Hasil Uji Statistik t
66 hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
independen bebas secara individual terhadap variabel dependen terikat. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
5,375 4,176
1,287 ,204
Comp_Total ,007
,108 ,009
,066 ,948
ManSup_Total ,356
,130 ,385
2,744 ,008
Obj_Total ,274
,146 ,262
1,877 ,066
a. Dependent Variable: Effec_Total
Sumber: Data primer yang diolah, 2015.
Hasil Uji Hipotesis 1: Kompetensi auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal.
Hasil uji hipotesis H
1
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel kompetensi auditor internal 0,948 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kompetensi auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman
mengenai fungsi dari internal audit yang sesungguhnya baik dari sisi pihak yang di audit auditee sehingga efektivitas dari internal audit menjadi tidak
maksimal.
67 Hal ini serupa dengan sambutan dari kepala BPKP Sidik Wiyoto
dalam diklat Pembentukan Auditor Ahli yang diadakan di Bali, yang mengatakan minimnya jumlah auditor yang bersetifikat menjadi suatu
kendala bagi suatu KementerianLembaga untuk memaksimalkan potensi adanya internal auditor. Hasil ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Judhistira 2013, yang dalam hasil penelitiannya menyatakan kompetensi tidak berpengaruh terhadap efektivitas internal
audit secara parsial. Hal dikarenakan organisasi maupun suborganisasi yang ada didalam fakultas belum memahamimerasakan fungsi dari internal audit.
Meskipun dalam tabel 4.7 menunjukkan responden yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi sebagai kompetensi dasar internal
auditor sebesar 43,4, namun hal ini tidak membuat kompetensi menjadi hal yang dapat mempengaruhi efektivitas internal audit. Hal ini dikarenakan
masih banyaknya responden yang memiliki latar belakang pendidikan selain akuntansi, atau sebanyak 56,6 responden memiliki latar belakang selain
akuntansi. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Putra dan Rasmini 2014 yang menyatakan secara signifikan kompetensi internal audit, independensi dan ruang lingkup pekerjaan audit terhadap
efektivitas internal audit. Dan penelitian yang dilakukan Putra, Sujana dan Darmawan 2014 yang dalam penelitiannya menunjukkan kompetensi
auditor internal, kualitas jasa auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap efektivitas internal audit dan kompetensi auditor internal, kualitas
68 jasa auditor internal mempunyai pengaruh positif terhadap perwujudan good
corporate governance.
Hasil Uji Hipotesis 2: Dukungan manajemen berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal.
Hasil uji H
2
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel dukungan manajemen 0,008 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
dukungan manajemen mempunyai pengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal. Hal ini menunjukkan dengan dukungan manajemen yang baik
maka akan meningkatkan efektivitas dari internal audit. Dari jawaban responden terhadap kuesioner yang telah disebar juga
menunjukkan jawaban setuju atas adanya dukungan manajemen sebagai upaya peningkatan efektivitas fungsi audit internal. Hal ini menunjukkan
dukungan manajemen diperlukan sebagai salah satu upaya menjaga agar seorang tidak berubah jadi penentang dan mengubah penentang sebagai
pendukung sesuai dengan fungsi dari internal audit sehingga pencapain fungsi audit internal menjadi lebih maksimal Tugiman, 1997:156.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, Mahmudah 2014 yang dalam penelitiannya menyatakan dukungan manajemen dan sistem
pengendalian intern berpengaruh secara positif. Dan penelitian yang dilakukan oleh Komala 2012 yang menyatakan dalam penelitiannya
dukungan manajemen berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi.
69
Hasil Uji Hipotesis 3: Objektivitas internal audit tidak berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal.
Hasil uji H
3
menujukkan bahwa tingkat signifikansi variabel objektivitas internal audit 0,066 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
objektivitas internal audit tidak berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit internal. Hal ini menunjukkan tingkat pengungkapan yang dilakukan
oleh auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas fungsi audit berdasarkan pihak auditee.
Menurut Masduki 2006:12-13 objektivitas adalah menampilkan fakta apa adanya, tanpa adanya penambahan ataupun pengurangan. Suatu
sikap mental yang harus dimiliki oleh seorang pengawas internal, dalam mencari fakta yang ada tanpa menambah atau mengurangi informasi yang
ada lalu membuat keputusan sesuai dengan temuan yang ada. Sehingga keputusan yang diambil menjadi sebuah keputusan yang relevan tanpa
adanya rekayasa atas suatu temuan. Berdasarkan jawaban responden atas kuesioner yang telah disebar,
responden menggambarkan objektivitas internal audit menjadi indikator efektivitas internal audit dengan jawaban setuju pada sebagian besar
jawaban. Namun hal ini tidak terbukti pada uji yang dilakukan oleh peneliti. Terbukti dengan tingkat signifikansi yang rendah yang menggambarkan
objektivitas auditor internal tidak mempengaruhi efektivitas fungsi audit. Hal ini dapat disebabkan oleh minimnya tingkat pengungkapan berdasarkan
bukti-bukti yang ada dari auditor internal terhadap pihak auditee.
70 Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya,
Hidayat 2013:6 dalam penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh objektivitas auditor. Kemudian Brian 2013:8 juga menunjukkan hasil yang
sama dimana objektivitas internal audit mempunyai pengaruh atas efektivitas internal audit.