Uji efikasi Penelitian Tahap Kedua

30

4.2.2 Uji efikasi

Uji efikasi produk gel penolak nyamuk terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus dilakukan menggunakan glass chamber dengan temperatur antara 28-32 °C dan kelembapan ruangan berkisar antara 70-90 . Keadaan ini masih berada dalam kisaran temperatur dan kelembapan yang baik untuk percobaan dan hidup nyamuk. Tabel hasil angka kejatuhan dan angka kematian nyamuk Cx. quinquefasciatus akibat pemaparan gel penolak nyamuk disajikan pada Lampiran 5. Hasil uji efikasi setelah 6 jam angka kejatuhan dapat dilihat pada Tabel 10 dan Gambar 6. Tabel 10. Angka kejatuhan nyamuk Culex quinquefasciatus akibat pemaparan gel penolak nyamuk pada jam ke-6 dalam persen Ulangan Produk 1 2 3 Rataan K01 0 a K02 44 16 20 26,67 b K03 64 48 44 52 c K04 72 48 60 60 c Keterangan : Huruf superskrip yang berbeda pada kolom menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5 sig 0,05 20 40 60 80 5 10 15 20 25 Minyak Sereh A n gk a K ejatu h a n Gambar 6. Hasil uji efikasi minyak sereh dalam gel penolak nyamuk terhadap angka kejatuhan hewan uji pada jam ke-6 Tabel 10 dan Gambar 6 memperlihatkan bahwa angka kejatuhan nyamuk oleh minyak sereh pada produk gel penolak nyamuk jam ke-6 semakin meningkat dengan semakin tingginya konsentrasi minyak sereh yang terkandung dalam produk. Angka kejatuhan nyamuk akibat pemaparan minyak sereh pada gel penolak nyamuk konsentrasi 10 , 15 , dan 20 terhadap hewan uji berbeda nyata dengan produk tanpa minyak sereh sig 0,05. Hal ini berarti jumlah 31 nyamuk yang jatuh pada ruangan yang diberi gel penolak nyamuk yang mengandung minyak sereh lebih banyak dibandingkan jumlah nyamuk yang jatuh pada ruangan yang diberi produk gel penolak nyamuk tanpa minyak sereh. Pada konsentrasi minyak sereh 15 , angka kejatuhan rata-rata 52 tidak berbeda nyata sig 0,05 dengan angka kejatuhan rata-rata pada perlakuan minyak sereh konsentrasi 20 60 . Karagenan dapat menghambat penyebaran bahan-bahan volatil secara langsung karena karagenan memiliki fungsi sebagai penstabil dan pengikat Skensved 2005. Karagenan juga memiliki fungsi sebagai slow release pada produk Hargreaves 2003. Aroma dari minyak nabati seperti aroma minyak sereh bekerja dengan cara memblokir saraf sensoris nyamuk sehingga nyamuk Cx. quinquefasciatus yang terpapar aroma minyak sereh menjadi jatuh akibat terganggunya kemampuan sensoris hewan uji Djojosumarto 2008. Data dan hasil uji statistik untuk uji efikasi angka kejatuhan nyamuk selama 6 jam pada penelitian tahap kedua disajikan pada Lampiran 6. Hasil pengamatan uji efikasi setelah 24 jam angka kematian dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 7. Tabel 11. Angka kematian nyamuk Culex quinquefasciatus akibat pemaparan gel penolak nyamuk setelah jam ke-24 dalam persen Ulangan Produk 1 2 3 Rataan K01 0 a K02 64 48 48 53,33 b K03 80 64 64 69,33 c K04 92 76 88 85,33 d Keterangan : Huruf superskrip yang berbeda pada kolom menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5 sig 0,05 20 40 60 80 100 5 10 15 20 25 Minyak Sereh A n gk a K e m a ti an Gambar 7. Hasil uji efikasi minyak sereh dalam gel penolak nyamuk terhadap angka kematian hewan uji setelah jam ke-24 32 Tabel 11 dan Gambar 7 memperlihatkan bahwa semakin besar konsentrasi minyak sereh yang terdapat pada produk gel penolak nyamuk, maka semakin besar angka kematian hewan uji. Selain itu, semakin lama hewan uji terpapar produk yang mengandung minyak sereh, maka tingkat kejatuhan atau kematian hewan uji akan semakin besar. Angka kematian hewan uji akibat pemaparan gel penolak nyamuk dengan konsentrasi 10 , 15 , dan 20 berbeda nyata dengan gel tanpa minyak sereh sig 0,05. Produk dengan konsentrasi minyak sereh sebesar 20 mendapatkan hasil terbaik untuk menolak dan mematikan hewan uji yaitu sebesar 85,33 . Semakin besar konsentrasi minyak sereh yang terkandung dalam produk akan meningkatkan akumulasi penguapan minyak sereh Ketaren 1985 dalam Wahyuningtyas 2004. Data dan hasil uji statistik efikasi angka kematian nyamuk setelah 24 jam pada penelitian tahap kedua terdapat pada Lampiran 7. Cara paling efektif bagi nyamuk untuk menemukan mangsanya adalah dengan rangsangan bau Rossel 2003 dalam Wahyuningtyas 2004. Minyak sereh bekerja menjatuhkan nyamuk dengan cara memblokir saraf sensoris nyamuk sehingga nyamuk Cx. quinquefasciatus yang terpapar aroma minyak sereh menjadi jatuh akibat terganggunya kemampuan sensoris hewan uji. Minyak sereh memiliki kemampuan sebagai racun kontak yang mempengaruhi saraf sehingga menyebabkan nyamuk kehilangan cairan dalam tubuh terus-menerus kemudian mati Djojosumarto 2008. Gel penolak nyamuk ini menunjukkan daya penolak terhadap hewan uji nyamuk yang kurang ideal bila dibandingkan dengan insektisida kimiawi sintetis karena hingga jam ke-6 pengujian, hewan uji yang jatuh kurang dari 90 , yaitu hanya 60 . Penolak nyamuk dikatakan efektif membunuh nyamuk jika persentase angka kejatuhan mencapai 90 Pusat Perizinan dan InvestasiKomisi Pestisida 2007. Namun dari segi kesehatan, gel penolak nyamuk nabati tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh pemakainya. Selain itu, aroma minyak sereh mampu memblokir saraf sensoris nyamuk sehingga dapat dikembangkan menjadi insektisida alami yang baik bila digabungkan dengan bahan lain Sigit et al. 2006. 33

4.2.3 Uji cemaran mikroba