Mata Pencaharian Penduduk KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

b. Mata Pencaharian Penduduk

Mata pencaharian penduduk di lokasi penelitian sebagian besar masih bergerak di sektor pertanian, yaitu di Kecamatan Cigudeg sebanyak 14.820 KK 52 dari 52.852 KK, di Kecamatan Babakan Madang sebanyak 26.425 45 dari 59.212 KK, dan di Kecamatan Sukamakmur sebanyak 6.837 KK 43 dari 15.878 KK. Jumlah rumah tangga yang bermatapencaharian di bidang pertanian tersebut di Kecamatan Sukamakmur merupakan petani pemilik sekaligus penggarap dan sebagaian kecil sebagai buruh tani. Sebaliknya di Kecamatan Babakan Madang, sebagian besar rumah tangga bermatapencaharian sebagai buruh tani hampir 50, sisanya merupakan petani pemilik-penggarap dan penggarap masing-masing 25, sedangkan di Kecamatan Cigudeg tidak ada data mengenai status rumah tangga taninya. Data selengkapnya mengenai mata pencaharian rumah tangga di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Sebaran jumlah penduduk menurut mata pencaharian di lokasi penelitian tahun 2008-2009. No. Mata pencaharian Kecamatan KK Sukamakmur Babakan Madang Cigudeg 1. Petani 6.837 26.425 14.820 - Petani Pemilik Tanah 4.511 13.200 - - Petani Penggarap Tanah 1.874 12.500 - - Buruh Tani 452 21.725 - 2. Pengusaha besar, menengah, kecil 890 11.944 1.025 3. Buruh perkebunan, pertambangan, industri, bangunan 3.485 13.154 8.027 4. Pedagang 4.043 6.954 1.991 5. PNSTNIPOLRI 161 370 501 6. Lain-lain pengrajin, industri kecil, pertukangan, pengemudi jasa, pensiunan purnawirawan 462 365 26.488 Jumlah 15.878 59.212 52.852 Sumber : Monografi Kecamatan Sukamakmur 2009. Laporan Bulanan Kecamatan Babakan Madang, September 2009. Kecamatan Cigudeg Dalam Angka, 2008 dan Monografi Cigudeg 2009. Selain di bidang pertanian, penduduk di lokasi penelitian juga sangat menggantungkan hidupnya sebagai buruh di perkebunan, pertambangan, industri dan bangunan dengan persentase di atas 20. Di Kecamatan Babakan Madang yang lokasinya dekat dengan Kota Bogor, penduduknya banyak yang mata pencahariannya sebagai pengusaha dengan persentase di atas 20. Penduduk di Kecamatan Sukamakmur selain sebagai petani, banyak juga yang bermatapencaharian sebagai pedagang, dengan persentase kurang lebih 25. Mata pencaharian penduduk sangat terkait dengan pemanfaatan lahan, karena sebagian besar penduduk di lokasi penelitian menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Pemanfaatan lahan yang baik dapat mengurangi proses degradasi lahan, sebaliknya pemanfatan lahan yang tidak memperhatikan kaidah konservasi tanah dapat mempercepat proses degradasi lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan untuk pertanian potensi degradasi lahan lebih tinggi jika dibandingkan dengan lahan yang pemanfaatannya untuk hutan maupun padang rumputpadang penggembalaan Wu dan Tiessen, 2002.

c. Penggunaan Lahan dan Vegetasi