Sedimen Analisis Kualitas Lingkungan
24 Kepadatan makrozoobenthos didefinisikan sebagai jumlah individu
makrozoobenthos per satuan luas m
2
Brower et al. 1990. Formulasi kepadatan makrozoobenthos adalah sebagai berikut,
Keterangan: K : Kepadatan indm
2
Ni : Jumlah individu A : Luas bukaan alat cm
2
Keanekaragaman specie s dinyatakan dengan indeks keanekaragaman H’
Shannon-Wiener Krebs, 1989:
s
H’ = -∑ pi log pi i =1
Keterangan: H’
= Indeks Keanekaragaman Shannon – Wiener
s = Jumlah Genus
pi = niN
ni = Jumlah individu genus ke-i
N = Jumlah total individu
Catatan = untuk Plankton, Log diganti Ln Legendre, 1983 Keseragaman adalah komposisi individu dalam setiap genus yang terdapat
dalam komunitas. Keseragaman didapat dengan membandingkan indeks keanekaragaman dengan nilai maksimumnya. Keseragaman dihitung dengan
rumus:
E = H’
= H’
H maksimum log S
Keterangan: E
= Indeks Keseragaman populasi H’
= Indeks keragaman H’maks = indeks Keanekaragaman maksimum = log S
S = jumlah spesies
Catatan = untuk Plankton, Log diganti Ln Dominansi suatu jenis didalam komunitas dapat diduga dengan indeks
dominansi Simpson Krebs, 1989 yaitu sebagai berikut :
Keterangan: D
= Indeks dominansi s
= jumlah genus pi
= niN
s
D = ∑ pi
2
i =1
25 ni
= Jumlah individu spesies ke-i N
= Jumlah total individu Catatan = untuk Plankton, Log diganti Ln
Selanjutnya untuk melihat kemiripan antar stasiun dianalisis dengan membuat dendrogram dengan analisis kluster. Tujuan utama analisis kluster
adalah mengelompokan objek berdasarkan kesamaan karakteristik diantara objek- objek tersebut Fatimah, 2007. Kluster yang baik bersifat:
a. mempunyai kesamaan yang tinggi antar anggota dalam satu kluster b. mempunyai perbedaan yang tinggi antar kluster
Analisis kluster adalah mengelompokkan individuresponden berdasarkan kesamaan sifat. Langkah-langkah analisis kluster:
a. Mengukur kesamaan objek similarity. Terdapat tiga dasarmetode yaitu korelasi, jarak distance jika data dalam metrik dan asosiasi jika data non
metrik b. Standarisasi ukuran, khususnya jika antar variabel mempunyai selisiah ukuran
yang cukup besar c. Membuat kluster. Ada dua cara yaitu hirarchical method single linkage,
complete linkage, average linkage, ward’s method, centroid method dan non
Hirarchical method k-mean cluster d. Interpretasi kluster.
e. Melakukan validasi dan profiling cluster penjelasan karakteristik tiap kluster. Profiling dapat dilakukan dengan analisis crostab dan grafik.
Dalam penelitian ini analisis kuluster dilakukan dengan menggunakan software MINITAB 14. Analisis ini dilakukan dengan jarak euclidian wards method
dengan nilai koofesien jarak euclidian yang digunakan yaitu d
j,k
= Σ
i
|x
ij
− x
ik
|.