3.5 Definisi Operasional
1. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba memengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan dibedakan menjadi empat kategori yaitu gaya
kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan konsultatif, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan delegatif.
Gaya kepemimpinan organisasi kemahasiswaan BEM IPB yang diukur adalah gaya kepemimpinan dari pimpinan tertinggi BEM IPB yaitu Presiden
Mahasiswa IPB. Untuk mengukur gaya kepemimpinan organisasi kemahasiswaan BEM IPB, kuesioner mengenai gaya kepemimpinan dibagi
menjadi empat aspek bagian sesuai dengan gaya kepemimpinan yang ada. Dengan demikian bagian gaya kepemimpinan yang memiliki rataan skor
tertinggi merupakan gaya kepemimpinan yang selalu diterapkan oleh pemimpin organisasi kemahasiswaan BEM IPB. Masing-masing aspek diukur
secara ordinal. 2.
Pola Komunikasi Organisasi didefinisikan sebagai bentuk penerimaan dan penyampaian pesan baik antar pengurus organisasi ataupun keluar lingkup
organisasi. Terdapat empat macam komunikasi organisasi yaitu komunikasi dari atas ke bawah, komunikasi dari bawah ke atas, komunikasi diagonal dan
komunikasi horizontal. Untuk mengetahui pola komunikasi organisasi kemahasiswaan BEM
IPB yang terjadi, kuesioner mengenai pola komunikasi organisasi dibagi menjadi empat bagian sesuai dengan pola komunikasi yang ada. Dengan
demikian bagian pola komunikasi organisasi yang memiliki poin tertinggi
merupakan pola komunikasi yang dominan dilakukan di organisasi kemahasiswaan BEM IPB. Masing-masing aspek diukur secara ordinal.
Pada variabel gaya kepemimpian dan pola komunikasi organisasi responden diberikan empat pilihan jawaban dari pernyataan-pernyataan yang
ada. Pilihan tersebut adalah sangat sering, sering, jarang dan sangat jarang. Setiap pilihan mendapatkan skor dari 1 – 4. Semakin besar nilai skor maka
menunjukkan bahwa pernyataan semakin positif. Penghitungan nilai skor diatur sebagai berikut:
Jumlah skor akhir yang didapat oleh masing-masing variabel kemudian diatur berdasarkan:
0,01 – 25,00 = sangat jarang 50,01 – 75,00 = sering
25,01 – 50,00 = jarang 75,01 – 100,00 = sangat sering
3. Modal sosial merupakan nilai-nilai positif yang dapat mendorong organisasi
untuk meningkatkan efektivitas kerjanya. Komponen modal sosial terdiri dari kepercayaan, jaringan sosial dan norma sosial. Untuk mengukur tinggi atau
rendahnya modal sosial pada organisasi kemahasiswaan BEM IPB dihitung berdasarkan rataan skor. Data dalam instrumen modal sosial diukur secara
ordinal.
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen