Perhitungan Potensial Listrik yang dihasilkan Fiber dan Cangkang

6.2 Analisis Total Energi

Diketahui rata-rata penggunaan listrik pabrik per hari dan rata-rata cos ø adalah 0,92 yang berarti penggunaan energi sudah efisien karena mendekati angka 1. E g = 815 KW t E = 13,6 jamhari ∑ TE = 815 KW 13,6 jamhari = 11.084 KWh Jadi, total energi listrik yang dibutuhkan oleh Pabrik Kelapa sawit SAJM per hari adalah 11.084 KWh diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah kebutuhan listrik pabrik dengan lama pabrik beroperasi setiap hari. Jika dikalikan dengan hari kerja selama 300 hari dalam setahun, maka diperoleh total kebutuhan energi listrik pabrik SAJM adalah sebesar 3.325.200 KWhtahun.

6.2.1 Perhitungan Potensial Listrik yang dihasilkan Fiber dan Cangkang

Perhitungan total energi yang dihasilkan dari pemanfaatan fiber dan cangkang diperoleh dari bahan bakar cangkang tersedia yaitu 21,5 tonhari dan bahan bakar fiber tersedia yaitu 44,8 tonhari. Cangkang yang dimanfaatkan untuk beroperasi sebagai bahan bakar boiler adalah 20,9 ton sedangkan fiber dimanfaatkan keseluruhan dari proses produksi. Bahan bakar cangkang penggunaannya habis 5 tonjam dengan lama penggunaan 4,1 jam dan fiber 6,5 tonjam dengan lama penggunaan 6,8 jam setiap hari. Dari hasil perkalian antara lama penggunaan bahan bakar dengan kebutuhan listrik pabrik sebesar 815 KW, maka diperoleh energi dari cangkang sebesar 3.416 KWh dan fiber sebesar 5.617 KWh dengan total energi pemanfaatan fiber dan cangkang sebesar 9.033 KWhhari. Tabel 15. Total Energi Pemanfaatan Fiber dan Cangkang Kelapa Sawit Jenis Limbah Bahan bakar tersedia tonhari Bahan bakar beroperasi tonhari Kebutuhan bahan bakar tonjam Lama penggunaan bahan bakar jam Kebutuhan listrik pabrik KW Total energi KWh Cangkang 21,5 20,9 5 4,1 815 3.416 Fiber 44,8 44,8 6,5 6,8 815 5.617 Total 10,9 9.033 Sumber: Data Diolah, 2014 Hasil perhitungan di atas diperoleh dari rata-rata penggunaan listrik 13,6 jamhari menghasilkan total energi kebutuhan pabrik sebesar 11.084 KWh, sedangkan jika memanfaatkan cangkang dan fiber, total energi listrik yang dihasilkan adalah 9.033 KWh, artinya kurang dari jumlah kebutuhan listrik pabrik. Untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik yang kurang, pabrik memanfaatkan solar dalam pengoperasiaannya. Selisih antara lama penggunaan listrik pabrik 13,6 jam dengan lama penggunaan bahan bakar 10,9 jam diperoleh 2,7 jam, dimana selama 2,7 jam di awal pengoperasian pabrik memanfaatkan solar sebagai umpan untuk menghidupkan boiler. Jumlah pemakaian solar pabrik sebagai umpan boiler adalah 250 literhari. Jika 250 liter dibagi dengan lama pemakaian solar yaitu 2,7 jam maka diperoleh pemakaian solar 92,5 literjam. Apabila dikonversikan dengan harga solar industri sebesar Rp 9.500, maka diperoleh biaya pengeluaran perusahaan untuk pembelian solar adalah Rp879.630jam. Biaya solar per jam = 250 literhari : 2,7 jam x Rp 9.500 = Rp879.630jam Pengeluaran pabrik untuk pembelian solar adalah 2,7 jam dikalikan dengan harga solar per jam yaitu Rp879.630, maka diperoleh total pengeluaran pabrik per hari untuk pembelian solar adalah Rp2.375.000. Tabel 16. Perhitungan Kebutuhan Listrik Kantor No Kegiatan Membutuhkan Listrik Kebutuhan Listrik Satuan 1 12 unit komputer 140 watt, 8 jamhari 13,4 KWhhari 2 1 Pompa air 450 watt, 3 jamhari 1,3 KWhhari 3 1 disphenser 250 watt, 8 jamhari 2 KWhhari 4 5 unit AC 450 watt, 10 jamhari 22,5 KWhhari 5 1 unit mesin cuci 300 watt, 2 jamhari 0,6 KWhhari 6 2 unit kipas angin 120 watt, 8 jamhari 1,9 KWhhari 7 1 unit mesin fotocopi 900 watt, 2 jamhari 1,8 KWhhari Jumlah kebutuhan listrik perhari 43,8 KWh Jumlah Kebutuhan listrik per bulan 43,8 kwh x 25 hari 1.090 KWh Sumber: PT. Bahana Karya Semesta. 2014 Kebutuhan listrik kantor diperkirakan sebesar 43,8 KWhhari terdiri dari pemakaian alat-alat elektronik di kantor. Jika dijumlahkan dengan kebutuhan listrik pabrik, maka diperoleh total kebutuhan pabrik dan kantor sebesar 11.127,8 KWhhari. Contoh Pemakaian listrik Rumahtangga Sedang. Jika listrik dari cangkang dan fiber kelapa sawit dialirkan ke rumahtangga dalam menghemat pemakaian energi listrik dengan daya listrik sebesar 900 VA, maka perhitungan kebutuhan listrik rumahtangga adalah sebagai berikut. Tabel 17. Perhitungan Kebutuhan Listrik Rumahtangga No Kegiatan Membutuhkan Listrik Kebutuhan Listrik Satuan 1 1 Seterika 350 watt, 2 jamhari 0,7 KWhhari 2 1 Pompa air 150 watt, 3 jamhari 0,4 KWhhari 3 1 Kulkas sedang 100 watt, 6 jamhari 0,6 KWhhari 4 1 TV 20″ 110 watt, 6 jamhari 0,6 KWhhari 5 1 Rice cooker 300 watt, 2 jamhari 0,6 KWhhari 6 6 Lampu hemat energi 20 watt, 6 jamhari 0,7 KWhhari 7 4 Lampu hemat energi 10 watt, 6 jamhari 0,2 KWhhari Jumlah kebutuhan listrik perhari 3,9 KWh Jumlah kebutuhan listrik per bulan 3,9 kwh x 30 hari 117,3 KWh Sumber: Achmadi, 2013 Kebutuhan listrik rumahtangga diperoleh dari penggunaan alat elekronik dan pengisian daya untuk lampu rata-rata pemakaiannya sebesar 3,9 KWHhari atau 117,3 KWhbulan. Jika energi listrik dari pemanfaatan fiber dan cangkang dialirkan ke perumahan warga, maka listrik pabrik dapat menerangi sekitar 77 kepala keluarga. Jika dikonversikan ke harga listrik dari PLN, total energi listrik dari fiber dan cangkang sawit dikalikan dengan harga listrik per KWh sebesar Rp1.342, maka pendapatan perusahaan dari pembelian listrik tersebut adalah sebesar Rp12.122.286 dibagi dengan 10,9 jam lama penggunaan bahan bakar menghasilkan listrik yaitu sebesar Rp1.112.136jam. Rumah tangga = 9.033 KWh : 117,3 KWh = 77 kepala keluarga Harga listrik = 9.033 KWh x Rp1.342 = Rp12.122.286 Harga listrik per jam = Rp12.122.286 : 10,9 jam = Rp1.112.136jam Harga listrik per hari = Rp1.112.136jam x 24 jam = Rp26.691.264hari Harga listrik per bulan = Rp26.691.264 x 30 hari = Rp800.737.920bulan

6.3 Analisis Kelayakan Ekonomi dan Finansial Pemanfaatan Fiber dan