Validitas dan Reliabilitas Instrumen

merupakan pola komunikasi yang dominan dilakukan di organisasi kemahasiswaan BEM IPB. Masing-masing aspek diukur secara ordinal. Pada variabel gaya kepemimpian dan pola komunikasi organisasi responden diberikan empat pilihan jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada. Pilihan tersebut adalah sangat sering, sering, jarang dan sangat jarang. Setiap pilihan mendapatkan skor dari 1 – 4. Semakin besar nilai skor maka menunjukkan bahwa pernyataan semakin positif. Penghitungan nilai skor diatur sebagai berikut: Jumlah skor akhir yang didapat oleh masing-masing variabel kemudian diatur berdasarkan: 0,01 – 25,00 = sangat jarang 50,01 – 75,00 = sering 25,01 – 50,00 = jarang 75,01 – 100,00 = sangat sering 3. Modal sosial merupakan nilai-nilai positif yang dapat mendorong organisasi untuk meningkatkan efektivitas kerjanya. Komponen modal sosial terdiri dari kepercayaan, jaringan sosial dan norma sosial. Untuk mengukur tinggi atau rendahnya modal sosial pada organisasi kemahasiswaan BEM IPB dihitung berdasarkan rataan skor. Data dalam instrumen modal sosial diukur secara ordinal.

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Singarimbun dan Effendi 2006 menjelaskan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti menggunakan kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Perhitungan dengan menggunakan teknik uji korelasi Product Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut: keterangan: keterangan: r = nilai koefisien validitas N = jumlah responden X = skor pertanyaan pertama Y = skor total Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka didapat hasil validitas instrumen. Dari 59 pertanyaan yang diujikan, ada lima pertanyaan yang hasil uji validitasnya setelah dibandingkan dengan r tabel nilainya lebih kecil dan dinyatakan tidak valid. Dari lima pertanyaan tersebut, empat pertanyaan diganti dan satu pertanyaan lagi dibuang. Reliabilitas instrumen adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel Singarimbun Effendi, 2006. Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item ialah dengan mengoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan memasukannya ke dalam rumus: keterangan: r.tot = angka reliabilitas keseluruhan item r.tt = angka korelasi belahan pertama dan kedua r = ] ][ [ 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ r.tot = tt r tt r . 1 . 2 + Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,754 untuk variabel gaya kepemimpinan, 0,801 untuk variabel pola kiomunikasi organisasi dan 0,702 untuk variabel modal sosial. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner telah valid dan reliabel karena setelah dibandingkan dengan nilai r tabel nilai tersebut berada di atasnya.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGANKEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN PT. SARI HUSADA HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIK DENGAN KEPUASAN KOMUNIKASI KARYAWAN PT. SARI HUSADA.

0 2 16

GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI UNGGUL Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Unggul.

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DENGAN KOMITMEN ORGANISASI KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Partisipatif Dengan Komitmen Organisasi Karyawan.

0 2 16

GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN Gaya Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PLN APJ Surakarta).

0 3 11

GAYA KEPEMIMPINAN, IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN Gaya Kepemimpinan, Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PLN APJ Surakarta).

1 4 13

Hubungan gaya kepemimpinan Kepala Madrasah dan pola komunikasi organisasi dengan motivasi kerja guru Madrasah Ibtidaiyah Swasta Annur Medan Labuhan - Repository UIN Sumatera Utara

0 2 118

Hubungan persepsi gaya kepemimpinan partisipatif dengan komitmen organisasi.

0 2 93

Hubungan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dengan kinerja pamong belajar di SKB

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

0 0 99