penelitian Marques et al. 2007, menunjukkan bahwa tutupan vegetasi 0-40 berkorelasi maksimum dengan besarnya aliran permukaan dan kehilangan tanah pada
intensitas hujan yang tinggi. Korelasi positif terjadi pada tutupan vegetasi 40-60 dan jika tutupan vegetasi 60 terjadi penurunan nilai erosivitas hujan.
d. Kondisi sektor pertanian
Kondisi sektor pertanian di lokasi penelitian diutamakan pada sektor pertanian tanaman pangan. Tanaman pangan yang dimaksud rneliputi tanaman
bahan makanan, sayuran dan buah-buahan. Sementara tanaman bahan makanan meliputi padi-padian, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan Tabel 21.
Dari Tabel 21 terlihat bahwa komoditas yang banyak diusahakan di lokasi penelitian adalah padi sawah dan ubikayu, sedangkan komoditas yang lain tidak
begitu banyak, dan hanya diusahakan sebagai usaha sampingan. Padi sawah banyak diusahakan di Kecamatan Sukamakmur dan Cigudeg dengan produktivitas
sekitar 6 tonha, sedangkan di Kecamatan Babakan Madang sangat sedikit. Hal ini karena di Kecamatan Babakan Madang didominasi lahan kering.
Selain padi sawah, komoditas tanaman pangan yang banyak diusahakan di lokasi penelitian adalah ubikayu, terutama di Kecamatan Sukamakmur dan
Babakan Madang dengan produktivitas sekitar 18 tonha. Berdasarkan wawancara dengan penduduk setempat, komoditas ubikayu banyak diusahakan
karena pemasarannya mudah dan banyak dicari oleh bandar untuk dikirim ke pabrik pengolahan ubikayu untuk diolah menjadi tepung. Keragaan tanaman
ubikayu dan produksinya di lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.
Tanaman ubikayu pada lereng curam
Tanaman ubikayu pada lereng landai
Hasil ubikayu Gambar 7. Keragaan komoditas ubikayu dan produksinya di lokasi penelitian
Jika dibandingkan dengan produktivitas ubikayu varietas unggul yang ditanam pada lahan yang subur dimana dapat mencapai 102 tonha Subandi,
2009, maka produktivitas ubikayu di lokasi penelitian termasuk rendah. Hal ini disebabkan karena lahan-lahan di lokasi penelitian sudah mengalami penurunan
produktivitas yang ditandai dengan sifat fisik dan kimia yang jelek yaitu pH masam, kejenuhan Al tinggi, kandungan bahan organik, KTK dan kejenuhan
basanya rendah serta mineral liat umumnya didominasi oleh kaolinit yang tidak banyak memberikan sumbangan terhadap kesuburan tanah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pada tanah-tanah terdegradasi terjadi penurunan produksi padi sebesar 22-38, kacang tanah 9-58 Sudirman dan Vadari, 2000, kedelai
14, jagung 28 dan ubikayu 17 Arsyad, 2006.
Tabel 21. Luas Panen ha, Hasil per Hektar tonha dan Produksi ton Padi Sawah dan Padi Ladang di Kecamatan Sukamakmur, Babakan Madang, dan
Cigudeg Tahun 2008
No Komoditas
Sukamakmur ha
Babakan Madang ha
Cigudeg ha
1 Padi Sawah
a. Luas panen ha 4.311
445 3.978
b. Produksi Ton 25.564
2.612 23.975
c. Produktivitas Tonha 5,93
5,87 6,03
2 Padi Gogo
a. Luas panen ha 211
- 180
b. Produksi Ton 575
- 507
c. Produktivitas Tonha 2,72
- 2,82
3 Jagung
a. Luas panen ha 4
- 6
b. Produksi Ton 13
- 19
c. Produktivitas Tonha 3,29
- 3,30
4 Kacang Tanah
a. Luas panen ha 14
5 65
b. Produksi Ton 18
6 81
c. Produktivitas Tonha 1,28
1,13 1,26
5 Ubikayu
a. Luas panen ha 655
607 92
b. Produksi Ton 12.141
11.38 1.72
c. Produktivitas Tonha 18,54
18,75 18,72
6 Ubijalar
a. Luas panen ha 19
10 112
b. Produksi Ton 248
128 1.6
c. Produktivitas Tonha 13,17
12,84 14,32
Sumber: Monografi Pertanian dan Kehutanan 2008.
Sementara itu hasil-hasil produksi pertanian lainnya di tiap kecamatan dapat dilihat pada Tabel 22. Komoditi buah-buahan di Kecamatan Sukamakmur
berturut-turut adalah jeruk besar, alpukat, durian, jambu air, pisang, rambutan dan nenas. Komoditi buah-buahan di Kecamatan Babakan Madang adalah jambu air,
mangga, rambutan, sawo, nenas dan salak. Komoditi buah-buahan dari Kecamatan Cigudeg yaitu alpukat, durian, duku, jambu biji, jambu air, mangga,
pepaya, pisang, rambutan, sawo dan nenas. Produksi sayur-sayuran di Kecamatan Sukamakmur adalah cabe besar,
cabe rawit, bawang daun, buncis dan petsay. Produksi sayuran di Kecamatan Babakan Madang adalah cabe besar, cabe rawit, mentimun, buncis dan petsay.
Sementara itu produksi sayuran dari Kecamatan Cigudeg adalah cabe besar, cabe rawit, terong, mentimun, tomat dan buncis.
Tabel 22. Produksi buah-buahan dan sayuran Kecamatan Babakan Madang, Cigudeg,
dan Sukamakmur
No Komoditas
Babakan Madang Cigudeg
Sukamakmur A
Buah Pohon
Produksi ku Pohon
Produksi ku Pohon
Produksi ku Alpukat
- -
75 560
20 115
Durian -
- 3.655
1.925 196
4.000 Duku
- -
50 70
- -
Jambu air 10
361 50
1.675 7
100 Mangga
57 132
30 1.400
- -
Pepaya -
- 1.050
357 -
- Pisang
- -
8.150 9.370
4.717 3.772
Rambutan 80
2.182 205
9.656 17
3.220 Sawo
15 14
25 29
- -
Nenas 100
22 500
16 780
56 Salak
50 2
- -
- -
B Sayuran
Luas ha Produksi ku Luas ha Produksi ku Luas ha Produksi ku Kacang panjang
4 358
105 5.960
30 489
Cabe besar 4
237 34
1.350 60
1.790 Cabe rawit
5 303
19 318
4 139
Terong -
- 22
919 -
- Mentimun
9 612
106 4.586
- -
Bawang daun -
- -
- 18
597 Tomat
- -
20 708
- -
Buncis 1
58 33
1.218 14
688 Petsay
6 1.216
- -
18 675
Sumber: Monografi Pertanian dan Kehutanan 2008
Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui bahwa komoditas buah yang banyak diusahakan di lokasi penelitian adalah pisang dan rambutan, sedangkan
komoditas sayuran yang banyak diusahakan adalah kacang panjang, buncis dan mentimun. Jika dilihat dari data produksinya, baik komoditas buah maupun
komoditas sayur, hasilnya kurang memuaskan. Hal ini dapat dimengerti karena produktivitas lahan di lokasi penelitian yang rendah tidak mendukung untuk
produksi yang tinggi. Sifat kimia tanah di lokasi penelitian, berdasarkan hasil analisis laboratorium, menunjukkan pH tanah masam, kandungan N-total, P-
tersedia dan K sangat rendah, KTK sedang dan KB rendah, serta kandungan Al-dd sedang sampai tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman untuk berproduksi
dengan baik. Pada tanah masam ketersediaan P rendah karena berikatan denan Al membentuk senyawa yang sukar larut, sehingga tidak tersedia bagi tanaman,
sementara fungsi P sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan pembungaan. Demikian juga dengan rendahnya unsur hara N dan K dalam tanah juga sangat
menghambat pertumbuhan tanaman dan proses pemasakan buah dan ketahanan buah terhadap kerontokan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN