Prasetyo dan Suharta, 2004; Rachim 2007. Hasil penelitian Firmansyah 2003, dibandingkan tanah yang tidak terdegradasi maka tanah terdegradasi lebih rendah 38
C-organik dan 55 basa-basa dapat ditukar. Selain itu, pH cenderung lebih rendah terutama pada tanah mineral.
4.3. Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat
Karakteristik sosial ekonomi masyarakat setempat yang perlu diketahui dalam penelitian ini antara lain : keadaan penduduk meliputi jumlah penduduk
menurut usia dan tingkat pendidikan, kepadatan; mata pencaharian, dan penggunaan lahan dan vegetasi serta kondisi pertanian saat ini.
a. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di tiga kecamatan terpilih disajikan pada Tabel 16. Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa di Kecamatan Babakan Madang mempunyai
tingkat kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dua kecamatan lainnya, yaitu sebesar 994 jiwakm
2
. Berada pada urutan kedua adalah Kecamatan Cigudeg dengan 757 jiwakm
2
dan berikutnya Kecamatan Sukamakmur dengan 517 jiwakm
2
Tabel 16. Jumlah penduduk, luas kecamatan dan kepadatannya di lokasi penelitian tahun 2009.
. Kepadatan penduduk di Kecamatan Babakan Madang termasuk kelas kepadatan tinggi, sedangkan Kecamatan Cigudeg dan Sukamakmur kelas
kepadatan penduduknya termasuk kelas sedang.
No Desa
Jumlah Penduduk Total
jiwa Laki-
laki jiwa
Perempuan jiwa
Luas Km
2
Kepadatan jiwakm
2
Kelas Kepadatan
1 Sukamakmur
74.376 37.707
36.669 144,00
517 Sedang
2 Babakan Madang
98.121 50.625
47.496 98,71
994 Tinggi
3 Cigudeg
115.681 59.493
56.188 152,78
757 Sedang
Jumlah 288.178 147.825
140.353 395,49
729 Sumber : Monografi Kecamatan Sukamakmur 2009.
Laporan Bulanan Kecamatan Babakan Madang, September 2009. Profil Kecamatan Cigudeg, 2008 dan Monografi Cigudeg 2009.
Keterangan : Kelas kepadatan penduduk : Rendah = 400 jiwakm
2
; Sedang = 400-800 jiwakm
2
; Tinggi = 800 jiwakm
2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan kepadatan penduduk sebesar 10 208-229 orangkm
2
dan 309-340 orangkm
2
dapat meningkatkan jumlah lahan terdegradasi dilihat dari peningkatan besarnya erosi sebesar 0,6
pada lahan dataran rendah dengan ketinggian 1500 m dpl dan 2,6 pada lahan dataran tinggi dengan ketinggian 1500 m dpl Pender et al., 2004. Lokasi
penelitian dengan tingkat kepadatan 500 orangkm
2
Dilihat dari usia produktif 15 – 54 tahun seperti pada Tabel 17, penduduk di Kecamatan Cigudeg mempunyai penduduk usia produktif yang lebih
tinggi 63.951 jiwa dibandingkan Kecamatan Babakan Madang 54.243 jiwa dan Kecamatan Sukamakmur 40.750 jiwa. Sementara itu penduduk usia
nonproduktif kurang dari 15 tahun dan di atas 55 tahun paling tinggi dimiliki oleh Kecamatan Cigudeg 35.782 jiwa, kemudian Kecamatan Babakan Madang
30.350 jiwa dan Kecamatan Sukamakmur 25.348 jiwa. tentunya sangat besar
pengaruhnya terhadap proses degradasi lahan.
Tabel 17. Sebaran jumlah penduduk menurut usia di lokasi penelitian tahun 2008-2009.
No Kelompok Usia
Kecamatan jiwa Sukamakmur
Babakan Madang Cigudeg
1. 0-14 tahun
25.348 30.350
35.782 2.
15-24 tahun 13.549
17.823 21.013
3. 25-39 tahun
14.797 20.165
23.774 4.
40-54 tahun 12.404
16.255 19.164
5. 55 tahun
8.278 13.527
15.948 Jumlah
74.376 98.121
115.681
Sumber : Monografi Kecamatan Sukamakmur 2009. Laporan Bulanan Kecamatan Babakan Madang, September 2009.
Profil Kecamatan Cigudeg, 2008 dan Monografi Cigudeg 2009.
Jika dilihat dari Tabel 18 dapat diketahui bahwa SDM di Kecamatan Sukamakmur lebih baik jika dibandingkan dengan Kecamatan Babakan Madang
dan Cigudeg. Hal ini dapat dilihat dari besarnya persentase orang yang tamat SD, SLTP, Diploma dan Perguruan Tinggi, dimana Kecamatan Sukamakmur sebesar
63, Kecamatan Babakan Madang sebesar 57, dan Kecamatan Cigudeg sebesar 27. Namun demikian persentase tersebut masih jauh dari tingkat pendidikan
yang diharapkan 80. Jika dilihat dari umur produktivitasnya yaitu penduduk yang berumur 15 – 54 tahun, maka kecamatan Babakan Madang memiliki umur
produktivitas penduduk yang paling tinggi yaitu 77, jika dibandingkan dengan Kecamatan Cigudeg, dan Sukamakmur yang masing-masing sebesar 55.
Tabel 18. Sebaran jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di lokasi penelitian tahun 2008-2009.
No Uraian
Kecamatan Sukamakmur
Babakan Madang Cigudeg
Jiwa Jiwa
Jiwa 1.
Belum Sekolah 6.906
9,29 7.974
10,06 81.860
70.76 2.
Tidak Tamat SDSederajat 13.450
18,08 31.323
31,92 2.189
1.89 3.
Tamat SD 38.320
51,52 38.911
39,66 20.961
18.12 4.
Tamat SLTP 6.624
8,91 12.340
12,58 6.383
5.52 5.
Tamat SLTA 1.382
1,86 3.727
3,80 3.932
3.40 6.
Tamat Akademik 245
0,33 310
0,32 139
0.12 7.
Tamat Perguruan Tinggi 58
0,08 705
0,72 217
0.19 8.
Buta Huruf 7.391
9,94 930
0,95 Jumlah
74.376 100,00 98.121 100,00
115.681 100.00 Sumber : Monografi Kecamatan Sukamakmur 2009.
Laporan Bulanan Kecamatan Babakan Madang, September 2009. Profil Kecamatan Cigudeg, 2008 dan Monografi Cigudeg 2009.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, maka semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerjanya sektor pertanian, dan sebaliknya tingkat
pendidikan masyarakat yang rendah akan mengakibatkan rendahnya produktivitas tenaga kerja yang menyebabkan rendahnya efisiensi usahatani di pedesaan, dan
akan berpengaruh pula terhadap tingkat penyerapan aplikasi dan alih teknologi tepat guna, serta akan menyulitkan kegiatan penyuluhan. Kondisi masyarakat
tersebut di atas mengakibatkan perlunya peningkatan sumberdaya manusia SDM pertanian agar mampu menerapkan teknologi pertanian dalam kegiatan usaha
pertaniannya, melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara berkesinambungan. Hasil penelitian Pender et al. 2004 menunjukkan bahwa
suatu wilayah dengan SDM pertanian yang rendah tingkat pendidikan dasar dapat meningkatkan besarnya erosi 7 pada lahan dataran rendah dan 12,5 pada
lahan dataran tinggi dalam memanfaatkan lahannya. Dengan demikian rendahnya SDM akan mempengaruhi tindakan pengelolaan lahan yang berpotensi
mempercepat proses degradasi lahan
b. Mata Pencaharian Penduduk