12 Jarak tulangan rencana harus cukup memadai untuk penempatan penggetar
dan memungkin ukuran terbesar dari agregat kasar dapat bergerak saat digetarkan. Jarak bersih minimum antara tulangan sejajar, serikat tulangan dan sejenisnya
tidak boleh kurag dari :
1 1.5 kali ukuran nominal maksimum agregat; 2 1.5 kali diameter tulangan; atau
3 40 mm.
2.3.2 Perencanaan Balok terhadap Geser
Perencanaan penampang akibat gaya geser harus didasarkan pada : ≤ ∅ ..................................................................................... 13
dimana V
u
adalah gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau, dan V
n
adalah kuat geser nominal yang dihitung dari :
= +
............................................................................... 14 V
c
adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton, dan V
s
adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser.
Kuat geser V
c
untuk komponen struktur yang hanya dibebani oleh geser dan lentur non-prategang dalah dihitung dengan persamaan :
=
.......................................................................... 15 Syarat dari tulangan geser diantaranya :
1
Apabila 0.5 ϕV
c
V
u
≤ ϕV
c
, maka harus dipasang tulangan minimum sesuai persamaan 15.
2
Tulangan geser minimum ini dapat diabaikan jika kekuatan geser terfaktor V
u
≤ 0.5ϕV
c
, atau bila V
u
≤ ϕV
c
dan tinggi total balok tidak melampaui nilai terbesar dari 250 mm, 2.5h
f
atau setengah dari lebar bagian badan.
3
Apabila V
u
ϕV
c
, maka tulangan geser harus dipasang sesuai dengan perencanaan tulangan geser.
Tulangan geser yang diperlukan untuk menahan gaya geser, maka batas spasi maksimum s
max
dan luas tulangan geser A
v
dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :
=
................................................................................... 16 dimana :
s
max
= ; atau 600 mm ambil nilai paling kecil bila ≤
s
max
= ; atau 300 mm ambil nilai paling kecil bila nilai dari V
s
dalam segala hal tidak boleh lebih dari .
Luas minimum dari tulangan geser A
v
yang diperlukan dapat dihitung dari,
=
........................................................................... 17
2.3.3 Perencanaan Balok terhadap Puntir
Torsi dapat diartikan sebagai momen yang bekerja pad sumbu longitudinal balok. Torsi dapat terjadi akibat adanya beban eksentrik yang bekerja pada balok