34 Nelayan buruh adalah orang yang ikut dalam operasi penangkapan,
sedangkan nelayan pemilik adalah orang yang memiliki modal dan armada penangkapan ikan serta tidak selalu ikut melaut. Nelayan pemilik ini biasa disebut
juragan. Perkembangan jumlah nelayan di PPN Palabuhanratu tahun 2000- 2011 disampaikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Perkembangan jumlah nelayan di PPN Palabuhanratu tahun 2001-2011
Tahun Nelayan Orang
2001 2.377
2002 2.519
2003 3.340
2004 3.439
2005 3.498
2006 4.371
2007 5.994
2008 3.900
2009 4.453
2010 4.474
2011 4.569
Sumber: Data Statistik PPNP 2011
e. Produksi Ikan
Produksi Ikan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu berasal dari hasil tangkapan kapal-kapal ikan domisili
Palabuhanratu dan kapal-kapal ikan pendatang yang diantaranya berasal dari Cilacap, Jakarta dan Binuangeun. Daerah penangkapan ikan bagi nelayan yang
menggunakan
fishing base
port-nya Pelabuhan
Perikanan Nusantara
Palabuhanratu antara lain perairan Teluk Palabuhanratu, Cisolok, Ujung Genteng, perairan sebelah Selatan Pulau Jawa dan sebelah Barat Pulau Sumatera.
Jumlah produksi ikan dan nilai produksi iakn di ppn palabuhanratu disampaikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Produksi dan nilai ikan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu tahun 2001-2011.
Tahun Produksi Kg
Nilai Rp
2001 1.766.963
4.793.207.839 2002
2.890.118 9.885.365.315
2003 4.105.260
15.273.292.568 2004
3.367.517 15.670.740.946
2005 6.600.530
32.153.934.823 2006
5.461.561 32.550.912.620
2007 6.056.256
38.695.760.654 2008
4.580.683 42.562.536.675
2009 3.950.267
56.735.939.610 2010
6.744.292 144.701.150.000
2011 6.539.133
1.203.390.550.319 Sumber: Data Statistik PPNP 2011
35
f. Kebutuhan Logistik di PPN Palabuhanratu
Kapal perikanan yang akan melakukan kegiatan penangkapan ikan terlebih dahulu harus melengkapi kebutuhan logistiknya berupa es balok, air bersih, solar
disamping kebutuhan logistik lainnya serta konsumsi. Adapun kebutuhan perahukapal perikanan terhadap ketiga jenis logistik tersebut diuraikan dalam
tabel di bawah ini. Jumlah penyaluran kebutuhan logistik yang dicatat di PPN Palabuhanratu tahun 2000-2011 disampaikan pada Tabel 8.
Penyaluran kebutuhan air bersih untuk kapal perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dipenuhi oleh CV Eko Mulyo. Air yang
disalurkan berasal dari air PDAM yang dialirkan ke kapal perikanan melaluai jaringan pipa dan slang plastik dengan ukuran penjualan dalam bentuk “Blong”
drum plastik yang berkapasitas 250 liter dan 120 liter atau dalam bentuk jerigen plastik 30 liter untuk kapal-kapal yang ada di kolam 1 satu. Sedangkan untuk
kapal-kapal yang ada di kolam 2 dua pengisiannya menggunakan jaringan pipa yang langsung sampai kedalam kapal dengan ukuran penjualan dalam bentuk
kubikasi.
Untuk menjaga mutu air tetap menggunakan water storage sebagai penampung air untuk mengendapkan lumpur sebelum di distribusikan dengan
kapasitas 400 M³. yang dikelola oleh CV. Eko Mulyo . Kebutuhan perbekalan es balok di Pelabuhan Perikanan Nusantara
Palabuhanratu selama ini masih disuplai oleh perusahaan swsata yaitu pabrik es Sari Petejo dan pabrik es Tirta Jaya. Sementara itu, penyaluran BBM Solar di
Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu disediakan oleh SPBB dan SPBN dari pihak swasta, selain itu juga dari SPDN yang dikelola oleh pihak KUD Mina.
Jumlah pemakaian air, es, solar, oli dan minyak tanah di PPN Palabuhanratu dari tahun 2001 sampai 2011 disampaikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Perkembangan jumlah nelayan di PPN Palabuhanratu tahun 2001-2011
Tahun Air Ltr
Es Kg Solar
Ltr Oli Ltr
Minyak Tanah Kg
2000 2.443.000
3.731.600 1.917.155
2001 380.000
574.500 1.045.000
28.000 684.000
2002 1.479.900
13.885.200 4.041.110
63.760 1.588.587
2003 1.591.300
10.979.750 4.821.870
52.215 1.119.078
2004 4.749.000
14.273.500 10.380.781
106.291 889.965
2005 6.034.700
5.622.500 5.528.785
96.521 1.588.489
2006 1.675.200
9.843.150 6.213.600
78.923 1.380.237
2007 1.787.090
8.208.050 4.897.912
90.820 1.776.311
2008 2.917.216
7.943.400 5.811.371
89.952 2.761.044
2009 2.318.800
8.066.750 6.889.940
81.674 814.460
2010 4.160.710
10.515.600 11.942.670
116.406 51.288
2011 3.095.900 8.126.350 15.792.470
115.876 36.500
Sumber: Data Statistik PPNP 2011
36
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan PPN Palabuhanratu a.
Fasilitas Penampungan dan Pengelolaan Limbah di PPN Palabuhanratu.
Pengamatan terhadap
fasilitas pengelolaan
lingkungan di
PPN Palabuhanratu, baik dalam kategori fasilitas pokok maupun fasilitas fungsional,
belum terdapat fasilitas pengolahan limbah. Fasilitas pengelolaan limbah yang tersedia belum sesuai dengan keharusan sebagaimana disampaikan dalam
peraturan perundangan yang ada.
Kajian terhadap ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah yang ada di PPN Palabuhanratu, belum terdapat fasilitas pengelolaan dan penampungan limbah
yang memadai seperti adanya fasilitas instalasi pengolahan air limbah IPAL serta pengelolaan dan penampungan limbah reception facilities. Fasililitas yang
pengelolaan limbah yang ada di PPN Palabuhanratu saat ini berupa tempat sampah, tempat penampungan pelumas bekas, tempat penampung sampah
sementara dan unit pengangkut sampah.
Fasilitas pengelolaan limbah yang terdapat di PPN Palabuhanratu berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi dari laporan pendataan fasilitas
PPN Palabuhanratu 2012 meliputi: 1 Tempat penampungan sampah yang terdapat pada beberapa lokasi sekitar
perkantoran, pertokoan dan dermaga tambat labuh; 2 Drum tempat oli bekas yang terdapat di sekitar dermaga tambat labuh dan
bengkel; 3 Perahu pengangkut sampah yang digunakan untuk pengangkatan sampah dari
kolam pelabuhan, 4 Sepeda motor pengangkut sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah
dilingkungan pelabuhan menuju containerbak penampungan sementara dan 5 Truk pengankut sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah dari PPN
Palabuhanratu ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 tahun 2009
tentang kepelabuhanan fasilitas pokok pelabuhan selain dermaga, gudang dan fasilitas pokok lainnya diyatakan juga bahwa fasilitas pokok pelabuhan termasuk
fasilitas penampungan dan pengolahan limbah serta tempat penyimpanan bahan berbahaya dan beracun B3 atau dikenal dengan istilah reception facilities.
Murdianto 2004, menyebutkan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan yaitu fasilitas sanitasi dan kebersihan yang berfungsi untuk menjamin
kebersihan dalam areal pelabuhan dan mencegah pencemaran, serta fasilitas penampungan limbah minyakpelumas bekas untuk menampung limbah minyak
dari kapal atau sumber supply minyak untuk menghindari bahaya polusi. PerMen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.08MEN2012 Tentang
Kepelabuhanan Perikanan, menyebutkan salah satu fasilitas fungsional yang harus ada yaitu fasilitas kebersihan, pengolahan limbah seperti instalasi pengelolaan air
limbah IPAL dan tempat pembuangan sampah sementara.
Keharusan lain terkait ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah disampaikan juga dalam PerMenLH No. 05 tahun 2009 tentang pengelolaan
limbah di pelabuhan yang menyampaikan bahwa setiap pelabuhan umum dan pelabuhan khusus wajib menyediakan fasilitas pengelolaan limbah yang berasal
dari usaha danatau kegiatan kapal.