Standar Baku Air Minum

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sekilas Tentang Air 2.1.1. Penggolongan Air Menurut Peraturan Pemerintah PP No 20 Tahun 1990, bahwa air digolongkan menjadi empat Effendi, 2003, yaitu: 1. Golongan A, air yang dapat diminum langsung, tanpa diolah terlebih dahulu. 2. Golongan B, air yang harus diolah terlebih dahulu sebelum diminum atau merupakan bahan baku air minum, termasuk air PAM. 3. Golongan C, air yang digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan. 4. Golongan D, air yang digunakan untuk pertanian, industri, usaha di perkotaan dan PLTA.

2.1.2. Standar Baku Air Minum

Menurut Kusnaedi 2002, kualitas air yang digunakan sebagai air minum sebaiknya memenuhi persyaratan secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Standarisasi kualitas air bertujuan untuk memelihara, melindungi dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat, terutama dalam pengolahan air atau kegiatan usaha mengolah dan mendistribusian air minum masyarakat umum. Persyaratan tersebut meliputi : 1. Persyaratan Fisik Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut ini : a. Jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran- butiran koloid dari bahan tanah liat. b. Tidak berwarna. Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. c. Rasanya tawar. Air yang terasa manis, pahit atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. d. Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jarak jauh maupun dekat. e. Temperatur normal. Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara 20 - 26°C. f. Tidak mengandung zat padatan. Air minum yang baik tidak boleh mengandung zat padatan yang terapung di dalam air. 2. Persyaratan Kimia Kualitas air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimia sebagai berikut : a. Mempunyai pH netral. Derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. b. Tidak mengandung bahan kimia beracun. Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun, seperti sianida, sulfida, fenolik. c. Tidak mengandung garam atau ion-ion logam. Air yang berkualitas baik tidak mengadung garam atau ion logam, seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Mn, Cl, Cr dan lain-lain. d. Kesadahan rendah. Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam- garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg. e. Tidak mengandung bahan organik. Kandungan bahan organik dalam air dapat terurai menjadi zat-zat berbahaya bagi kesehatan. Bahan-bahan organik itu seperti NH 4 , H 2 SO 4 , dan NO 3 . 3. Persyaratan Mikrobiologis Persyaratan mikrobiologis yang harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut : a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan coli, salmonellatyphi, dan vibrio chlotera. b. Tidak mengandung bakteri non patogen, diantaranya actinomycetes, phytoplankton coliform, dan cladocera.

2.2. Perusahaan Daerah Air Minum