28 konsentrasi minyak sereh yang digunakan maka akan semakin padat dan
semakin putih warna produk yang dihasilkan. Hal ini dapat disebabkan adanya perubahan ukuran partikel butiran larutan karagenan yang menjadi
lebih besar setelah ditambah dengan minyak sereh. Perubahan ukuran partikel butiran sangat mempengaruhi sifat-sifat emulsi. Emulsi memiliki sifat
diantaranya semakin besar butirannya maka penampakannya akan bergerak dari transparan ke putih seperti susu Fardiaz 1989.
4.2.1 WHC Water Holding Capacity
WHC ditentukan secara grafimetri, yakni dengan penimbangan produk selama 30 hari dengan pemaparan bagian atas produk dengan udara. WHC
didapatkan melalui nilai persentase berat tersisa terhadap berat awal produk. Produk gel penolak nyamuk yang memiliki nilai persentase berat tersisa terhadap
berat awal lebih tinggi berarti memiliki penguapan yang lebih kecil, merupakan produk dengan WHC yang tinggi dan memiliki susut berat terkecil Hidayat
2006. Hasil penentuan WHC disajikan pada Gambar 5 dan Tabel 9.
20 40
60 80
100
5 10
15 20
25 30
Hari ke-
B era
t T e
rs is
a
terh a
d a
p B
era t A
w a
l
Sereh 0 Sereh 10
Sereh 15 Sereh 20
Gambar 5. Grafik hasil penentuan WHC penelitian tahap kedua Tabel 9. Hasil persamaan linier Gambar 5
Konsentrasi Persamaan linier Nilai
R
2
Nilai r
Sereh 0 K01 y = -1.549x + 100.94
0,9913 0,9956
sereh 10 K02 y = -2.267x + 103.88
0.9897 0,9948
sereh 15 K03 y = -1.879x + 99.753
0,9814 0,9907
sereh 20 K04 y = -1.839x + 101.64
0,9898 0,9949
29 Gambar 5 dan Tabel 9 menyatakan bahwa semakin besar kandungan
minyak sereh pada produk maka akan semakin kecil susut berat yang dialami. Hal ini dapat disebabkan semakin sedikit kandungan air dalam produk, maka
tingkat kekerasan gel karagenan akan semakin besar dan kemampuan karagenan sebagai penstabil dan penghambat penyebaran bahan-bahan volatil juga akan
semakin besar. Selain minyak sereh yang mengalami penguapan, air pada produk juga
mengalami penguapan. Penguapan air dari dalam produk hampir sama besar dengan campuran penguapan antara minyak sereh dan air pada produk. Hal ini
dapat dilihat dari nilai WHC produk tanpa minyak sereh yang memiliki nilai terbesar dibandingkan produk dengan penambahan minyak sereh. Kemampuan
produk mempertahankan beratnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komposisi bahan formulasi produk. Bahan dalam produk gel penolak
nyamuk mengandung zat-zat yang mudah menguap, seperti minyak sereh. Minyak sereh memiliki komponen yang mudah menguap pada suhu ruang seperti
sitronellal, geraniol, dan sitronellol Ketaren et al. 1986. Karagenan dalam produk selain sebagai bahan baku juga berfungsi
meningkatkan kestabilan emulsi dengan menjaga droplet minyak dan mencegah pemisahan bahan yang tidak larut non soluble Van de Velde dan De Ruiter
2005. Selain itu, karagenan juga berfungsi menghambat penyebaran bahan- bahan volatil tersebut secara langsung karena karagenan memiliki fungsi sebagai
penstabil dan pengikat Skensved 2005. Karagenan juga memiliki fungsi untuk menahan penguapan bahan yang terlalu cepat slow realease Hargreaves 2003.
Produk pengharum ruangan berbentuk gel dibuat dengan menggunakan karagenan yang dikombinasikan dengan gum jenis lain serta garam pada konsentrasi hingga
2,5 bb dari total gum. Kombinasi tersebut mengikat minyak pengharum sehingga pelepasan terjadi secara bersamaan dari permukaan gel hingga gel
mengering Van de Velde dan De Ruiter 2005. Tabel hasil susut berat dan hasil
WHC disajikan pada Lampiran 3 dan 4.
30
4.2.2 Uji efikasi