Tabel 4.3. Interpretasi dari nilai r
R Interpretasi
0.01-0.2 0.21-0.4
0.41-0.6 0.61-0.8
0.81-0.99 1
Tidak berkorelasi Berkorelasi sangat rendah
Berkorelasi rendah Berkorelasi agak rendah
Berkorelasi cukup Berkorelasi tinggi
Berkorelasi sangat tinggi
Sumber: Usman dan Akbar 2003
Nilai r untuk menganalisis persepsi risiko pelaku usaha akan dihitung menggunakan rumus korelasi Spearman yaitu sebagai berikut:
r
s
=
∑
................................................................................4.1 di mana:
r
s
= nilai korelasi Spearman Rank
d
2
= selisih tiap pasang rank n
= jumlah pasang rank untuk Spearman 5 n 30
4.4.2 Estimasi Nilai Ekonomi Kerusakan dan Kerugian Langsung Unit Usaha Akibat Banjir Sungai Pesanggrahan
Penelitian ini akan mengestimasi nilai ekonomi dari kerusakan banjir aktual, langsung dan berwujud. Model regresi linear berganda akan digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan yang dialami unit usaha di lokasi penelitian. Ada dua model yang akan dibuat, yaitu model Stage
Damage Function SDF dan model kerugian total.
Sebelum membentuk model regresi linear berganda, dibutuhkan data aktual hasil wawancara terstruktur dengan responden. Beberapa data yang dibutuhkan
adalaha nilai kerusakan struktural dan aset serta data kerugian omzet yang dialami unit usaha.
4.4.2.1 Cara Menghitung Nilai Kerusakan Struktural dan Aset Akibat Banjir
Data nilai kerusakan struktual dan aset akibat banjir didapat berdasarkan wawancara langsung dengan responden. Nilai kerusakan struktual dan aset
merupakan penjumlahan dari biaya kerusakan dan perbaikan struktural, aset isi bangunan, aset di luar bangunan, kendaraan, dan biaya tenaga kerja yang
dikeluarkan untuk memperbaiki struktur bangunan dan aset yang dimiliki. Tabel
4.4 akan menjelaskan secara rinci data nilai kerusakan struktural dan aset akibat banjir yang ditanyakan kepada responden.
Tabel 4.4 Rincian nilai kerusakan struktual dan aset akibat banjir Jenis Biaya
Keterangan
Kerusa kan
Struktural Biaya
kerusakan atau
kehilangan pada
komponen bangunan meliputi pondasi, dinding, lantai, jendela atap, sistem kelistrikan, dan pipa
Aset isi bangunan Biaya
kerusakan atau
kehilangan pada
perlengkapan yang tidak terpasang pada
bangunan, seperti pasokan, output belum terjual, bahan baku, cadangan, dan perabotan usaha.
Aset di luar bangunan
Biaya kerusakan atau kehilangan pada inventori, material, dan perlengkapan yang di simpan di
luar bangunan, serta kerusakan pada taman dan area parkir
Kendaraan usaha Biaya kerusakan atau kehilangan kendaraan yang
digunakan untuk usaha, seperti motor, mobil, atau sepeda.
Perbaik an
Struktural Biaya perbaikan dan waktu yang dihabiskan
tenaga kerja dalam usaha maupun tenaga kerja di luar
usaha untuk
memperbaiki atau
membersihkan komponen bangunan meliputi pondasi, dinding, lantai, jendela atap, sistem
kelistrikan, dan pipa.
Aset isi bangunan Biaya perbaikan dan waktu yang dihabiskan
tenaga kerja dalam usaha maupun tenaga kerja di luar
usaha untuk
memperbaiki atau
membersihkan perlengkapan
yang tidak
terpasang pada bangunan, seperti pasokan, output belum terjual, bahan baku, cadangan, dan
perabotan usaha.
Aset di luar bangunan
Biaya perbaikan dan waktu yang dihabiskan tenaga kerja dalam usaha maupun tenaga kerja di
luar usaha
untuk memperbaiki
atau membersihkan
inventori, material,
dan perlengkapan yang di simpan di luar bangunan,
serta kerusakan pada taman dan area parkir
Kendaraan usaha Biaya perbaikan dan waktu yang dihabiskan
tenaga kerja dalam usaha maupun tenaga kerja di luar
usaha untuk
memperbaiki atau
membersihkan kendaraan yang digunakan untuk usaha, seperti motor, mobil, atau sepeda.
Waktu yang dihabiskan tenaga kerja dalam usaha dan tenaga kerja luar usaha untuk memberbaiki dan membersihkan bangunan maupun aset pada biaya
perbaikan ditanyakan kepada responden dalam satuan jam. Selanjutnya, biaya