23 dalam cawan petri steril. Media Potato Dextrose Agar PDA dicairkan kemudian
didinginkan pada suhu sekitar 45 °C. Sebanyak 15 ml media PDA tersebut dituang ke dalam cawan petri yang telah berisi sampel produk. Cawan yang berisi
sampel produk dan media PDA digerakkan melingkar atau seperti angka delapan diatas meja hingga tercampur homogen. Setelah agar memadat, cawan petri
dimasukkan ke dalam inkubator dengan posisi terbalik pada suhu sekitar 25-30 °C selama 5 hari. Komposisi media PDA dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Komposisi media Potato Dextrose Agar
Komposisi gramliter
Potato Starch 4
Dextrose 20
Agar 15
Sumber : MacFaddin 1985
3.4.4 Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini secara umum adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan dua ulangan. Rancangan
percobaan tersebut
memiliki model
matematika sebagai
berikut Mattjik dan Sumertajaya 2006.
Y
ij
= µ + σi + ε
ij
Keterangan : Y
ij
= Nilai pengamatan ke-j dari pengaruh perlakuan ke-i µ = Rataan umum
σ
i
= Pengaruh perlakuan ke-i ε
ij
= Pengaruh galat i = Jumlah perlakuan
j = Ulangan
Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan metode sidik ragam. Apabila diantara perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda maka
dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji lanjut Duncan Mattjik dan Sumertajaya 2006.
24 Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
H : Perbedaan konsentrasi minyak sereh tidak memberikan pengaruh yang nyata
terhadap persentase angka kejatuhan kematian nyamuk H
1
: Perbedaan konsentrasi minyak sereh memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase angka kejatuhan kematian nyamuk
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penelitian Tahap Pertama
Penolak nyamuk merupakan salah satu cara kerja suatu insektisida. Gel penolak nyamuk ini memiliki cara kerja yang hampir sama dengan
pengharum ruangan yakni melepaskan wewangian atau aroma ke ruangan Conectique forum 2008. Penggunaan karagenan dalam pembuatan pengharum
ruangan berbentuk gel umumnya menggunakan konsentrasi antara 1-3 Hargreaves 2003. Kappa karagenan yang biasa dikombinasikan dengan gum
jenis lain pada produk pengharum ruangan sekitar 2,5 Van de Velde dan De Ruiter 2005.
Penelitian tahap pertama dilakukan dengan mencoba beberapa macam formulasi untuk menghasilkan produk gel terbaik. Pada penelitian tahap pertama
karagenan dengan konsentrasi berbeda yaitu 1 ; 1,5 ; 3 ; 5 ; dan 6 di campurkan dengan akuades steril, metil paraben, dan propil paraben yang
diberikan memiliki jumlah konsentrasi yang sama pada tiap produk yakni masing- masing sebesar 99,6 ; 0,2 ; dan 0,2 . Pada tahap ini, masing-masing produk
tidak diberikan tambahan minyak sereh. Hasil data formulasi gel penelitian tahap pertama memiliki karakteristik seperti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Hasil formulasi gel pada penelitian tahap pertama
Kode Konsentasi karagenan Keterangan produk
A01 1 Terbentuk larutan gel gel produk tidak
terbentuk A02
1,5 Gel produk lunak, mudah patah
A03 3 Gel produk rapuh, mudah patah, mengalami
sineresis A04
5 Gel produk kenyal-keras, tidak mudah patah
A05 6 Gel produk cepat terbentuk, serbuk
karagenan masih tersisa, sulit diaduk.