Komponen utama minyak sereh Pemanfaatan minyak sereh

11

2.3.1 Komponen utama minyak sereh

Senyawa utama minyak sereh wangi adalah sitronellal, geraniol, dan sitronellol. Senyawa-senyawa tersebut merupakan bahan volatil. Sitronellal adalah senyawa berbentuk cairan yang tak berwarna dan berbau wangi seperti Mellisa officinalis. Sitronellal memiliki gugus aldehida dan ikatan etilenik yang reaktif. Oleh sebab itu sitronellal mudah sekali teroksidasi karena pengaruh sinar matahari dan udara menjadi ikatan kompleks, keton, asam metiladipik, isopulegol, dan menthon Guenther 1949 dalam Ketaren et al. 1986. Geraniol adalah senyawa alkohol yang tidak berwarna kuning pucat, seperti minyak, berbau menyenangkan, bersifat larut dalam alkohol dan eter tapi tidak larut dalam air. Geraniol adalah senyawa reaktif karena memiliki dua ikatan etilenik Guenther 1949 dalam Ketaren et al. 1986. Sitronellol adalah senyawa berbentuk cairan seperti minyak, tidak berwarna dan harum mawar, mudah larut dalam alkohol dan eter tapi sedikit larut dalam air. Sitronellol memiliki gugus hidroksil dan merupakan senyawa yang relatif lebih stabil daripada geraniol Guenther 1949 dalam Ketaren et al. 1986. 2.3.2 Mutu minyak sereh wangi Kualitas minyak atsiri pada umumnya dan minyak sereh wangi pada khususnya ditentukan oleh faktor kemurnian. Kualitas minyak sereh wangi ditentukan oleh komponen utama di dalamnya yaitu kandungan sitronela dan geraniol yang biasa dinyatakan dengan jumlah kandungan geraniol. Minyak sereh wangi tidak boleh mengandung atau dikotori oleh bahan asing seperti minyak- lemak, alkohol, ataupun minyak tanah Harris 1994. Kriteria mutu sereh wangi jawa menurut Essential Oils Association of USA EOA dan SNI 06-3953-1995 dapat dilihat pada Tabel 3.

2.3.3 Pemanfaatan minyak sereh

Minyak sereh wangi merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang cukup berperan dalam kehidupan sehari-hari. Minyak sereh wangi banyak digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, sprays, desinfektan, bahan pengilap, aneka ragam preparasi teknis, dan kosmetik Lutony dan Rahmayati 1999. Minyak sereh secara tradisional digunakan sebagai repelen nyamuk, 12 Tabel 3. Kriteria mutu minyak sereh wangi jawa No Jenis Uji Satuan Persyaratan 1 Warna kuning pucat sampai kuning kecoklat-coklatan 2 Bobot jenis, 20°C20°C 0,880-0,922 3 Indeks bias n D 20 1,466-1,475 4 Total geraniol b b min. 85 85-97 5 Sitronellal b b min. 35 30-45 6 Kelarutan dalam etanol 80 1:2 jernih, seterusnya jernih opalesensi 7 7.1 7.2 7.3 7.4 Zat asing : Lemak Alkohol tambahan Minyak pelikan Minyak terpentin negatif negatif negatif negatif 8 Bau segar, khas minyak sereh aldehid 9 Penampakan minyak kurang encer Sumber : BSN 1995; Harris 1994 fumigan racun inhalasi di permukiman, ataupun bahan pewangi pada makanan, sabun, dan kosmetik Nakahara et al. 2003. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode cawan tebar, diketahui bahwa minyak sereh memiliki aktifitas antibakteri dan antijamur. Senyawa aktif pada minyak sereh yang berfungsi sebagai antifungi pada penelitian tersebut adalah sitronellal dan linalool Nakahara et al. 2003. Selain itu, minyak sereh juga digunakan pada bidang pertanian sebagai pestisida alami insektisida dan fungisida yang bersifat sebagai racun kontak. Racun kontak merupakan racun yang masuk dalam tubuh organisme melalui kulit dan menyebabkan serangga kehilangan cairan dalam tubuh secara terus-menerus kemudian mati Djojosumarto 2008. Minyak sereh juga sering digunakan sebagai penolak serangga alami. Kemampuan menolak nyamuk telah dibuktikan melalui penelitian terhadap nyamuk Aedes aegypti maupun Culex quinquefasciatus dengan cara mengoleskan formula penolak nyamuk yang mengandung minyak sereh di kulit selama 60 menit uji. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa minyak sereh efektif digunakan sebagai penolak nyamuk Kim et al. 2005. Konsentrasi minyak sereh yang umum digunakan dalam produk penolak serangga berkisar antara 0,05 13 hingga 15 baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan minyak lavender, cengkeh, bawang putih, ataupun minyak cedar Barnard 2000.

2.4 Penolak Nyamuk