Produksi Ikan Analisis Strategi Pengelolaan Lingkungan
36
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan PPN Palabuhanratu a.
Fasilitas Penampungan dan Pengelolaan Limbah di PPN Palabuhanratu.
Pengamatan terhadap
fasilitas pengelolaan
lingkungan di
PPN Palabuhanratu, baik dalam kategori fasilitas pokok maupun fasilitas fungsional,
belum terdapat fasilitas pengolahan limbah. Fasilitas pengelolaan limbah yang tersedia belum sesuai dengan keharusan sebagaimana disampaikan dalam
peraturan perundangan yang ada.
Kajian terhadap ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah yang ada di PPN Palabuhanratu, belum terdapat fasilitas pengelolaan dan penampungan limbah
yang memadai seperti adanya fasilitas instalasi pengolahan air limbah IPAL serta pengelolaan dan penampungan limbah reception facilities. Fasililitas yang
pengelolaan limbah yang ada di PPN Palabuhanratu saat ini berupa tempat sampah, tempat penampungan pelumas bekas, tempat penampung sampah
sementara dan unit pengangkut sampah.
Fasilitas pengelolaan limbah yang terdapat di PPN Palabuhanratu berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi dari laporan pendataan fasilitas
PPN Palabuhanratu 2012 meliputi: 1 Tempat penampungan sampah yang terdapat pada beberapa lokasi sekitar
perkantoran, pertokoan dan dermaga tambat labuh; 2 Drum tempat oli bekas yang terdapat di sekitar dermaga tambat labuh dan
bengkel; 3 Perahu pengangkut sampah yang digunakan untuk pengangkatan sampah dari
kolam pelabuhan, 4 Sepeda motor pengangkut sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah
dilingkungan pelabuhan menuju containerbak penampungan sementara dan 5 Truk pengankut sampah yang digunakan untuk mengangkut sampah dari PPN
Palabuhanratu ke Tempat Pembuangan Akhir TPA. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 tahun 2009
tentang kepelabuhanan fasilitas pokok pelabuhan selain dermaga, gudang dan fasilitas pokok lainnya diyatakan juga bahwa fasilitas pokok pelabuhan termasuk
fasilitas penampungan dan pengolahan limbah serta tempat penyimpanan bahan berbahaya dan beracun B3 atau dikenal dengan istilah reception facilities.
Murdianto 2004, menyebutkan salah satu fasilitas fungsional pelabuhan perikanan yaitu fasilitas sanitasi dan kebersihan yang berfungsi untuk menjamin
kebersihan dalam areal pelabuhan dan mencegah pencemaran, serta fasilitas penampungan limbah minyakpelumas bekas untuk menampung limbah minyak
dari kapal atau sumber supply minyak untuk menghindari bahaya polusi. PerMen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.08MEN2012 Tentang
Kepelabuhanan Perikanan, menyebutkan salah satu fasilitas fungsional yang harus ada yaitu fasilitas kebersihan, pengolahan limbah seperti instalasi pengelolaan air
limbah IPAL dan tempat pembuangan sampah sementara.
Keharusan lain terkait ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah disampaikan juga dalam PerMenLH No. 05 tahun 2009 tentang pengelolaan
limbah di pelabuhan yang menyampaikan bahwa setiap pelabuhan umum dan pelabuhan khusus wajib menyediakan fasilitas pengelolaan limbah yang berasal
dari usaha danatau kegiatan kapal.
37 Tempat sampah yang tersedia di dalam lingkungan PPN Palabuhanratu
penempatan dan peruntukannya, masih belum sesuai dengan lokasi dan jenis limbah yang dihasilkannya. Lokasi tempat sampah yang ada terfokus pada sekitar
lokasi perkantoran dan di sekitar jalan pelabuhan. Tempat sampah yang tersedia masih tergabung untuk semua jenis sampah yang dihasilkan, baik limbah organik,
anorganik maupun bahan berbahaya dan beracun. Penempatan tempat sampah tersebut juga masih belum merata terdapat pada setiap fasilitas pelabuhan yang
ada.
Ravikumar 1993 mengemukakan bahwa dalam rangka memastikan pelaksanaan pengelolaan limbah sesuai dengan peraturan yang ada, pihak
pengelola pelabuhan harus menyediakan fasilitas penampungan dan pengolahan limbah berdasarkan jenisnya: limbah padat organik dan anorganik, limbah cair
dan bahan berbahaya dan beracun B3. Sementara itu, Pane 2008 kondisi dan ketersediaan fasilitas penunjang selain dapat menunjang kelancaran aktivitas
pelabuhan juga dapat memberikan gambaran citra pelabuhan tersebut, seperti terkait dengan sanitasi atau kebersihan di pelabuhan.
Sama halnya dengan tempat sampah yang ada, tempat penampungan sampah sementara yang ada dilingkungan PPN Palabuhanratu masih belum di
sediakan sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkannya dan penempatannya belum diletakan pada satu lokasi khusus, masih diletakan di sekitar jalan dermaga
pelabuhan. Sementara itu, tempat penampungan pelumas bekasoli yang termasuk kategori bahan berbahaya dan beracun, jumlahnya masih terbatas dan
penempatannya tidak pada lokasitempat khusus untuk penyimpanan limbah tersebut yang termasuk kategori B3. Tempat penampungan yang ada saat ini
berupa drum yang di tempatkan di lokasi sekitar dermaga dan lokasi bengkel. Dokumentasi tempat sampah, tempat pelumas bekas dan unit pengangkut sampah
di PPN Palabuhanratu disampaikan pada Gambar 7.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat di simpulkan bahwa PPN Palabuhanratu Belum memiliki fasilitan pengelolaan dan penampungan limbah
terutama yaitu instalasi pengolah air limbah serta fasilitas penampungan dan pengolahan limbah reception facilities.
Ketersediaan fasilitas tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan pelabuhan yang berwawasan lingkungan.
Hal ini selain berkaitan dengan keharusan dari perturan perundangan yang ada, juga berperan dalam peningkatan pelayanan dan produktivitas agar dapat bersaing
secara internasional. Menurut Sari 2003, untuk meningkatkaan pelayanan pelabuhan perikanan kepada pengguna pelabuhan dalam rangka meningkatkan
mutu produktivitas ikan yang dapat berkompetisi secara internasional, maka perlu dilakukan pengelolaan pelabuhan perikanan yang berwawasan
Iingkungan.
Pentingnya ketersediaan fasilitas pengelolaan limbah tersebut, diperkuat juga dengan visi PPN Ppalabuhanratu itu sendiri. Visi PPN Palabuhanratu
yaitu sebagai pusat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat perikanan yang berorientasi standar ekspor, berwawasan lingkungan dan bernuansa wisata bahari.