Penilaian Kerusakan Akibat Banjir

eksternal dan beradaptasi. Lingkungan yang tidak mampu beradaptasi memiliki ketahanan yang rendah. Salah satu contoh susceptibility indicator adalah faktor kesiapan. Hubungan antara perkiraan kerusakan dengan faktor kesiapan dalam sebuah grafik akan membentuk suatu slope negatif. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya kesiapan suatu individu dalam menanggulangi banjir berdampak pada tingginnya perkiraan kerusakan, namun jika kesiapan yang dimilik tinggi, maka kerusakan diduga akan rendah Messner dan Meyer 2004. Hubungan indikator elemen yang berisiko, indikator pemaparan, dan indikator kerentanan selanjutnya dijelaskan pada Gambar 2.1.

2.5 Stage Damage Function

Stage Damage Function SDF dikembangkan untuk memprediksi kerugian banjir. Umumnya SDF dilakukan untuk memprediksi kerugian pada sejumlah kelsifikasi bangunan yang berbeda. Hal awal yang diperlukan dalam menentukan SDF adalah mengumpulkan data dari peristiwa kerusakan banjir aktual dan menggunakan data tersebut untuk prediksi kerusakan peristiwa banjir di masa yang akan datang. SDF nantinya akan menghasilkan Stage Damage Curve SDC. Pendekatan SDC umumnya dilakukan berdasarkan pemanfaatan lahan yang berbeda, seperti lahan residensial, komersil, atau industri. Sintesis SDC tergantung dari ketersediaan basis data dan survei yang dilakukan. Melalui hasil SDC dapat dilihat hubungan antar variabel fungsi Smith 1994. Gambar 2.1 menjelaskan keterkaitan antara indikator yang digunakan untuk menganalisis kerentanan banjir dengan SDC.

2.6 Pengertian Kerusakan dan Kerugian serta Biaya Ekonomi

Kerusakan merupakan perubahan bentuk pada aset fisik dan infrastruktur milik pemerintah, masyarakat, keluarga dan badan usaha sehingga terganggu fungsinya secara parsial atau total sebagai akibat langsung dari suatu bencana. Misal, kerusakan rumah, sekolah, pusat kesehatan, pabrik, tempat usaha, tempat ibadah dan lain-lain dalam kategori tingkat kerusakan ringan, sedang, dan berat BNPB 2011. Kerusakan berarti memburuknya fisik suatu struktur atau properti lain. EAERE 2013. Kerugian merupakan keadaan meningkatnya biaya kesempatan atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan ekonomi karena kerusakan aset milik pemerintah, masyarakat, keluarga dan badan usaha sebagai akibat tidak langsung dari suatu bencana. Misalnya, potensi pendapatan yang berkurang, pengeluaran yang bertambah selama periode waktu hingga aset dipulihkan. BNPB 2011. Kerugian berarti biaya yang dikeluarkan setelah terjadi suatu kerusakan EAERE 2013. Istilah biaya ekonomi biasanya digunakan untuk suatu konsekuensi negatif dari suatu bencana banjir. Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya sebelum banjir datang, biaya saat banjir terjadi, dan biaya setelah banjir surut. Kerusakan yang terjadi akibat banjir mengakibatkan terjadinya kerugian. Kerugian selanjutnya menyebabkan adanya biaya ekonomi, sehingga dapat dikatakan kerusakan merupakan sub set dari kerugian, dan kerugian merupakan sub set dari biaya ekonomi EAERE 2013 Sumber: Messner dan Meyer 2004 Gambar 2.1. Indikator yang digunakan dalam analisis kerentanan banjir Perkiraan kerusakan Karakteristik exposure e.g kedalaman banjir Perkiraan kerusakan Karakteristik susceptibility e.g kesiapan exposure -jarak dengan sungailaut -ketinggian area -frekuensi banjir Indikator Exposure Karakteristik banjir -durasi -kecepatan -area genangan dan kedalaman -lain-lain Karakteristik pemaparan Bahaya banjir Elemen yang berisiko -orang, perusahaan -bangunan -produksi -ekologi populasi -lain-lain Indikator susceptibility Unit sosial dan ekonomi serta sistem  Kerentanan dalam arti sempit  kerentanan termasuk kemampuan sosial: -kesiapan -mengatasi -pemulihan Unit ekologi, sistem -indikator ketahanan Unit yang terkena dampak serta nilainya kerusakan potensial Tingkat menyadari kerusakan Efek jangka panjang Analisis kerentanan banjir 14