Respon Penawaran dengan Pendekatan Respon Areal dan

Y t = f P t , P it , W t , Z t , 2.1 dimana : Y t = tingkat produksi yang diharapkan petani pada waktu ke-t, P t = harga komoditi itu sendiri, P it = harga komoditi lain, W t = harga input produksi, dan Z t = faktor tetap. Kurva penawaran tradisional menggambarkan hubungan antara harga dan kuantitas dengan asumsi cateris paribus atau menganggap semua faktor lain konstan, sedangkan respon penawaran menggambarkan respon output terhadap perubahan harga dengan tidak menahan faktor lain konstan. Di dalam ilmu ekonomi respon penawaran berarti variasi dari output pertanian dan luas areal dalam kaitannya dengan perubahan harga Ghatak dan Ingersent, 1984.

2.4.1. Respon Penawaran dengan Pendekatan Respon Areal dan

Produktivitas Secara umum, hal-hal prinsipil yang dapat menyebabkan perubahan penawaran pergeseran kurva penawaran adalah perubahan harga input, perubahan harga komoditas alternatif, perubahan teknologi yang berpengaruh terhadap biaya produksi atau efisiensinya, perubahan pada harga komoditas yang diproduksi secara bersamaan joint product, dan kebijakan pemerintah Tomek dan Robinson, 1987. Adapun pendugaan respon penawaran sederhana dapat didekati melalui konsep bahwa jumlah produksi pertanian merupakan hasil perkalian antara luas areal tanam dengan produktivitasnya Ghatak dan Ingersent, 1984. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Q A · Y 2.2 dimana : Q = jumlah produksi, A = luas areal, dan Y = produktivitas Dengan demikian, perubahan luas areal dan produktivitas dapat mempengaruhi produksi dari petani tebu sehingga dapat mempengaruhi besarnya jumlah penawaran, sedangkan luas areal dan produktivitas sendiri dipengaruhi oleh berbagai hal. Tabel 2.2. Ukuran Elastisitas Istilah Ukuran numerik Keterangan Inelastis sempurna Jumlah yang ditawarkan tidak berubah Inelastis 0 e 1 Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase lebih kecil dari perubahan faktor yang mempengaruhinya Elastisitas unit 1 Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase sama dengan perubahan faktor yang mempengaruhinya Elastis 1 e ~ Jumlah yang ditawarkan berubah dengan persentase lebih besar dari perubahan faktor yang mempengaruhinya Elastis sempurna ~ Pada kondisi perubahan faktor tertentu, jumlah yang ditawarkan sesuai dengan kapasitas produsen dalam memproduksi Sumber : Lipsey et al, 1995. Konsep respon penawaran tercermin dalam elastisitas penawaran. Elastisitas penawaran ini mengukur ketanggapan kuantitas yang ditawarkan terhadap peubah-peubah yang mempengaruhinya dengan nilai antara nol sampai tak terhingga Tabel 2.2. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar respon penawaran tebu terhadap harga, hal tersebut didapatkan dengan mengasumsikan bahwa luas areal dan produktivitas memiliki respon terhadap perubahan produksi sehingga apabila persamaan 2.2 dideferensialkan total terhadap harga P akan dihasilkan : Y A A 2.3 Karena terdapat konsep mengenai unsur-unsur yang secara umum mempengaruhi luas areal dan produktivitas yaitu A A P dan Y P, A dimana P adalah harga maka harus dideferensialkan secara parsial sehingga didapatkan : dA δA δ dP 2.4 dY δ δ dP δ δA dA 2.5 subsitusi persamaan 2.4 dan 2.5 ke persamaan 2.3. Y δA δ A δ δ δ δA · A 2.6 Kalikan persamaan 2.6 dengan . Y δA δ A δ δ δ δA · A 2.7 Karena Q A · Y sehingga δA δ A δ δ δ δA · A 2.8 Kemudian persamaan 2.8 dikali dengan A A maka didapatkan: δA δ A δ δ A δ δA A A 2.9 Jika dinyatakan dalam elastisitas maka : E Q,P E Y,P E A,P E Y,A 2.10 dimana : E Q,P = elastisitas penawaran tebu terhadap harga, E A,P = elastisitas luas areal terhadap harga, E Y,P = elastisitas produktivitas tebu terhadap harga, dan E Y,A = elastisitas produktivitas tebu terhadap luas areal, Dalam penelitian ini elastisitas yang digunakan adalah terhadap harga output atau harga sendiri. Adapun nilai elastisitas yang diperoleh dari model merupakan elastisitas jangka pendek dengan asumsi tidak ada perubahan output yang dipengaruhi oleh faktor-faktor teknis seperti musim musim hujan dan musim kemarau dan dengan asumsi tidak adanya gangguan hama penyakit dalam proses produksi. Dari model yang diperoleh dengan menggunakan data deret waktu time series, nilai elastisitas jangka panjang dapat diduga dari nilai elastisitas jangka pendeknya Koutsoyiannis, 1977. Secara teoritis elastisitas jangka panjang akan lebih besar atau lebih elastis jika dibandingkan dengan elastisitas jangka pendeknya.

2.5. Respon Beda Kala Pada Komoditi Pertanian