sebelumnya terutama terhadap parameter curah hujan, kedalaman tanah, vegetasi, dan teknik konservasi tanah Kurnia et al., 2007. Hasil dari penelitian tersebut
adalah penetapan baku mutu parameter degradasi lahan dan kriteria lahan terdegradasi yang dimaksudkan untuk perencanaan konservasi tanah dan
rehabilitasi lahan pertanian pada skala 1:250.000. Menurut Kurnia, et al. 2007, masih diperlukan perbaikan terhadap
kriteria degradasi lahan yang telah dihasilkan terutama parameter curah hujan, kedalaman tanah, serta vegetasi dan penutupannya. Selain itu, karena skala
penelitiannya baru pada taraf perencanaan, sehingga dalam aplikasinya masih banyak mengalami hambatan dan kesalahan, maka diperlukan penelitian
pengembangan kriteria dan klasifikasi tingkat degradasi lahan untuk skala operasional lebih detil melalui penelitian yang lebih sistematis.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas secara garis besar dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang terkait dengan penelitian yang dilakukan yaitu :
1 Lahan kering di Indonesia telah mengalami degradasi yang ditunjukkan oleh semakin bertambahnya lahan kritis setiap tahunnya, dimana pada tahun 2001
sebesar 21,08 juta ha dan pada tahun 2006 sudah mencapai 77,80 juta ha. 2 Dalam upaya mendayagunakan lahan kering terdegradasi khususnya lahan
terlantar atau ditelantarkan lahan marjinal untuk pengembangan pertanian di Indonesia diperlukan adanya identifikasi dan inventarisasi tingkat
degradasi lahan, sehingga rencana penggunaan dan tindakan rehabilitasi yang disusun lebih terarah dan tepat sasaran. Sementara itu, kriteria dan
klasifikasi yang digunakan untuk menilai tingkat degradasi lahan pada lahan kering di Indonesia masih banyak kelemahan dan masih perlu
dikembangkan lebih sistematis dan mendalam lebih detil.
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Menghasilkan kriteria untuk tiap variabel penentu tingkat degradasi lahan di lahan kering pada skala tinjau dan semi-detil.
2. Menghasilkan klasifikasi tingkat degradasi lahan di lahan kering pada skala tinjau dan semi-detil.
3. Mengetahui keterkaitan tingkat degradasi lahan dengan erosi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Dapat digunakan untuk melakukan identifikasi dan inventarisasi tingkat
degradasi lahan di lahan kering. 2. Dapat dijadikan dasar dalam perencanaan penggunaan lahan dan tindakan
rehabilitasinya
1.5. Kerangka Pemikiran
Degradasi lahan merupakan masalah serius yang melintasi perbatasan negara, zona ekologi dan tingkat sosial-ekonomi. Hal ini sangat membahayakan
bagi masyarakat miskin di dunia yang tinggal di lahan kering. Degradasi lahan berdampak pada penurunan produktivitas pertanian dan pada akhirnya
menurunkan tingkat pendapatan masyarakat. Adanya ancaman degradasi lahan yang semakin serius, dimana Proyek GLASOD menghitung, sudah 22,5 dari
total lahan produktif di dunia terdegradasi sejak tahun 1945, dan kondisi sampai saat ini bertambah dengan sangat cepat Stocking dan Murnaghan, 2000.
Penyebab utama degradasi lahan di dunia adalah akibat erosi baik oleh agensia air ataupun angin, kemudian degradasi kimia dan degradasi fisik. Secara global, dari
total luas lahan terdegradasi sebesar 19,65 juta km
2
, 10,94 juta km
2
Penyebab utama degradasi lahan di Indonesia juga disebabkan oleh erosi air, khususnya di wilayah Indonesia bagian barat dengan curah hujan yang tinggi
baik jumlah maupun intensitasnya. Oleh karena itu, berdasarkan prosesnya dikenal degradasi yang bersifat erosif dan non-erosif Barrow, 1991; Sitorus,
2009. Degradasi erosif berhubungan dengan pemindahan bahan atau mineral tanah oleh erosi air dan angin, sedangkan degradasi non-erosif merupakan
55,7 disebabkan oleh erosi air dan sisanya adalah erosi angin, degradasi kimia dan
degradasi fisik Eswaran et al., 2001.
deteriorasi kerusakan in-situ yang dapat merupakan proses degradasi kimia tanah atau fisika tanah.
Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada degradasi yang bersifat erosif yang meliputi faktor-faktor penyebabnya sebagai parameter-parameter yang
akan digunakan dalam penyusunan kriteria dan klasifikasi tingkat degradasi lahan dengan menggunakan metode statistik sebagai alat analisisnya. Menurut Lal, et al.
1998, metode yang dikembangkan untuk penilaian tingkat degradasi lahan harus sederhana, murah, mudah digunakan, dan dapat menghubungkan antara tingkat
degradasi lahan dengan produktivitas dan tindakan pengelolaannya. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam mengembangkan metodologi identifikasi tingkat
degradasi lahan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu: i kualitas lahan ii resiliensi tanah, iii iklim, dan iv pengelolaan termasuk
penggunaan lahan dan sistem usahatani. Erosi sebagai penyebab utama proses degradasi lahan yang bersifat erosif
merupakan interaksi kerja antara faktor-faktor iklim, topografi, vegetasi dan manusia terhadap tanah. Oleh karena itu dalam pengembangan kriteria dan
klasifikasi tingkat degradasi lahan harus dapat melibatkan kelima faktor tersebut. Untuk memudahkan dalam melakukan pengkriteriaan dan pengklasifikasian
tingkat degradasi lahan, maka faktor-faktor tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi faktor biofisik faktor alami dan faktor penggunaan lahan serta
manajemennya faktor yang dipengaruhi aktivitas manusia. Faktor biofisik meliputi : kondisi erosi tanah, tanah, kemiringan lereng, ketinggian tempat, dan
curah hujan. Faktor pengunaan lahan dan manajemen dapat dikelompokkan menjadi : penggunaan lahan dengan vegetasi alam, penggunaan lahan dengan
campur tangan manusia, dan tindakan konservasi. Secara ringkas kerangka pikir penelitian pengembangan kriteria dan
klasifikasi tingkat degradasi lahan di lahan kering yang didasarkan pada parameter biofisik dan penggunaan lahan serta manajemennya dapat digambarkan seperti
tertera pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka pikir pengembangan kriteria dan klasifikasi tingkat degradasi lahan pada lahan kering
KRITERIA DAN KLASIFIKASI TINGKAT DEGRADASI LAHAN SKALA TINJAU
Variabel Penentu Degradasi Skala Tinjau
Analisis Regresi Sederhana - Prediksi Erosi MUSLE
Variabel Penentu Degradasi Skala Semi-Detil
Penyusunan Kriteria Selang Pengkelasan
Penyusunan Kriteria Selang Pengkelasan
KRITERIA DAN KLASIFIKASI TINGKAT DEGRADASI LAHAN SKALA SEMI-DETIL
Analisis Regresi Sederhana - Prediksi Erosi MUSLE
ANALISIS STATISTIK
Analisis Gerombol Analisis Diskriminan Berganda
dengan Metode Stepwise
FAKTOR ALAMI PENGARUH MANUSIA
DEGRADASI EROSIF
DEGRADASI NON-EROSIF
EROSI AIR
Erosi Lembar Erosi Alur
Erosi Parit
- Iklim Curah Hujan - Topografi
Kemiringan Lereng - Tanah
- Penggunaan Lahan Vegetasi
- Manajemen Pengelolaan Lahan
SURVEI LAPANG PETA DASAR
PETA TEMATIK
DEGRADASI LAHAN
ANALISIS LABORATORIUM
II. TINJAUAN PUSTAKA