Latar Belakang Masalah PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN (Studi kasus pada Klinik Fakhira)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan global saat ini telah menimbulkan persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan dalam merebut pangsa pasar di berbagai bidang, terlebih dengan adanya kebijakan perdagangan bebas MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN yaitu kebebasan di bidang permodalan, barang dan jasa serta tenaga kerja di area Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya. Dapat diartikan persaingan saat ini semakin tinggi dan tidak hanya dalam ruang lingkup nasional saja namun sudah dalam skala global, teknologi yang digunakan semakin canggih, dan konsumen yang semakin cerdas. Artinya setiap perusahaan harus mampu menghasilkan kualitas produk dan jasa yang terbaik agar dapat memiliki keunggulan bersaing. Agar suatu perusahaan dapat bertahan dan memiliki keunggulan bersaing, untuk itu setiap perusahaan hendaknya memiliki manajemen strategis yang baik yang dimula dengan dibuatnya perencanaan agar dapat menghasilkan kualitas produk dan jasa yang lebih baik pula. Baik buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten Tjiptono, 2014: 268. Dalam hal ini terutama kualitas pada jasa pelayanan kesehatan. Dengan pelanggan yang semakin selektif untuk mendapatkan kepuasaan saat 2 sakit, Rumah Sakit memegang peranan penting untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan disebut pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan Nasional. Contoh persaingan di bidang jasa pelayanan kesehatan yaitu Klinik. Klinik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI yaitu bagian rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat dan memperoleh advis medis. Contohnya Klinik Fakhira. Banyaknya klinik yang dibangun dengan memberikan fasilitas gedung yang lebih baik, alat kesehatan dan fasilitas media yang canggih disertai bentuk tambahan akan layanan lainnya yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan. Penelitian ini mengambil objek di Klinik Fakhira yang didirikan pada tahun 2010, klinik Fakhira sudah mengalami perubahan yang signifikan baik di sektor fisik maupun di sektor nonfisik, serta peningkatan kualitas perusahaan, dahulu klinik Fakhira hanyalah sebuah klinik kecil hingga sekarang memiliki lima cabang dan sebagian dari cabang sudah menjadi rumah bersalin, hal tersebut merupakan upaya perbaikan yang telah dilakukan Klinik RB Fakhira. Namun berdasarkan data pasien dari tiga bulan terakhir pada tahun 2015 klinik Fakhira mengalami penurunan jumlah pasien hal ini dapat dijelaskan pada table 1.1 3 Tabel 1.1 Data Jumlah Pasien Klinik Fakhira RB dan Umum Jul-Sep Bulan Poli Umum Poli USG Poli Anak ANC Persalinan perawatan Laboratorium Total Juli-15 1324 1058 163 295 68 218 3,126 Aug- 15 1262 1143 175 300 43 255 3,178 Sep-15 1216 1113 135 228 41 259 2,992 Sumber: Data Klinik Fakhira, 2015 Pada table 1.1 menyatakan bahwa Klinik Fakhira telah mengalami kenaikan jumlah pasien pada bulan Agustus, kenaikan terjadi karena adanya kenaikan jumlah pasien pada Poli USG, Poli Anak, ANC, dan laboratorium. Namun pada bulan September telah terjadi penurunan, penurunan terjadi di hampir setiap Poli, yaitu pada Poli Umum, Poli USG, ANC, Persalinan perawatan. Kemungkinan penurunan tersebut terjadi disebabkan oleh persaingan bisnis atau jumlah orang yang sakit atau ibu melahirkan di daerah sekitar tersebut relatif sedikit. Melihat hal diatas untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan yang terbaik, Klinik Fakhira adakalanya melakukan upaya perbaikan terhadap produk atau jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Upaya tersebut dilakuan dengan menerapkan metode TQM yaitu melakukan beberapa 4 perbaikan terus-menerus pada produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Seperti menurut Nasution 2005: 22 Total quality management merupakan merupakan pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Yamit juga berpendapat bahwa terdpat enam strategis untuk menciptakan keunggulan bersaing yaitu kepuasan pelanggan, penciptaan nilai, pengembagan produk, patok duga, ISO-9000 dan TQM Yamit, 2013:4. Metode TQM telah banyak diadopsi oleh perusahaan Amerika Serikat dan saat ini metode ini telah digunakan oleh banyak perusahaan karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Dari research gap penelitian terdahulu, Florentina dan Lauw 2014 dalam penelitiannya menemukan bahwa TQM berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan Dosen pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di salah satu Universitas Bandung. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap pihak manajemen yaitu Bpk. Aminnudin, Klinik Fakhira melakukan evaluasi kinerja untuk karyawan yang dilakukan setiap bulan oleh pihak manajemen, Selain itu untuk mengembangkan kemampuan karyawannya Klinik Fakhira juga mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk karyawannya, pendidikan dan pelatihan diadakan ketika karyawan baru memulai pekerjaanya. Pendidikan 5 dan pelatihan tersebut berdurasi selama satu minggu dan setelah menjadi karyawan diadakan program pelatihan dan pengembangan yang berupa seminar untuk karyawan setiap tiga bulan sekali. Namun berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah satu karyawan bahwa karyawan tersebut tidak pernah mengikut pendidikan dan pelatihan sejak menjadi karyawan, pelatihan dan pendidikan yang diikuti hanya ketika masa training awal masuk Klinik. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa pasien Klinik Fakhira, bahwa rata-rata pasien memiliki cukup kepuasan akan pelayanan di Klinik Fakhira namun belum sepenuhnya mendapatkan kepuasan dikarenakan masih terdapat beberapa karyawan mempunyai kerjasama yang baik dengan pasien, misalnya masih terdapat beberapa karyawan yang kurang ramah saat melayani pasien dan masih terdapat keterlambatan dalam melayani. Sehingga pasien harus menunggu lebih lama untuk berobat dan terkadang tidak adanya informasi mengenai keterlambatan sehingga pasien yang terlebih dahulu menanyakan kepada karyawan klinik. Serta masih terbatasnya ruang menunggu dan ruang parkir klinik yang dapat mengurangi kenyamanan pasien. Namun untuk menambah kualitasnya, Klinik Fakhira bekerjasama dengan program BPJS, walaupun belum semua cabang nampaknya terdapat program BPJS. Badan penyelenggara Jaminan sosial kesehatan BPJS 6 Kesehatan adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia www.seputarpengertian.blogspot.co.id , 2014 Selain penerapan TQM untuk meningkatkan kualitas pelayanan perlu memperhatikan disiplin kerja karyawannya. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan juga, dan merupakan salah satu aspek dalam sebuah sistem kerja yang harus diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua peraturan perusahaan dan norma- norma sosial yang berlaku, Rivai, 2009: 825. Untuk itu apabila tidak ada disiplin kerja dalam mencapai tujuan perusahaan akan sukar dicapai. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Bapak Aminnudin, di Klinik Fakhira sudah memberlakukan beberapa kebijakan kedisiplinan yaitu diberikannya insentif kedisiplinan bagi yang bekerja sesuai aturan seperti tidak terlambat masuk kerja dan kesesuaian memakai seragam, dan memberikan punishment bagi yang memiliki rendah tingkat kedisiplinan. Insentif tidak hanya untuk kedisiplinan karyawan namun juga terdapat insentif 7 kecantikan, insentif keramahan dan kerapihan, namun bapak Aminnudin mengatakan bahwa masih terdapat karyawan yang terlihat memiliki tingkat kedisiplinan rendah seperti terlambatnya datang ke tempat kerja, ketidaksesuaian masuk jam kerja atau pulang kerja dan ketidaksesuaiannya memakai seragam sesuai dengan aturan. hal itu bisa dilihat dari nilai presentasi absensi pada grafik 1.1 Grafik 1.1 Sumber: Data Klinik Fakhira 2015 Diolah Kembali Dari grafik 1.1 diatas jika kita lihat dari sisi total jumlah masuk karyawan perbulan, pada bulan Juli menunjukkan jumlah masuk terendah dibandingkan dengan bulan Agustus dan September, kemudian bulan Agustus menunjukkan adanya peningkatan jumlah masuk karyawan namun kemudian pada bulan berikutnya terdapat penurunan kembali jumlah masuk karyawan. 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 Juli Agustus September Data Absensi Karyawan Bulan Juli-September 2015 Masuk Keterlambatan 8 Dan apabila kita melihat dari jumlah angka keterlambatan karyawan, pada bulan Agustus memiliki jumlah keterlambatan karyawan tertinggi dan pada bulan September telah terjadi penurunan jumlah keterlambatan karyawan, yang berarti tingkat kesadaran karyawan untuk datang ke tempat kerja tepat waktu sudah mulai meningkat. Berdasarkan uraian yang singkat dan latar belakang di atas penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai: “ PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN”. Studi kasus di Klinik Fakhira.

B. Rumusan Masalah