menghasilkan uap steam sehingga bisa menggerakkan turbin yang akan menghasilkan energi listrik. Listrik digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin
pengolah CPO dan dapat menghemat biaya produksi dengan mengurangi
pemakaian solar.
Pemakaian fiber dan cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar pengganti solar ini akan membantu masalah krisis energi yang dipicu naiknya
harga minyak dunia pernah mencapai USS 70barrel. Hal ini semakin menyadarkan berbagai kalangan ditanah air bahwa ketergantungan terhadap BBM
Bahan Bakar Minyak secara perlahan perlu dikurangi. Buruknya pengaruh pembakaran BBM terhadap lingkungan juga menjadi faktor pendorong pencarian
dan pengembangan energi alternatif non BBM Indartono, 2007.
Energi dari bahan tambang seperti minyak bumi dan gas bumi diperkirakan akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Ketersediaan Bahan
Bakar Minyak BBM semakin menipis. Hal ini didukung dengan Tabel 3.
Tabel 3. Produksi dan Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2008-2011
Produksi Satuan
2008 2009
2010 2011
Bahan Bakar Minyak BBM
Ribu Barrel
251.531 246.289
241.156 238.957
Harga BBM Rpliter
4.500 4.800
7.100 8.800
Sumber: Ditjen MIGAS, 2012
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi BBM semakin berkurang dari 251.531 barel pada tahun 2008 menjadi 238.957 barel pada tahun 2011, hal
ini menunjukkan semakin kelangkaan BBM yang berpengaruh terhadap harga BBM. Harga BBM mengalami peningkatan dari Rp4.500liter pada tahun 2008
menjadi Rp8.800liter pada tahun 2011.
1.2 Perumusan Masalah
Indonesia harus segera mencari sumber energi yang dapat diperbaharui renewable energy untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
Pengembangan listrik berbiaya tinggi ke berbiaya rendah mengarah pada pengolahan limbah kelapa sawit sebagai sumber energi baru yang terbaharukan,
sekaligus peluang investasi di daerah Jambi. Limbah kelapa sawit merupakan sumber biomassa yang potensial untuk bioenergi. Hal ini menunjukkan bahwa
kuantitas, penyebaran dan kontinuitas biomassa dari produk sampingan pemrosesan CPO bisa dijadikan alternatif sumber energi terbaharukan Hambali
dkk, 2010. Salah satu sumber energi terbaharukan yang belum banyak dimanfaatkan adalah energi dari limbah padat kelapa sawit. Pabrik Kelapa Sawit
PKS di PT. Bahana Karya Semesta memanfaatkan limbah ini sebagai sampel untuk pabrik kelapa sawit lainnya dalam pemanfaatan energi di wilayah Jambi.
Berdasarkan persoalan tersebut, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapa jumlah fiber dan cangkang yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh
pabrik sebagai bahan bakar boiler penghasil listrik? 2.
Berapa energi listrik yang dihasilkan dan dimanfaatkan dari fiber dan cangkang kelapa sawit?
3. Apakah analisis kelayakan finansial pemanfaatan fiber dan cangkang layak
dilakukan? 4.
Berapa efisiensi biaya energi pemanfaatan fiber dan cangkang sawit dan energi dari solar?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi jumlah fiber dan cangkang yang dihasilkan dan
dimanfaatkan oleh pabrik sebagai bahan bakar boiler penghasil listrik. 2.
Mengestimasi energi listrik yang dihasilkan dan dimanfaatkan oleh fiber dan cangkang kelapa sawit.
3. Menganalisis tingkat kelayakan finansial pemanfaatan fiber dan cangkang.
4. Menganalisis efisiensi biaya energi pemanfaatan fiber dan cangkang sawit dan
energi dari solar.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian