan balik dari atasan tentang hasil pelaksanaan tugas oleh
bawahan. Media yang biasa digunakan untuk komunikasi ke bawah adalah rapat, memo, telepon, sms dan pertemuan tatap muka.
b. Komunikasi dari bawah ke atas
Komunikasi dari bawah ke atas menunjukan bahwa arus informasi mengalir dari bawahan menuju ke atasan. Komunikasi ke
atas merupakan proses penyampaian gagasan, ide atau saran dan pandangan bawahan kepada atasan. Menurut Kasim 1993 bentuk-
bentuk komunikasi yang dipakai dalam komunikasi ke atas meliputi laporan pelaksanaan pekerjaan, saran-saran, rekomendasi,
rencana anggaran, keluhan, permintaan bantuan dan sebagainya. Para pejabat di setiap hierarki bertindak sebagai penyaring
informasi yang disalurkan ke atas melalui pengintegrasian, pembuatan ikhtisar dan pemadatan informasi yang datang dari
bawah.
c. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal terjadi antara orang-orang yang menduduki jabatan yang setingkat dalam struktur organisasi.
Tujuannya antara lain untuk melakukan persuasi, memengaruhi dan memberikan informasi kepada bagian yang memiliki hubungan
sejajar. Tipe ini menjadi penting ketika masing-masing departemen dalam satu organisasi memiliki ketergantungan yang cukup besar.
d. Komunikasi diagonal
Komunikasi ini melibatkan dua pihak yang tingkatan organisasinya berbeda. Contohnya adalah manajer bagian produksi
dengan pegawai bagian pabrik. Komunikasi ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah penyebaran informasi bisa lebih
cepat daripada bentuk komunikasi tradisional. Selain itu, komunikasi diagonal membantu individu dari berbagai bagian atau
departemen ikut membantu masalah dalam organisasi. Di samping memiliki kelebihan, komunikasi memiliki kekurangan, diantaranya
adalah komunikasi ini dapat menganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Selain itu, komunikasi diagonal
dalam suatu organisasi besar sulit untuk dikendalikan secara efektif.
2. Saluran Komunikasi Nonformal
Muhammad 2004 menjelaskan bahwa komunikasi nonformal mengalir tanpa memperhatikan posisi, kalaupun ada mungkin sedikit.
Komunikasi nonformal ini menyebabkan informasi pribadi muncul dari
interaksi di antara orang-orang dan mengalir ke seluruh organisasi tanpa dapat diperkirakan. Jaringan komunikasi ini lebih dikenal dengan istilah
desas-desus grapevine atau kabar angin. Dalam istilah komunikasi kabar angin dikatakan sebagai metode untuk menyampaikan rahasia dari orang ke
orang, yang tidak dapat diperoleh melalui jaringan komunikasi formal. Komunikasi nonformal cenderung berisi laporan rahasia mengenai orang dan
kejadian-kejadian yang tidak mengalir secara resmi. Informasi yang diperoleh dari desas-desus adalah berkenaan dengan apa yang didengar atau
apa yang dikatakan orang dan bukan apa yang diumumkan oleh yang berkuasa.
2.1.5 Modal Sosial 2.1.5.1 Konsep Modal Sosial