TBStahun akanmenghasilkan sebanyak 44000 ton TKKS kadar air 65tahun. Total TKKS sebanyak 12.365 juta ton di tahun 2004 berpotensi menghasilkan
energi sebesar 23.463,5 juta MWe Alpen Steel, 2013. Biopellet atau dikenal dengan biopelet salah satu bentuk bahan bakar
padat berbasis limbah biomassa dengan ukuran yang kecil dan lebih kecil dari briket. Biopelet mempunyai densitas dan keseragaman ukuran yang lebih baik
dibandingkan biobriket. Nilai kalor pembakaran yang dimiliki cangkang kelapa sawit cukup tinggi, yaitu 19.500-20.750 kJkg, sehingga menunjukkan bahwa
cangkang kelapa sawit sangat berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan bahan bakar biopelet.
Tabel 5. Nilai Energi Panas calorific value dari Limbah Kelapa Sawit
berdasarkan berat kering
Bagian Rata-rata calorific value
kJkg Kisaran kJkg
Tandan kosong kelapa sawit 18.795
18.000-19.920 Serat
19.055 18.800-19.580
Cangkang 20.093
19.500-20.750 Batang
17.471 17.000-17.800
Pelepah 15.719
15.400-15.680
Sumber: Ma et al, 2004 dalam Goenadi et al, 2005
2.9 Efisiensi Ekonomi
Dalam teori ekonomi, ada dua pengertian efisiensi yaitu efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi ekonomis mempunyai sudut pandang makro
yang mempunyai jangkauan lebih luas dibanding efisiensi teknis yang bersudut pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknis cenderung terbatas pada hubungan
teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi output. Akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya memerlukan kebijakan mikro
yang bersifat internal, yaitu dengan pengendalian dan alokasi sumberdaya yang optimal. Dalam efisiensi ekonomis, harga tidak dianggap given, karena harga
dapat dipengaruhi oleh kebijakan makro Walter, 1995 dalam Adrian Sutawijaya
dan Etty Puji Lestari, 2009.
Nicholson 2003 menyatakan bahwa efisiensi dibagi menjadi dua pengertian. Pertama, efisiensi teknis technical efficiency yaitu pilihan proses
produksi yang kemudian menghasilkan output tertentu dengan meminimalisasi sumberdaya. Kondisi efisiensi teknis ini digambarkan oleh titik di sepanjang
kurva isoquan. Kedua, efisiensi ekonomis cost efficiency yaitu pilihan apapun teknik yang digunakan dalam kegiatan produksi yang meminimumkan biaya.
Pada efisiensi ekonomis, kegiatan perusahaan akan dibatasi oleh garis anggaran isocost yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Efisiensi produksi yang dipilih
adalah efisiensi yang di dalamnya terkandung efisiensi teknis dan efisiensi
ekonomis.
Ada dua konsep efisiensi dalam penyelenggaraan produksi yaitu efisiensi teknis dan ekonomis. Efisiensi teknis menyatakan perbandingan output fisik
dengan input fisik telah mencapai maksimum. Efisiensi ekonomis menyatakan kondisi proses produksi telah mencapai keuntungan yang maksimum berupa nilai
uang Sumarjono, 2004.
2.10 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu diperlukan untuk mengetahui perbedaan dan membandingkan antara hasil penelitian ini dengan hasil penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya masih berhubungan dengan analisis pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi energi.
Penelitian Alfra 1999 yang berjudul analisis energi pada proses pengolahan kelapa sawit di pabrik kelapa sawit PT. Condong Garut, Jawa Barat
memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui jumlah energi yang dibutuhkan per kg minyak sawit mentah CPO dan membuat aliran energi, serta mengidentifikasi
tahapan proses yang kurang efisien sehingga usaha penghematan energi dapat dilakukan.
Penelitian Fadly 2003 yang berjudul audit energi pada pengolahan kelapa sawit menjadi CPO di PKS Kwala Sawit PTPN II, Medan memiliki tujuan
yaitu untuk melakukan audit energi pada pengolahan kelapa sawit menjadi CPO dan mengetahui kebutuhan energi untuk mengolah kelapa sawit menjadi CPO,
mengetahui aliran energi pada pengolahan tersebut, mengetahui jenis, jumlah dan sumber energi pada tiap tahapan proses pengolahan.
Penelitian Mahajoeno 2008 yang berjudul energi terbaharukan dari limbah cair minyak kelapa sawit memiliki tujuan yaitu mempelajari faktor biotik
abiotik yang berpengaruh terhadap laju produksi biogas, mengukur emisi biogas kolam LCPMKS anaerob terbuka, menguji teknologi kolam anaerob untuk
pengelolaan yang efektif dan efisien, mengkaji kelayakan tekno-ekonomi anaerob tertutup laju tinggi secara ekonomis.
Penelitian Nursari 2006 yang berjudul analisis kelayakan finansial proyek biodiesel kelapa sawit pada Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan
memiliki tujuan yaitu untuk mengkaji keragaan proyek biodiesel kelapa sawit, menganalisis kelayakan finansial proyek dengan kriteria investasi dan switching
value.
III. KERANGKA PEMIKIRAN