BAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kepemimpinan
2.1.1.1 Definisi Kepemimpinan
Dari seperangkat manusia di dalam kelompok, pimpinan merupakan unsur terpenting, karena merekalah  yang memiliki daya kemampuan memengaruhi dan
menggerakan  manusia  lainnya  dalam  hal  pencapaian  tujuan.  Oleh  karena  itu segala hal yang berhubungan dengan pemimpin dan kepemimpinan telah menjadi
bahan perhatian dan spekulasi yang kontroversial. Hasil penelaahan membuktikan bahwa  kepemimpinan  merupakan  fenomena  yang  sangat  kompleks,  sehingga
kemampuan efektif kepemimpinan memerlukan proses pengembangan yang terus menerus  berkesinambungan,  ditanamkan,  dirintis  dan  dibina  sepanjang  masa
Wiriadihardja,  1987.  Kepemimpinan  menurut  Thoha  1991  adalah  kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain atau seni memengaruhi perilaku manusia
baik  perorangan  maupun  kelompok.  Kepemimpinan  tidak  harus  terikat  terjadi dalam  suatu  organisasi  tertentu  melainkan  dapat  terjadi  dimana  saja,  asalkan
seorang  menunjukan  kemampuannya  memengaruhi  perilaku  orang  lain  ke  arah tercapainya tujuan tertentu.
Kotter  1997  menyebutkan  bahwa  kepemimpinan  mengacu  pada  proses gerakan  suatu  kelompok  dalam  arah  yang  sama  tanpa  paksaan.  Menurutnya
kepemimpinan  yang  baik  menggerakkan  orang  pada  satu  arah  yang  benar-benar merupakan  minat  jangka  panjang  mereka.  Herujito  1988  menyatakan  bahwa
kepemimpinan akan timbul di manapun asalkan ada unsur-unsur berikut ini, yaitu: 1  ada  orang  yang  dipengaruhi,  2  ada  orang  yang  memengaruhi,  3  ada
pengarahan dari orang yang memengaruhi. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang mendorong
orang  banyak  untuk  mengikuti  jalan  pikiran  dan  ucapan  yang  diungkapkannya, karena  mereka  meyakini  kebenaran  dari  apa  yang  diungkapkannya  tersebut.
Kepemimpinan  memiliki  arti  penting  dalam  pencapaian  tujuan  suatu  organisasi sehingga  dapat  dikatakan  bahwa  kesuksesan  atau  kegagalan  yang  dialami,
sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan  yang dimiliki oleh orang- orang  yang  diserahi  tugas  memimpin  dalam  organisasi  itu  Oktaviani,  2004.
Siagian  1999  menyebutkan  bahwa  dalam  kepemimpinan  organisasi,  pemimpin didefinisikan sebagai setiap orang yang mempunyai “bawahan.” Menurut Habana
dalam  Oktaviani  2004  kemampuan  untuk  mengkombinasikan  kekuatan kepemimpinan  dan  kekuatan  manajemen  untuk  membangun  sesuatu  disebut
“pemimpin-manajer.”  Adapun  Thoha  1991  mengemukakan  bahwa  seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin asalkan dia mampu memengaruhi
perilaku  orang-orang  lain  untuk  mencapai  tujuan  tertentu.  Tetapi  seorang pemimpin  belum  tentu  harus  menyandang  jabatan  manajer  untuk  memengaruhi
perilaku  orang-orang  lain.  Dengan  kata  lain  seorang  pemimpin  belum  tentu seorang  manajer,  tetapi  seorang  manajer  bisa  berperilaku  sebagai  seorang
pemimpin. Model  kepemimpinan  menurut  GR  Terry  dalam  Herujito  1988
didasarkan  pada  kenyataan  bahwa  kepemimpinan  muncul  dari  adanya  suatu hubungan  yang  kompleks  terdiri  dari  1  pemimpin;  2  pengikut;  3  struktur
organisasi;  4  nilai  sosial  dan  pertimbangan  politik.  Oleh  sebab  itu kepemimpinan  terdiri  dari  variabel-variabel  sebagai  berikut:  ada  seorang
pemimpin,  kelompok  yang  dipimpin,  ada  tujuan  atau  sasaran,  ada  aktivitas,  ada interaksi dan ada kekuatan.
2.1.1.2 Teori Kepemimpinan