organisasi; 4 nilai sosial dan pertimbangan politik. Oleh sebab itu kepemimpinan terdiri dari variabel-variabel sebagai berikut: ada seorang
pemimpin, kelompok yang dipimpin, ada tujuan atau sasaran, ada aktivitas, ada interaksi dan ada kekuatan.
2.1.1.2 Teori Kepemimpinan
Dalam membahas tentang kepemimpinan akan terkait dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli. Teori-teori kepemimpinan yang ada
dipengaruhi oleh masyarakat yang mengakuinya, dari waktu ke waktu di mana kepemimpinan tersebut berlaku Oktaviani, 2004. Terdapat beberapa pandangan
mengenai lahir dan berkembangnya pemimpin dalam kehidupan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan itu adalah potensi yang dibawa sejak
lahir dan ada pula yang meyakini bahwa pemimpin lahir karena situasi yang menghendaki. Berikut ini dikemukakan teori-teori kepemimpinan menurut para
ahli. Thoha 1991 mengungkapkan teori kepemimpinan sebagai berikut:
a. Teori Sifat Trait Theory
Teori ini memandang bahwa perhatian terhadap kepemimpinan dialihkan kepada sifat-sifat umum yang dipunyai oleh pemimpin, tidak lagi
menekankan apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibuat. b.
Teori Kelompok
Teori ini beranggapan bahwa agar kelompok dapat mencapai tujuan- tujuannya maka harus terdapat pertukaran yang positif diantara pemimpin
dan pengikut-pengikutnya. c.
Teori Situasional Kesimpulan dari teori ini bahwa gaya kepemimpinan yang dikombinasikan
dengan situasi akan mampu menentukan keberhasilan pelaksanaan kerja. d.
Teori Jalan Kecil-Tujuan Path-Goal Theory Dalam teori ini digambarkan pengaruh perilaku pemimpin terhadap
motivasi, kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan bawahannya. Berbeda dengan Thoha, menurut Siagian 1999 dalam memahami gerak
perubahan kemunculan seorang pemimpin, ada tiga teori yang dapat menjelaskan fenomena tersebut yaitu:
a. Teori Genetis
Inti dari ajaran ini tersimpul dari sebutan yang mengatakan bahwa “leaders are born and not made.” Pemimpin tidak dapat diciptakan tetapi
muncul karena bakat luar biasa sejak lahir. Seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat
kepemimpinan. Seorang pemimpin ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi macam apapun. Secara filosofis, pendangan ini
tergolong kepada pandangan yang fatalistis atau deterministis. b.
Teori Sosial Inti ajaran teori sosial ini adalah bahwa “leaders are made and not born.”
Pemimpin tidak lahir begitu saja tetapi harus disiapkan dan dibentuk.
Teori ini mangajarkan bahwa setiap orang bisa saja menjadi pemimpin asalkan diberikan pendidikan dan memiliki pengalaman yang cukup.
c. Teori Ekologis
Seorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik jika pada saat lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Bakat tersebut
kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan
lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimiliki itu.
2.1.1.3. Gaya Kepemimpinan