Bila asumsi ini benar maka metode kuadrat terkecil OLS dapat digunakan untuk menduga model. Selain itu koefisien
d mempunyai makna ekonomi yang jelas karena telah mengandung koefisien penyesuaian parsial
d . Sehingga model ini cocok untuk studi respon penawaran produk-produk pertanian yang
mempunyai sifat kekakuan, kendala kelembagaan, dan kelembaman.
2.7. Model Proyeksi Penawaran Tanaman Perkebunan
Dalam memproyeksikan jumlah penawaran tanaman perkebunan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu :
1. Pendekatan Langsung.
Proyeksi jumlah penawaran dengan pendekatan langsung dilakukan melalui nilai elastisitas jangka panjang yang didapatkan dengan menggunakan bentuk
sederhana reduced form fungsi penawaran komoditas perkebunan sebagai berikut :
2.18 dimana :
Qs
t
= produksi komoditas tahun t, P
t-1
= harga riil komoditas tahun sebelumnya, Qs
t-1
= produksi komoditas tahun sebelumnya
,
dan = parameter elastisitas jangka pendek komoditas terhadap harga sendiri.
Dari hasil estimasi fungsi penawaran 2.18, elastisitas jangka panjang penawaran terhadap harga sendiri E
LR
dihitung dengan persamaan berikut : 2.19
Bentuk umum persamaan untuk proyeksi penawaran komoditas perkebunan dengan pendekatan langsung adalah seperti pada persamaan berikut :
2.20 dimana :
= proyeksi produksipenawaran tahun t setelah tahun dasar, = produksipenawaran komoditas tahun dasar, dan
= laju pertumbuhan harga riil komoditas per tahun.
2. Pendekatan Tidak Langsung.
Proyeksi penawaran menggunakan pendekatan tidak langsung dilakukan melalui proyeksi areal dan proyeksi produktivitas dengan menggunakan elastisitas
terhadap harga-harga yang diperoleh dari estimasi fungsi areal dan fungsi produktivitas, serta pertumbuhan dari masing-masing variabel harga. Proyeksi
areal dan produktivitas dirumuskan pada persamaan 2.21 untuk areal tanam dan persamaan 2.22 untuk produktivitas. Sebagai tahun dasar adalah tahun 2006.
∑ 2.21
dan ∑
2.22 Selanjutnya proyeksi produksi pada tahun ke-t adalah :
2.23 dimana :
= proyeksi areal komoditas i pada tahun t, = areal tanam komoditas i tahun dasar,
= elastisitas areal tanam terhadap harga sendiri,
= elastisitas areal tanam terhadap harga komoditi alternatif ke j, = pertumbuhan harga sendiri per tahun desimal,
= pertumbuhan harga komoditas alternatif per tahun desimal, = proyeksi produktivitas komoditas i pada tahun t,
= produktivitas komoditas i tahun dasar, =
elastisitas produktivitas terhadap harga sendiri,
= elastisitas produktivitas terhadap harga komoditi alternatif ke j, = pertumbuhan harga input per tahun desimal, dan
= proyeksi produksipenawaran komoditas i tahun t setelah tahun dasar.
2.8. Kerangka Pemikiran Konseptual