25 ni
= Jumlah individu spesies ke-i N
= Jumlah total individu Catatan = untuk Plankton, Log diganti Ln
Selanjutnya untuk melihat kemiripan antar stasiun dianalisis dengan membuat dendrogram dengan analisis kluster. Tujuan utama analisis kluster
adalah mengelompokan objek berdasarkan kesamaan karakteristik diantara objek- objek tersebut Fatimah, 2007. Kluster yang baik bersifat:
a. mempunyai kesamaan yang tinggi antar anggota dalam satu kluster b. mempunyai perbedaan yang tinggi antar kluster
Analisis kluster adalah mengelompokkan individuresponden berdasarkan kesamaan sifat. Langkah-langkah analisis kluster:
a. Mengukur kesamaan objek similarity. Terdapat tiga dasarmetode yaitu korelasi, jarak distance jika data dalam metrik dan asosiasi jika data non
metrik b. Standarisasi ukuran, khususnya jika antar variabel mempunyai selisiah ukuran
yang cukup besar c. Membuat kluster. Ada dua cara yaitu hirarchical method single linkage,
complete linkage, average linkage, ward’s method, centroid method dan non
Hirarchical method k-mean cluster d. Interpretasi kluster.
e. Melakukan validasi dan profiling cluster penjelasan karakteristik tiap kluster. Profiling dapat dilakukan dengan analisis crostab dan grafik.
Dalam penelitian ini analisis kuluster dilakukan dengan menggunakan software MINITAB 14. Analisis ini dilakukan dengan jarak euclidian wards method
dengan nilai koofesien jarak euclidian yang digunakan yaitu d
j,k
= Σ
i
|x
ij
− x
ik
|.
3. Analisis Strategi Pengelolaan Lingkungan
Analisis strategi pengelolaan lingkungan dilakukan dengan analisis SWOT Strength Weakness Opportunities Threats. Analisis SWOT digunakan untuk
menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan pengelolaan lingkungan di pelabuhan perikanan. Analisis yang dilakukan adalah analisis
deskriptif kualitatif terhadap ketersediaan fasilitas, aktivitas, kebijakan dan kondisi kualitas lingkungan di PPN Palabuhanratu.
Menurut Nurdyana et al,. 2013 Langkah awal dalam analisis SWOT yaitu mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap arahan strategi yang
ingin dicapai, dalam hal ini terkait dengan pengelolaan lingkungan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. Langkah selanjutnya yaitu membuat matriks
internal dan eksternal terhadap faktor-faktor yang diperoleh untuk dilakukan pembobotan, penilaian dan penskoran. Setelah diperoleh skor untuk faktor internal
dan skor untuk faktor eksternal, maka dilakukan penentuan strategi yang dapat diketahui melalui matriks
“grand strategy”. Langkah terakhir yaitu pengambilan keputusan.
Rangkuti 2006, menerangkan proses yang harus dilakukan dalam pembuatan analisis SWOT perlu melalui tahapan sebagai berikut:
a. Tahap pengambilan data, yaitu evaluasi faktor internal dan eksternal. b. Tahap analisis, yaitu pembuatan matriks internal eksternal matriks SWOT
c. Tahap pengambilan keputusan.
26 Menurut Rangkuti 2006, pembuatan analisis SWOT dibutuhkan analisis
terhadap faktor internal dan eksternal. Analisis internal dan eksternal ini dapat dilakukan dengan menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation dan
EFE External Factor Evaluation. Penyusunan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan merinci seluruh kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE dan peluang
dan ancaman pada matriks EFE.
Pemberian nilai untuk tiap-tiap faktor diberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut
terhadap kondisi pengelolaan lingkungan pelabuhan Rangkuti, 2006. Skala peringkat yang digunakan untuk matriks EFE, antara lain:
1 = rendah 3 = tinggi
2 = sedang 4 = sangat tinggi
Skala peringkat yang digunakan untuk matriks IFE, antara lain: 1 = sangat lemah
3 = kuat 2 = lemah
4 = sangat kuat Nilai dari bobot dan nilai dikalikan pada tiap-tiap faktor dan hasil dari
perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal agar mendapatkan total skor pembobotan. Pemberian nilai bobot disesuaikan dengan jumlah faktor yang
diidentifikasi dan kepentingannya terkait dengan pelaksanaan pengelolaan lingkungan di pelabuhan.
Menurut David 2003, seberapa banyak pun faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE dan EFE, akan menghasilkan jumlah nilai terbobot berkisar dari 1,0
yang terendah sampai dengan 4,0 yang tertinggi dan 2,5 sebagai rata-rata. Total nilai rata-rata terbobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang
lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat Gambar 4.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga wilayah utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, sel I, II, atau IV dapat digambarkan
sebagai tumbuh dan membangun. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif paling
sesuai untuk bagian ini. Kedua, sel III, V, atau VII pendekatan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga dan mempertahankan strategi, penetrasi pasar
dan pengembangan produk merupakan dua strategi umum yang biasa digunakan. Ketiga, resep umum untuk sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau mengalihkan.
Organisasi yang sukses, mampu mencapai portofolio bisnis diposisikan pada atau sekitar sel I dalam Matriks IE.
27
Gambar 5. Matriks internal- eksternal David, 2003 Selanjutnya, alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis
adalah matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis.
1 Strategi SO strength-opportunity
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu pengelolaan lingkungan pelabuhan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2 Strategi ST strength-threat Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk
mengatasi ancaman. 3 Strategi WO weakness-opportunity
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi WT weakness-threat Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Matriks SWOT disajikan pada Tabel 4.
Panen dan divestasi TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT
TOTAL NILAI
EFE YANG
DIBOBOT
,0 ,0
,0 ,0
,0
,0
, Tinggi
3,0-4,0
Sedang 2,0-2,99
Rendah 1,0-1,99
Lemah 1,0-1,99
Rata-rata 2,0-2,99
Kuat 3,0-4,0
Tumbuh dan membangun
Pertahankan dan pelihara I
II III
VII VI
V IV
VIII IX