Energi dari Limbah Kelapa Sawit

3. Biodiesel dimaksudkan sebagai pengganti minyak solar dan minyak diesel industri. 4. Bioethanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan mesin bensin, terutama dalam bentuk gasohol, yakni campuran etanol kering dan bensin. d. Radiasi matahari Radiasi matahari bentuknya adalah gelombang elektromagnetik terdapat dalam dua bentuk yaitu panas dan cahaya tampak, dalam bentuk lain dinyatakan sebagai gelombang pendek dan gelombang panjang, atau radiasi langsung. e. Energi angin Energi angin yang dimanfaatkan adalah energi kinetik udara yang dikonversikan oleh turbin atau kincir angin menjadi energi mekanik yang memutar generator listrik atau langsung memutar mesin seperti gilingan padi H. Hoesin, 2011.

2.8 Energi dari Limbah Kelapa Sawit

Potensi biomassa di Indonesia bersumber dari produk sampingan sawit, penggilingan padi, kayu, polywood, pabrik gula, kakao, dan limbah industri pertanian lainnya. Biomassa dari produk samping sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbaharukan. Salah satunya adalah POME palm oil mill effluent untuk menghasilkan biogas. Potensi produksi biogas dari seluruh limbah cair tersebut kurang lebih adalah sebesar 1075 juta m 3 . TKKS dapat juga dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas walaupun proses pengolahannya lebih sulit daripada biogas dari limbah cair. Potensi energi yang dapat dihasilkan dari produk sampingan sawit yang lain dapat dilihat dari nilai energi panas calorific value . Nilai energi panas untuk masing-masing produk sampingan sawit adalah 20.093 kJkg cangkang, 19.055 kJkg serat, 18.795 kJkg TKKS, 17.471 kJkg batang, dan 15.719 kJkg pelepah. Cangkang dan serat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam PKS. Cangkang dan serat digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk memenuhi kebutuhan steam uap panas dan listrik. TKKS juga memiliki potensi energi yang besar sebagai bahan bakar generator listrik. Sebuah PKS dengan kapasitas pengolahan 200.000 ton TBStahun akanmenghasilkan sebanyak 44000 ton TKKS kadar air 65tahun. Total TKKS sebanyak 12.365 juta ton di tahun 2004 berpotensi menghasilkan energi sebesar 23.463,5 juta MWe Alpen Steel, 2013. Biopellet atau dikenal dengan biopelet salah satu bentuk bahan bakar padat berbasis limbah biomassa dengan ukuran yang kecil dan lebih kecil dari briket. Biopelet mempunyai densitas dan keseragaman ukuran yang lebih baik dibandingkan biobriket. Nilai kalor pembakaran yang dimiliki cangkang kelapa sawit cukup tinggi, yaitu 19.500-20.750 kJkg, sehingga menunjukkan bahwa cangkang kelapa sawit sangat berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan bahan bakar biopelet. Tabel 5. Nilai Energi Panas calorific value dari Limbah Kelapa Sawit berdasarkan berat kering Bagian Rata-rata calorific value kJkg Kisaran kJkg Tandan kosong kelapa sawit 18.795 18.000-19.920 Serat 19.055 18.800-19.580 Cangkang 20.093 19.500-20.750 Batang 17.471 17.000-17.800 Pelepah 15.719 15.400-15.680 Sumber: Ma et al, 2004 dalam Goenadi et al, 2005

2.9 Efisiensi Ekonomi