Perumusan Masalah Estimasi Kerugian Usaha Mikro dan Kecil Akibat Banjir Sungai Pesanggrahan (Studi Kasus Kelurahan Kedoya Selatan dan Rawa Buaya Jakarta Barat)

2.2 Persepsi Risiko Kerusakan Akibat Banjir

Bencana banjir merupakan fenomena yang dapat menyebabkan kerusakan terhadap alam, sumberdaya, lingkungan, dan kehidupan Suriya et al 2012. Kerusakan merupakan suatu risiko akibat bencana banjir. Besarnya tingkat kerusakan menjadi indikator penilaian kerentanan suatu wilayah terhadap risiko banjir. Kerusakan yang terjadi tidak lepas dari tingkat kesiapan masyarakat dalam mengahadapi risiko banjir. Tingkat kesiapan masyarakat tersebut tergantung dari seberapa besar persepsi mereka terhadap risiko kerusakan tersebut. Masyarakat yang memiliki persepsi yang tinggi terhadap risiko banjir umumnya memiliki kesiapan yang baik dalam menanggulangi bahaya banjir. Hal ini menyebabkan masyarakat tersebut cenderung mempunyai tingkat kerugian banjir yang tidak terlalu tinggi. Sebaliknya, masyarakat yang memiliki persepsi yang rendah terhadap risiko banjir cenderung mengalami kerusakan yag tinggi, atau dengan kata lain masyarakat tersebut rentan terhadap bencana banjir Messner dan Meyer 2004.

2.2.1 Persepsi Risiko

Persepsi risiko merujuk pada penilaian individu atau kelompok-kelompok sosial dalam konteks yang terbatas serta informasi yang tidak pasti. Hasil penilaian tersebut bervariasi akibat dari ketidakpastian dan tingkat informasi yang dimiliki berbeda. Pada konteks risiko banjir, masyarakat memiliki penilaian yang berbeda-beda, karena mereka tidak memiliki informasi yang sama mengenai kemungkinan peristiwa bahaya banjir di wilayah mereka. Masyarakat tersebut juga memiliki latar belakang yang berbeda mengenai pengalaman hidup di dataran banjir. Hal tersebut tentu membuat masyarakat memiliki langkah-langkah penanggulangan yang berbeda pula dalam mengurangi risiko banjir Messner dan Meyer 2004. Penelitian mengenai persepsi risiko banjir sebelumnya pernah dilakukan oleh Bubeck et al 2012 di Vietnam Tengah. Bubeck et al 2012 menyatakan bahwa penilaian penganggulangan risiko banjir mengacu pada persepsi individu terhadap efektivitas langkah-langkah penanggulangan risiko banjir. Efektivitas tersebut didasarkan pada kemampuan individu tersebut dalam menerapkan langkah-langkah penanggulangan serta biaya yang dirasakan dalam hal waktu,uang, dan emosi dalam langkah-langkah penanggulangan. Persepsi risiko banjir juga sangat dipengaruhi oleh pengalaman terhadap bencana banjir. Pengalaman tersebut akan mempengaruhi individu yang terkena bencana banjir dalam merespon dan manajemen risiko pada kemudian hari Adger et al. 2009 dalam Fatti dan Patel 2013. Perilaku masyarakat dan pemerintah dalam merespon risiko banjir merupakan kunci dalam efektivitas pengelolaan banjir. Sejarah dan cerita lokal memiliki pengaruh besar dalam membangun ketahanan terhadap risiko banjir Fatti dan Patel 2013.

2.3 Penilaian Kerusakan Akibat Banjir

Banjir merupakan suatu bencana yang tidak dapat dihindari, namun dampaknya dapat dikurangi. Dampak banjir identik dengan kerusakan, sehingga untuk mengurangi, mengontrol, dan mencegah masalah banjir perlu dilakukan penilaian terhadap kerusakan Suriya et al 2012. Penilaian kerusakan suatu bencana memberikan informasi penting untuk mendukung keputusan dan pengembangan kebijakan di bidang manajemen bencana Merz et al 2010. Penilaian kerusakan akibat banjir merupakan bagian penting dari manajemen risiko banjir yang menempatkan penekanan kuat pada risiko banjir. Definisi dari risiko banjir sendiri adalah kerusakan yang terjadi dengan kemungkinan tertentu dan jangka waktu tertentu. Hal inilah yang menjadikan aspek kerusakan harus diperhitungkan dalam setiap pembahasan mengenai manajemen risiko banjir Merz et al 2010. 2.3.1 Jenis-Jenis Kerusakan Banjir Kerusakan akibat banjir dapat diklasifikasikan menjadi kerusakan langsung dan tidak langsung. Kerusakan langsung adalah kerusakan yang terjadi karena kontak fisik air banjir dengan manusia, properti atau benda lainnya. Kerusakan tidak langsung adalah kerusakan yang disebabkan oleh dampak langsung dan terjadi di luar peristiwa banjir. Kedua jenis kerusakan tersebut diklasifikasikan kedalam kerusakan berwujud tangible dan tidak berwujud intangible Merz et al 2010.