Uji Validitas Uji Reliabilitas

40

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen Ghozali, 2013:91. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF kurang dari 10, dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini Ghozali, 2013:93.

b. Uji Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak Ghozali, 2013:110. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi 41 normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2013:110

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized. Jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:105.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Peran Auditor Internal Dan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Keuangan Dalam Pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Terhadap Kinerja Lembaga Universitas Malikussaleh

0 90 86

Pengaruh Indepedensi Dan Kompetensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Pelaksanaan Audit Internal Pada BUMN di Bandung

1 8 12

Pengaruh profesionalisme auditor internal dan objektivitas auditor internal terhadap lapoiran audit internal pada BUMN di Kota Bandung

0 2 1

PENGARUH KOMPETENSI DAN WORK PERFORMED AUDITOR INTERNAL TERHADAP JUDGEMENT AUDITOR EKSTERNAL DALAM PERENCANAAN AUDIT

3 15 122

PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT.

0 5 38

Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap efektivitas Pengendalian Internal Penjualan.

0 0 18

Pengaruh Kompetensi Auditor Internal Ter

0 0 1

PENGARUH KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR, OBJEKTIVITAS INTERNAL AUDITOR DAN KEBERANIAN MORAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perbankan di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Se

0 2 29

PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR, OBJEKTIVITAS AUDIT INTERNAL, DAN KOMPETENSI AUDIT INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN KEBERANIAN MORAl SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Bank Pemerintah Dan Swasta Kabupaten Musi Banyuasin) SKRIPS

0 0 33

PENGARUH INTEGRITAS INTERNAL AUDITOR, KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR DAN DUKUNGAN MANAJEMEN SENIOR TERHADAP EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI EMPIRIS PERBANKAN DI KABUPATEN MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN) -

0 0 34