Efektivitas Fungsi Auditor Internal

23 perilaku yang diharapkan dari auditor intern. Rule of Conduct membantu menginterpretasikan prinsip-prinsip ke dalam aplikasi praktis dan bermaksud untuk mengarahkan tingkah laku etis dari auditor intern. Menurut Rule of Conduct, internal auditor: a Tidak memiliki partisipasi dalam semua kegiatan ataupun hubungan yang dapat mengganggu atau dianggap dapat mengganggu penilaian. Partisipasi ini termasuk semua aktivitas dan hubungan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan organisasi. b Tidak akan menerima apapun yang dapat mengganggu atau dianggap merusak penilaian profesional mereka. c Harus menggungkapkan semua kejadian material yang apabila tidak diungkapkan maka akan menimbulkan distorsi pelaporan kegiatan yang diperiksa. Secara umum dimensi yang diambil oleh peneliti adalah independensi dan temuan audit yang dapat menggambarkan secara keseluruhan dari objektivitas internal audit.

5. Efektivitas Fungsi Auditor Internal

Menurut Mardiasmo 2009:4 efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Menurut Tangkilisan 2005:139 konsep tingkat efektivitas organisasi menunjuk pada tingkat jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi- fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan 24 menggunakan secara optimal alat-alat dan sumber-sumber yang ada. Ini berarti bahwa pembicaraan mengenai efektivitas organisasi menyangkut dua aspek, yaitu: 1 Tujuan Organisasi dan; 2 Pelaksanaan fungsi atau cara untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Umar 2003:73 efetivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat. Manajer yang efektif memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan. Manajer yang memilih pekerjaan yang tidak tepat adalah manajer yang tidak efektif. Jadi efektivitas fungsi audit internal adalah sejauh bagaimana pengawasan internal dapat membantu organisasi menjalankan fungsinya sesuai dengan tujuan secara tepat dan cepat. Menurut Sawyer 2005:37 audit internal terlibat dalam memenuhi kebutuhan manajemen dan staf audit yang paling efektif meletakkan tujuan manajemen dan organisasi di atas rencana dan aktivitas mereka. Tujuan-tujuan audit disesuaikan dengan tujuan manajemen, sehingga auditor internal itu sendiri dapat memaksimalkan nilai tertinggi dari nilai organisasi manajemen tersebut. Kontribusi internal audit menjadi semakin penting dengan semakin berkembang dan semakin kompleksnya sistem usaha dan sistem pemerintahan. Tidak mungkin bagi seorang eksekutif untuk mengawasi semua bagian operasi perusahaan secara keseluruhan. Dengan luasnya permasalahan dan rumitnya operasi perusahaan, kehilangan informasi baik secara sengaja maupun tidak menjadi permasalahan yang tidak dapat dihindari. 25 Namun, manfaat bagi manajer dengan adanya internal audit kurang disadari. Kadang auditor tidak memberikan informasi ke manajemen tentang manfaat dari audit tersebut. Sebenarnya pada situasi yang semakin kompleks departemen audit dapat membantu manajemen dalam: a Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. Dengan pengawasan yang begitu luas seperti yang telah dijabarkan diatas, dengan keberadaan internal audit dapat membuat pengawasan terhadap semua lini operasi perusahaan. b Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. Auditor internal memperluas persepsi manajemen tentang manajemen risiko dan meningkatkan upaya mereka untuk meyakinkan manajemen bahwa semua jenis risiko organisasi telah dievaluasi dan diperhatikan dengan layak. c Memvalidasi laporan ke manajemen senior. Sebagai pembuat keputusan dan kebijakan perusahaan, segala tindakan manajemen tidak hanya berasal dari pengetahuan saja, namun dengan adanya laporan dari auditor internal dapat membuat sebuah keputusan menjadi lebih efektif dan efisien. d Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. Teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi perusahaan. Seorang auditor internal harus memahami bagaimana teknologi tersebut memperoleh data, pengolahan data hingga menjadi keluaran nantinya. 26 Menurut Ivancevich 2006:23 kriteria utama dari efektivitas organisasi adalah apakah organisasi tersebut bertahan dalam lingkungannya. Keberlangsungan organisasi memerlukan adaptasi dan adaptasi sering kali melibatkan tahapan yang terprediksi. Dengan semakin matangnya organisasi, mungkin organisasi akan melalui tahapan yang berbeda. Akibatnya, kriteria yang tepat dari efektivitas harus merefleksikan tahapan siklus hidup organisasi. Menurut Harahap 2007:53 dengan efektifnya pengawasan internal yang dilakukan, diharapkan dapat menyajikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi dan kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun diharapkan mempunyai sifat yang jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan. Sehingga dapat memberikan bagi pihak-pihak yang diperlukan. Contohnya bagi pihak regulator tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam penghitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan pengaturan ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi dan tujuan-tujuan makro lainnya. Sebagai akibat dari ketidakefektifan internal auditor dapat berakibat berkurangnya kinerja perusahaan baik dari segi pemasaran, keuangan ataupun pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Keputusan yang buruk mengarah pada penurunan pendapatan atau beban yang lebih besar dari yang diperlukan, sehingga mengakibatkan laba yang lebih rendah Madura :2007. 27 Menurut Sharma 1982:314 dalam Tangkilisan 2005:140 memberikan kriteria atau ukutan efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal organisasi dan faktor eksternal organisasi, yang meliputi antara lain: a Produktivitas organisasi atau output. b Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi. c Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik di antara bagian-bagian organisasi. Menurut Kotler 2009:249 kriteria efektivitas antara lain: a Terukur. Ukuran, kemampuan dan karakteristik segmen dapat diukur. b Substansial. Segmen cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani. c Dapat diakses. Segmen dapat dijangkau dan dilayani. d Dapat didiferensiasi. Segmen dapat dibedakan secara konseptual dan mempunya respon yang berbeda terhadap elemen dan program. e Dapat ditindaklanjuti. Program yang efektif dapat diformulasikan untuk menarik dan melayani segmen. 28 Dimensi yang digunakan peneliti dalam variabel ini adalah output dimana hasil dari adanya internal auditor dapat menunjukan seberapa efektif internal audit dilakukan, dan keputuusan manajemen sebagai pihak yang menjalankan tindak lanjut atas rekomendasi internal auditor.

B. Keterkaitan Antar Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peran Auditor Internal Dan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keuangan Dalam Pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Terhadap Kinerja Lembaga Universitas Malikussaleh

0 90 86

Pengaruh Indepedensi Dan Kompetensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Pada BUMN di Bandung

1 8 12

Pengaruh profesionalisme auditor internal dan objektivitas auditor internal terhadap lapoiran audit internal pada BUMN di Kota Bandung

0 2 1

PENGARUH KOMPETENSI DAN WORK PERFORMED AUDITOR INTERNAL TERHADAP JUDGEMENT AUDITOR EKSTERNAL DALAM PERENCANAAN AUDIT

3 15 122

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT.

0 5 38

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.

0 0 18

Pengaruh Kompetensi Auditor Internal Ter

0 0 1

PENGARUH KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR, OBJEKTIVITAS INTERNAL AUDITOR DAN KEBERANIAN MORAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perbankan di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Se

0 2 29

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR, OBJEKTIVITAS AUDIT INTERNAL, DAN KOMPETENSI AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN KEBERANIAN MORAl SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Bank Pemerintah Dan Swasta Kabupaten Musi Banyuasin) SKRIPS

0 0 33

PENGARUH INTEGRITAS INTERNAL AUDITOR, KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR DAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN) -

0 0 34