Kriteria Statistik Uji Derajat Pertama

3.6.1. Kriteria Statistik Uji Derajat Pertama

Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Model diuji terlebih dahulu dengan melihat koefisien determinasi R untuk mengetahui kemampuan variabel peubah bebas secara simultan dalam menjelaskan keragaman peubah tak bebasnya. Bila nilai koefisien determinasi tinggi maka model yang digunakan adalah baik. Sebaliknya bila nilai koefisien determinasi rendah maka model yang digunakan kurang baik. Koefisien determinasi dari suatu model dirumuskan sebagai berikut : R 3.18 Adapun koefisien determinasi alternatif atau yang disesuaikan R adj digunakan untuk membandingkan 2 model regresi dengan peubah tak bebas yang sama namun berbeda dalam banyaknya peubah bebas. Rumusnya adalah sebagai berikut : R adj ⁄ ⁄ 3.19 dimana : n = jumlah pengamatan, dan k = jumlah parameter yang diduga b. Pengujian terhadap koefisien regresi, baik secara keseluruhan maupun secara tersendiri. Uji secara keseluruhan dilakukan dengan uji-F, yaitu untuk mengetahui apakah sekurang-kurangnya satu peubah bebas yang digunakan dalam model berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebas Gujarati, 1991. Prosedur ujinya adalah sebagai berikut : Statistik uji F ⁄ ⁄ 3.20 dimana : n = Jumlah pengamatan, k = Jumlah parameter yang diduga Kriteria uji : Bila F F maka terima H , artinya peubah bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan tertentu. Bila F F maka tolak H , artinya peubah bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan tertentu sehingga model tersebut tepat untuk dijadikan model pendugaan parameter dari persamaan. Sedangkan untuk mengetahui apakah peubah-peubah bebas yang digunakan dalam model secara sendiri-sendiri mempengaruhi peubah tak bebas maka digunakan uji t-statistik sebagai berikut : Statistik uji : t γ 3.21 dimana : b = koefisien regresi atau parameter yang diduga, S b = standar erorr dari parameter yang diduga, i = parameter ke– i i , , … , Kriteria uji : Bila t t maka terima H , artinya peubah bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebasnya pada tingkat kepercayaan tertentu. Bila t t maka tolak H , artinya peubah bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap peubah tak bebasnya pada tingkat kepercayaan tertentu.

3.6.2. Kriteria Ekonomi Uji Derajat Kedua