= elastisitas areal tanam terhadap harga komoditi alternatif ke j, = pertumbuhan harga sendiri per tahun desimal,
= pertumbuhan harga komoditas alternatif per tahun desimal, = proyeksi produktivitas komoditas i pada tahun t,
= produktivitas komoditas i tahun dasar, =
elastisitas produktivitas terhadap harga sendiri,
= elastisitas produktivitas terhadap harga komoditi alternatif ke j, = pertumbuhan harga input per tahun desimal, dan
= proyeksi produksipenawaran komoditas i tahun t setelah tahun dasar.
2.8. Kerangka Pemikiran Konseptual
Secara umum, untuk menduga respon penawaran tebu di Indonesia dapat didekati dengan menggunakan pendekatan perubahan produksi. Perubahan
produksi tanaman tebu dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan bahwa produksi adalah hasil perkalian antara luas areal dan produktivitas Persamaan
2.2. Untuk mengetahui besarnya perubahan produksi tebu, terlebih dahulu dilakukan identifikasi peubah-peubah eksogen dari luas areal dan produktivitas
tanaman tebu. Namun, seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa komoditas pertanian memiliki respon beda kala lag. Untuk itu, dalam model respon luas
areal maupun model respon produktivitas menggunakan peubah beda kala dari masing-masing peubah endogennya.
Berdasarkan uraian di atas, maka akan dianalisis respon penawaran tanaman tebu terhadap harga gula domestik. Analisis ini akan dilakukan dengan
menggunakan model penyesuaian Nerlovian. Model Nerlovian terdiri dari dua model yaitu model respon luas areal dan model respon produktivitas. Setelah
kedua model terbentuk, dapat diketahui besarnya respon areal tanaman tebu dan produktivitasnya terhadap harga gula baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Penjumlahan nilai respon luas areal dan respon produktivitas tanaman tebu digunakan sebagai nilai respon penawaran tanaman tebu di Indonesia.
Dengan demikian, perubahan produksi dari para petani tebu dipengaruhi oleh perubahan dari luas areal dan perubahan produktivitas yang pada akhirnya
mempengaruhi besarnya penawaran tebu, sedangkan luas areal dan produktivitas sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Jumlah Luas
Lahan Input
Proyeksi Produksi Harga Pupuk
Upah Tenaga Kerja Lahan
Respon Penawaran Tanaman Tebu
Harga Komoditas Alternatif
Produktivitas Tanaman Tebu
Curah Hujan
Harga Output
Harga Pestisida
2.9. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, peubah-peubah yang diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan luas areal tanaman tebu adalah luas
areal tahun sebelumnya, harga gula tahun lalu, harga komoditas alternatif tahun lalu, faktor cuaca curah hujan tahun lalu. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut : A
Hrglx , Hrgbx , Hrjgx , Hrktx , Ch , A 2.24
Pada produktivitas tanaman tebu, pendugaan peubah-peubah bebas yang mempengaruhi meliputi produktivitas tahun lalu, harga gula saat ini, harga input-
input produksi, dan faktor cuaca curah hujan tahun berjalan. Secara matematis fungsi persamaan produktivitas tebu dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :
Y Hrgl , Hrur , Hrpes , Hrub , Ch , Y
2.25 dimana :
A = luas areal tanaman tebu,
Y = produktivitas tanaman tebu,
Hrglx = harga riil gula domestik, Hrgbx = harga riil gabah,
Hrjgx = harga riil jagung, Hrktx = harga riil kacang tanah,
Hrur = harga riil pupuk urea, Hrpes = harga riil pestisida,
Hrub = tingkat upah tenaga kerja, dan Ch
= rata-rata curah hujan nasional per tahun,
Pengaruh luas areal tahun lalu terhadap luas areal saat ini adalah pada hubungannya terkait kejadian yang terjadi saat selang waktu. Luas areal saat ini
dapat saja merupakan keberlanjutan, pengurangan, maupun peningkatan luas areal tahun sebelumnya. Komoditas alternatif dapat bersifat sebagai pesaing atau
pelengkap. Semakin tinggi harga komoditas yang berkompetitif maka akan semakin sempit luas areal tanam komoditas yang diteliti. Dalam penelitian ini,
digunakan peubah bebas berupa harga komoditi alternatif yang paling umum diusahakan, baik di lahan sawah maupun di lahan kering, yaitu padi, jagung,
kedelai, dan kacang tanah. Tanaman-tanaman alternatif tersebut diduga sebagai tanaman subsitusi
karena kedudukannya sebagai bahan pangan. Di sisi lain, dapat diduga sebagai tanaman komplementer karena waktu tanam yang relatif singkat ± 3 bulan
terutama untuk tanaman kacang tanah, dan jagung, sehingga dugaan hubungan komoditas alternatif mempunyai dua kemungkinan yaitu searah dan terbalik.
Luas areal dan produktivitas suatu komoditas dapat meningkat apabila harga komoditas tersebut meningkat. Hal ini didasarkan pada alasan rasional
apabila laba yang diberikan suatu komoditas lebih besar dari laba yang diberikan dari komoditas lain, maka petani akan mengalokasikan sumberdaya produksi yang
dimiliki lebih besar untuk komoditas tersebut. Pemilihan harga gula sebagai peubah bebas yang mewakili harga
komoditas tebu karena pada dasarnya usaha tani tebu yang ada ditujukan untuk mendukung industri gula sebagai bahan baku utamanya dan pola pengusahaan
tebu dari tingkat usaha tani ke pabrik gula yang tidak terpisah. Sementara itu
menurut Soentoro et al 1998, respon perubahan gula terhadap perubahan jumlah luas areal panen tebu paling sedikit berselang satu tahun. Perubahan harga
provenue gula biasanya diumumkan pada bulan April, untuk pembelian musim
panen tebu bulan Juni sampai Oktober tahun yang sama. Sedangkan musim penanaman tebu dimulai bulan Mei sampai Juli untuk tebu tanam dan untuk tebu
kepras dimulai bulan Juni sampai Agustus. Oleh karena itu, kenaikan harga gula baru terlihat dampaknya pada musim berikutnya.
Harga provenue
gula yang ada termasuk kebijakan pemerintah, yaitu pengendalian kebijakan harga atau kebijakan pengembangan suatu komoditas
yang akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap harga. Pada penelitian ini, harga provenue yang digunakan hanya sampai tahun 1998
karena pada tahun 1998 kebijakan tersebut dihentikan, selanjutnya untuk tahun 1999 sampai 2000 digunakan harga dasar gula yang ditetapkan oleh pemerintah,
dan untuk harga gula tahun 2001 sampai dengan 2006 digunakan harga dasar gula rata-rata tingkat produsen di Jawa dan Sumatera. Selanjutnya perubahan harga
berpengaruh searah terhadap kenaikan luas areal dan produktivitas tanaman tebu. Produktivitas tahun lalu berpengaruh terhadap respon produktivitas. Hal
ini disebabkan karena produktivitas saat ini merupakan keberlanjutan, peningkatan, ataupun penurunan dari tahun sebelumnya. Selain produktivitas
tahun lalu, luas areal saat ini juga berpengaruh positif terhadap perubahan produktivitas saat ini.
Harga input-input produksi yang mempunyai pengaruh terhadap produktivitas tanaman tebu diantaranya adalah harga pupuk, harga pestisida dan
upah buruh. Semakin tinggi harga input maka akan mengurangi jumlah penggunaannya sehinga berpotensi untuk mengurangi produktivitas tanaman.
Tabel 2.3.
Peubah-peubah bebas pada model respon areal dan respon produktivitas Tebu
Peubah bebas model respon areal
Tanda yang
diharapkan Peubah bebas model
respon produktivitas Tanda yang
diharapkan Harga gula
+ Harga gula
+ Harga beras
- Harga pupuk urea
- Harga jagung
- Harga pestisida
- Harga kacang tanah
- Tingkat upah buruh tani
- Curah hujan
+ Curah hujan
- Luas areal tahun
sebelumnya + atau 1
Produktivitas tahun sebelumnya
+ atau 1
2.10. Penelitian Terdahulu