Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Provider Kartu Xl (Studi Kasus Pada Event Organizer Community Radio Bonsita Medan)
SKRIPSI
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PROVIDER KARTU XL
(STUDI KASUS PADA EVENT ORGANIZER COMMUNITY RADIO BONSITA MEDAN)
OLEH
Putri Meifithri 070502183
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PROVIDER KARTU XL
(STUDI KASUS PADA EVENT ORGANIZER COMMUNITY RADIO BONSITA MEDAN)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan pada kartu XL.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif dan uji regresi linier berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu XL pada EO Community di radio Bonsita. Berdasarkan uji signifikan parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan, kepercayaan, dan kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu XL pada EO Community di radio Bonsita. Variabel kualitas pelayanan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan.
(3)
ABSTRACT
THE EFFECT OF SERVICE QUALITY, TRUST AND SATISFACTION TO CUSTOMER LOYALTY ON XL SIMCARD
(CASE ETUDY OF EVENT ORGANIZER COMMUNITY AT BONSITA RADIO MEDAN)
This research aims to identify and analyze the influence of the variable quality of service, trust and satisfaction on customer loyalty in the XL card.
This reseach is an associative causal research is that aims to determine the relationship between two or more variables and how much influence these variables. Method of data analysis using descriptive method, quantitive method and multiple linear regression. Method of analyzing data using SPSS 16.0 for
Windows. Used data for primary and secondary data. The population in this
research are 50 people and all of them made as sample. Sampling method using Saturated Sampling which is used when all members of the population is used as a sample, this can be done when the population is relatively small. The testing hypotheses using multiple linear regression analysis.
The results of this research showed that the variables of service quality, trust, and satisfaction have positive and significant influence to customer loyalty on XL simcard of EO Community at Bonsita Radio Medan. Based on partial significance test (t-test) showed that the variables of service quality, trust, and satisfaction have a positive and significant influence to customer loyalty on XL simcard of EO Community at Bonsita Radio Medan. The variable of service quality is the dominant variable affecting customer loyalty.
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi Manajemen.
Peneliti khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua
tercinta: Ayahanda Eddy Profitra dan Ibunda Supiati. Terima kasih atas kasih
sayang dan do’a yang tulus dan tidak pernah putus untuk peneliti. Peneliti juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara
lain:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku
(5)
5. Ibu Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Dosen Pembaca yang
telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah
memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berguna selama
perkuliahan.
7. Keluargaku tercinta: Uci, Ari, Ceisar, Nenek dan Bu Wiwik terima kasih
banyak atas doa dan dukungannya.
8. Kakak dan abang tercinta: Dewi P. Ningrum, Budi Syahputra, Dicky Satriani,
RosivaNuzlina, Hendra Smith terima kasih banyak atas doa dan
dukungannya.
9. Sahabat tersayang: Rika, Frendy, Donald, Rizky, Icha, Niken, Aya, Mita,
Rizqa, seluruh anggota EO Community, seluruh crew dan talent dari Event
Organizer serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi
ini, semoga diberikan balasan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Peneliti menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun dari semua pihak agar penulisan skripsi ini dapat lebih baik
lagi.
Medan, Juli 2012
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB II PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 9
1.3. Tujuan Penelitian... ... 9
1.4. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1. Uraian Teoritis ... 11
2.1.1. Definisi Pelayanan ... 11
2.1.2. Definisi Kualitas Pelayanan ... 12
2.1.3. Kepercayaan ... 13
2.1.3.1. Pengertian Kepercayaan ... 13
2.1.3.2. Kepercayaan Konsumen tentang Atribut Produk ... 14
2.1.4. Karekteristik dan Klasifikasi Jasa ... 15
2.1.5. Kepuasan Konsumen ... 16
2.1.5.1. Pengertian Kepuasan ... 16
2.1.6. Loyalitas Pelanggan ... 19
2.1.6.1. Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 19
2.1.6.2. Karakteristik Pelanggan yang loyal ... 20
2.1.6.3. Tahapan Perkembangan Loyalitas pelanggan ... 20
2.1.6.4. Jenis-Jenis Loyalitas ... 21
2.1.6.5. Faktor-Faktor Untuk Mengembangkan Loyalitas ... 23
2.2. Penelitian Terdahulu ... 24
2.3. Kerangka Konseptual ... 24
2.4. Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Jenis Penelitian... 26
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.3. Batasan Operasional ... 26
3.4. Definisi Operasional ... 26
(7)
3.6.1. Populasi ... 29
3.6.2. Sampel ... 30
3.7. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 30
3.8. Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 31
3.10. Teknis Analisis ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 37
4.1.1. Sejarah Singkat PT XL Axiata Tbk. ... 37
4.1.2. Visi dan Misi XL ... 39
4.2. Hasil Penelitian ... 41
4.2.1. Analisis Deskriptif Responden ... 41
4.2.2. Analisis Deskriptif Variabel ... 43
4.2.3. Uji Validitas dan Reabilittas ... 43
4.3. Uji Asumsi Klasik ... 52
4.3.1 Uji Normalitas… ... 52
4.3.2. Uji Heteroskedastisitas ... 55
4.3.3. Uji Multikolinearitas ... 57
4.4. Analisis Regresi Linier Berganda ... 58
4.5. Uji Hipotesis…. ... 60
4.5.1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 60
4.5.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 62
4.6. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 64
4.7. Pembahasan... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1. Kesimpulan... ... 69
5.2. Saran... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 71
(8)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Data Peningkatan Pengguna Provider Kartu XL ... 7
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28
3.2 Instrument Skala Likert... 29
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 42
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 42
4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Kartu XL ... 43
4.5 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kualitas pelayanan (X1) ... 43
4.6 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kepercayaan (X2)... ... 44
4.7 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kepuasan Konsumen (X3) ... 46
4.8 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) ... 47
4.9 Uji Validitas 1... ... 49
4.10 Uji Validitas 2... ... 50
4.11 Uji Realibilitas... ... 51
4.12 Kolmogrov Smirnov.. ... 54
4.13 Uji Glejser... ... 56
4.14 Uji Nilai Tolerance dan VIF... 57
4.15 Analisis Regresi Linier Berganda ... 58
4.16 Uji F... ... 61
4.17 Uji t... ... 63
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 25
4.1 Histogram Uji Normalitas ... 53
4.2 Plot Uji Normalitas ... 53
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner ... 74 2 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 78
(11)
ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS PROVIDER KARTU XL
(STUDI KASUS PADA EVENT ORGANIZER COMMUNITY RADIO BONSITA MEDAN)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan pada kartu XL.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif dan uji regresi linier berganda. Pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 50 orang dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu XL pada EO Community di radio Bonsita. Berdasarkan uji signifikan parsial (uji-t) menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan, kepercayaan, dan kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu XL pada EO Community di radio Bonsita. Variabel kualitas pelayanan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan.
(12)
ABSTRACT
THE EFFECT OF SERVICE QUALITY, TRUST AND SATISFACTION TO CUSTOMER LOYALTY ON XL SIMCARD
(CASE ETUDY OF EVENT ORGANIZER COMMUNITY AT BONSITA RADIO MEDAN)
This research aims to identify and analyze the influence of the variable quality of service, trust and satisfaction on customer loyalty in the XL card.
This reseach is an associative causal research is that aims to determine the relationship between two or more variables and how much influence these variables. Method of data analysis using descriptive method, quantitive method and multiple linear regression. Method of analyzing data using SPSS 16.0 for
Windows. Used data for primary and secondary data. The population in this
research are 50 people and all of them made as sample. Sampling method using Saturated Sampling which is used when all members of the population is used as a sample, this can be done when the population is relatively small. The testing hypotheses using multiple linear regression analysis.
The results of this research showed that the variables of service quality, trust, and satisfaction have positive and significant influence to customer loyalty on XL simcard of EO Community at Bonsita Radio Medan. Based on partial significance test (t-test) showed that the variables of service quality, trust, and satisfaction have a positive and significant influence to customer loyalty on XL simcard of EO Community at Bonsita Radio Medan. The variable of service quality is the dominant variable affecting customer loyalty.
(13)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang
teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke
Indonesia pada tahun 1984, ditandai dengan penerapan teknologi seluler berbasis
Nordic Mobile Telephone (NMT). Ekses penerapan NMT ini terasa dalam periode
1985-1992, dimana beredar jenis ponsel yang tidak bisa dimasukan ke dalam saku
baju atau saku celana karena bentuknya yang besar dan panjang dengan berat
mencapai 340 gram (hampir setengah kilogram). Baru pada akhir tahun 1993,
mulai diperkenalkan seluler digital Global System for Mobile (GSM) oleh PT
Telkom. Tahun 1994, PT Satelite Palapa Indonesia (Satelindo) mulai beroperasi
sebagai operator GSM pertama di Indonesia. Keberadaan GSM begitu diminati
oleh anak-anak negeri. Selain karena menggunakan sistem kartu SIM sehingga
para pengguna GSM dapat mengganti ponsel dengan nomor yang sama,
ukurannya pun makin kecil, beratnya makin berkurang, harga ponselnya mudah
terjangkau, dan yang lebih utama teknologinya sendiri menjanjikan kenyamanan
dari penggandaan dan penyadapaan, mutu prima dan jangkauannya makin luas.
Keunikan-keunikan ini membuat sistem GSM mengena di hati masyarakat
Indonesia.
Perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki
(14)
Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku
tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia
harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji
atau pernyataan orang lain dapat dipercaya (Barnes, 2003:148). Kepercayaan yang
baik di mata konsumen dibutuhkan para provider untuk membangkitkan kepuasan
pelanggan terhadap provider. Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan
oleh PT. XL Axiata, Tbk. sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang
telah dilakukan oleh PT. XL Axiata, Tbk. untuk selalu memberikan yang terbaik
kepada konsumen.
Adanya penilaian yang positif dari pelanggan terhadap provider akan
menjadikan pelanggan tersebut tetap bertahan menjadi pelanggan yang setia.
Mempertahankan seorang pelanggan adalah jauh lebih sulit dibandingkan mencari
pelanggan yang baru. Kualitas pelayanan sedikit banyaknya berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan untuk memakai jasa suatu provider. Menurut Wyckoff
(dalam Tjiptono, 2005:59), kualitas pelayanan adalah “tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.”
Membangun kepuasan konsumen adalah merupakan inti dari pencapaian
profitabilitas jangka panjang. Kotler (2000:52) kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan yang dia rasakan dibandingkan dengan
harapannya. Pelanggan yang telah puas kepada satu provider cenderung
melakukan transaksi berulang dan mencari apa yang dibutuhkannya kepada
(15)
Loyalitas pelanggan merupakan tujuan jangka panjang bagi perencanaan
pasar strategis. Imbalan dari loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif.
Pelanggan yang loyal akan melakukan pembelian ulang terhadap produk/jasa
perusahaan dan merekomendasikan hal-hal positif tentang perusahaan kepada
pelanggan lainnya. Menurut Gremler dan Brown dalam Hasan (2008:83)
Loyalitas pelanggan adalah pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu
barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap
perusahaan jasa.
Persaingan bisnis dalam bidang telekomunikasi tergolong ketat karena
semakin banyaknya para provider yang bersaing menciptakan menu baru dan tarif
yang berbeda dari provider lainnya dan tentunya dengan mempertahankan sinyal
yang baik. Dengan meningkatkan sinyal yang baik, kecepatan (Mbps) dalam
mengakses data, dan jangkauan yang luas hingga ke daerah terpencil yang sesuai
untuk memenuhi harapan pelanggan dan menumbuhkan rasa kepercayaan dengan
bersikap jujur pada konsumen atas produk yang diiklankan dengan kenyataan,
maka masyarakat atau konsumen pastinya merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan dan membangun loyalitas mereka terhadap suatu produk atau
perusahaan.
Membangun loyalitas pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi
memerlukan proses panjang, salah satunya melalui kualitas pelayanan dan
kepercayaan yang diberikan kepada pelanggan. Apabila konsumen merasa puas,
(16)
produk. Konsumen yang puas juga cenderung akan memberikan referensi yang
baik terhadap produk yang sama kepada orang lain.
Perkembangan kota Medan sebagai salah satu pusat perdagangan dan
bisnis menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling jelas terlihat
adalah timbulnya persaingan bisnis yang semakin tajam, khususnya dibidang
telekomunikasi. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan penyedia
kartu telekomunikasi seperti XL, Telkomsel, Indosat, Smart, Axis, 3 dan yang
lainnya. Selain timbulnya persaingan bisnis yang tinggi, pola pikir dan perilaku
masyarakat juga mengalami kemajuan. Masyarakat lebih tertarik dengan sesuatu
yang lebih efektif dan efisien. Perkembangan teknologi khususnya di bidang
telekomunikasi lebih memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi, lebih
menghemat waktu tanpa harus bertemu atau mengirim surat.
Melihat peluang ini, di tahun kedua keberadaan Telkomsel di Indonesia,
PT. Excelcomindo Pratama (Excelcom; sekarang, PT. XL Axiata Tbk. atau bisa
di singkat XL) beroperasi di nusantara. Tanggal 08 Oktober 1996, ia mewujudkan
panggilannya ini. Ia memainkan peran sebagai operator nasional ketiga GSM di
Indonesia sekaligus merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan
layanan telepon seluler di Indonesia. Walau merupakan perusahaan swasta yang
tentunya menfokuskan perhatian pada bisnis, patut dicatat di sini bahwa XL
memiliki visi dan misi yang begitu mulia untuk masyarakat Indonesia: “Menjadi
penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi terpilih di seluruh Indonesia,
(17)
komunikasi seluler ke seluruh pelosok nusantara, demi peningkatan taraf dan
kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik di segala bidang.”
Dengan berpijak pada visi dan misinya di atas, perusahaan swasta ini
mulai beroperasi. Awalnya ia memilih Jakarta sebagai medan pelayanannya,
kemudian Bandung dan Surabaya, menyusul kota-kota lainnya hingga di usianya
yang ke-16 ini, ia sudah mampu mencakup hampir seluruh Indonesia.
PT. XL Axiata, Tbk. Medan merupakan salah satu usaha yang bergerak
dibidang telekomunikasi sebagai penyedia kartu XL. PT. XL Axiata, Tbk. Medan
sebagai perusahaan jasa sangat memerlukan tingkat kualitas pelayanan yang baik
dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Dengan itu pihak provider kartu XL
sangat mengutamakan pelayanan, baik itu dari segi sinyal yang kuat, tarif ringan
dan layanan menu yang beragam bagi para konsumen.
Sebagai perusahaan penyedia layanan operator telepon genggam seluler
pertama di Indonesia, XL berusaha untuk tampil sebagai yang terdepan dan
terbaik, termurah dan berkualitas dalam melayani konsumennya, baik untuk
layanan voice, SMS maupun lalu lintas data. Layanan ini tidak hanya
dimaksudkan untuk dinikmati sebagian masyarakat yang berada di daerah
perkotaan, namun dapat menjangkau seluruh area, termasuk mereka yang berada
di pelosok. Presiden XL, Hasnul Suhaimi pernah menegaskan hal ini. “Ini
merupakan wujudkan komitment kami dalam menghadirkan sarana komunikasi yang murah dan berkualitas bagi seluruh masyarakat yang berada di pelosok Indonesia”. Ungkapan ini memperjelas identitas XL terkait pelayanannya. XL
(18)
adalah sarana komunikasi yang murah bahkan termurah, namun bukan murahan,
melainkan termurah yang berkualitas.
Dengan definisi sederhana di atas, kita dapat melihat bagaimana XL
menerapkan sistem GSM dalam layanannya. Sebab semenjak awal
keberadaannya, ia menggunakan sistem GSM. XL memiliki dua lini produk
yakni, XL prabayar dan pascabayar. XL prabayar merupakan penggabungan dari
tiga produk lainnya, XL Bebas, Jempol dan Jimat. Karena pemasaran ketiga
produk ini, khususnya produk Bebas dan Jempol berbanding terbalik, maka
tanggal 01 Agustus 2007 dilakukan penggabungan dan 01 Januari 2008, XL
prabayar resmi diluncurkan. Sementara itu, XL pascabayar sebelumnya dikenal
dengan sebutan Xplor.
Layanan XL prabayar merupakan layanan telekomunikasi dengan sistem
pembayaran yang dilakukan secara langsung. Artinya, pengguna XL yang mau
menggunakannya harus membeli pulsa terlebih dahulu. Hal ini berbeda dengan
XL pascabayar, dimana pengguna XL melakukan pembayaran setelah
menggunakan produk XL. Terlepas dari sistem pembayaran tersebut, kedua lini
produk ini menawarkan tarif yang murah dan sederhana, selain berbagai fitur
menarik dan unggulan lainnya. Selain kedua produk tersebut, XL juga
memberikan layanan korporasi berupa Internet Service Provider (ISP) dan Voice
over Internet Protocol (VoIP).
Terlepas dari segala keunggulan yang diberikan oleh XL, tidak sedikit
issue yang menyatakan bahwa jaringan XL yang kurang baik. Jaringan XL yang
(19)
sering dikeluhkan oleh para pengguna XL yang tentunya mempengaruhi
kenyamanan konsumen. Kualitas layanan dan jaringan yang kurang baik akan
berpengaruh pada kepuasan konsumen yang juga berdampak pada loyalitas
pelanggan. Namun bagi sebagian besar konsumen, berdasarkan pra survey yang
dilakukan oleh peneliti, diperoleh hasil bahwa hal ini tidak berpengaruh cukup
besar pada loyalitas mereka terhadap XL, dikarenakan XL selalu menawarkan
inovasi seperti tarif murah dengan banyak gratisan yang diberikan XL. Terbukti
bahwa semakin banyaknya yang melakukan pembelian ulang pulsa pada kartu
XL. Berikut data peningkatan jumlah pelanggan provider kartu XL seperti terlihat
pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1
Data Peningkatan Pengguna Provider Kartu XL
Tahun Jumlah Pengguna
2005 6,978,000
2006 9,528,000
2007 15,469,000
2008 26,016,000
2009 31,438,000
2010 40,400,000
2011 44,100,000
Sumber :
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat pengguna kartu XL yang terus
meningkat. Hingga akhir tahun 2011, jumlah pelanggan XL di tanah air telah
mencapai 44,1 juta. Akhir tahun 2010, XL memiliki 40,4 juta pelanggan bila
dibandingkan dengan data tahun 2009 (jumlah pelanggan XL sebanyak 31,4 juta),
maka diketahui penambahan pelanggan sebesar 28 % dari tahun 2009. Fakta
(20)
XL sanggup menjawab kebutuhan konsumen dengan fitur-fitur yang menjadi
unggulan kartu XL mengikuti perkembangan zaman dan teknologi seperti sms,
telepon, internet-an, m-banking, dan menu paket pada pengguna Blackberry.
Baru-baru ini XL juga mengeluarkan paket komunitas. Dengan semakin
banyaknya komunitas yang beragam di Indonesia khususnya daerah Medan, XL
memasuki ruang lingkup tersebut dengan paket komunitas nya yang
mempermudah komunikasi antar anggota komunitas dan tentunya dengan tarif
gratis untuk pemakaian telepon ke sesama nomor anggota yang telah didaftarkan
ke XL. Dan XL juga mengeluarkan paket unlimited Blackberry-an dan internet-an
Rp. 49rb/ 3 bulan. Dengan semakin menjamurnya pengguna Blackberry, XL pun
menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat dan komunitas di kota Medan.
Dengan semakin meningkatnya program-program, fitur-fitur dan dengan
paket unlimited Blackberry-an dan internet-an yang ditawarkan XL, XL juga
meningkatkan kecepatan dan sinyal yang diberikan kepada konsumen sebagai
tingkat pelayanan untuk memuaskan pelanggannya. Dengan segala fasilitas yang
ditawarkan XL, XL juga harus menunjukan kredibilitas dan integritasnya karena
pengguna akan mengeluh jika tidak diberikan pelayanan yang baik dan berakibat
dalam penurunan tingkat loyalitas konsumen.
Peneliti memilih radio Bonsita sebagai lokasi penelitian dan pengambilan
sample karena Radio Bonsita merupakan basecamp EO Community, yang mana
anggota komunitasnya bergerak di bidang event organizer baik sebagai talent,
(21)
anggota EO Community menggunakan nomor XL dengan paket komunitas yang
mempermudah komunikasi antar anggota dengan tarif gratis ke sesama anggota.
Peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih terperinci mengenai
pelayanan, kepercayaan, kepuasan dan kaitannya dengan loyalitas pelanggan
sehingga peneliti mengambil judul: “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan
dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Provider Kartu XL.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan provider kartu XL?
2. Apakah kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan provider kartu XL?
3. Apakah kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan provider kartu XL?
4. Apakah kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
provider kartu XL?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan
(22)
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kepercayaan
terhadap loyalitas pelanggan pada kartu XL.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kepuasan terhadap
loyalitas pelanggan pada kartu XL
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel kualitas pelayanan,
kepercayaan dan kepuasan secara bersama-sama terhadap loyalitas
pelanggan provider kartu XL?
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi PT. XL Axiata, Tbk.
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan masukan
pemikiran dan informasi yang bermanfaat bagi PT. XL Axiata, Tbk. dalam
upaya menyusun strategi pemasaran dalam meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan untuk meningkatkan volume penjualan.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk
menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh dari bangku kuliah dan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan dibidang manajemen
pemasaran khususnya dalam bidang riset pasar.
3. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan
(23)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Definisi Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya
interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan
oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/ pelanggan (Ratminto dan Atik, 2005:2).
Simamora (2001:172) menyatakan bahwa pelayanan adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Menurut Siagian ( dalam Julita, 2001 : 3 ), pelayanan secara umum
ialah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai
kemudahan – kemudahan dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Sehingga
pelayanan merupakan suatu bentuk prosedur yang diberikan dalam upayanya
memberikan kesenangan – kesenangan kepada orang lain dalam hal ini
kepada pelanggan. Sedangkan menurut Philip Kotler, pelayanan mengandung
pengertian setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula
(24)
2.1.2 Definisi Kualitas Pelayanan
Pada prinsipnya, definisi kualitas pelayanan berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian
untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckoff (dalam Tjiptono,
2005:59), kualitas pelayanan adalah “tingkat keunggulan yang diharapkan
dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.”
Menurut Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2000:148),
mengemukakan lima faktor dalam menentukan kualitas pelayanan sebagai
berikut :
1. Kehandalan (Realibility), kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat
dan terpecaya.
2. Daya Tanggap (Responsiveness), kesigapan karyawan untuk
bersedia membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada pelanggan dan dengan penyampaian informasi yang
jelas.
3. Jaminan (Assurance), pengetahuan koresponden dan kemampuan
para karyawan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pada
pelanggan kepada perusahaan.
4. Empati (Emphaty), perhatian, komunikasi yang baik dan
(25)
5. Bukti Fisik (Tangibles), kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal meliputi
penampilan fisik seperti gedung, perawatan, desain ruangan dan
penampilan karyawan.
2.1.3 Kepercayaan
2.1.3.1 Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan merupakan pondasi dari bisnis. Membangun
kepercayaan dalam hubungan jangka panjang dengan pelanggan adalah
suatu faktor yang penting untuk menciptakan loyalitas pelanggan.
Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain / mitra
bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.
Darsono (2008:11) mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai
kesediaan (willingness) individu untuk menggantungkan dirinya pada
pihak lain yang terlibat dalam pertukaran karena individu mempunyai
keyakinan (confidence) kepada pihak lain.
Ketika satu pihak mempunyai keyakinan (confidence) bahwa
pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan
integritas, maka dapat dikatakan ada kepercayaan (trust). Rofiq
(2007:32) mendefinisikan kepercayaan (trust) adalah kepercayaan pihak
tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi
berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut
(26)
Kepercayaan konsumen menurut Mowen, dkk (2002: 312)
adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua
kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan
manfaatnya.
2.1.3.2 Kepercayaan Konsumen tentang Atribut Produk
Atribut (atributtes) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin
dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Ada 2 (dua) jenis atribut yaitu
atribut instrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut instrinsik adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan
atribut ekstrinsik adalah segala sesuatuyang diperoleh dari aspek
eksternal produk, seperti nama merek, kemasan, dan label. Perusahaan
harus menyadari bahwa kepercayaan terhadap objek, atribut, dan
manfaat menunjukkan persepsi konsumen, dan karena itu, umumnya
kepercayaan seseorang konsumen berbeda dengan konsumen lainnya.
Mereka juga harus mengingat bahwa kepercayaan mereka sendiri
terhadap sebuah merek tertentu sangat berbeda dari pasar target.
Kepercayaan yang dikatakan mewakili asosiasi yang konsumen bentuk
di antara objek, atribut, dan manfaat, didasarkan atas proses
pembelajaran kognitif.
Seseorang membentuk tiga jenis kepercayaan Mowen, dkk
(27)
1. Kepercayaan atribut-objek (object – attribute beliefs)
Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus
yang disebut kepercayaan atribut-objek. Kepercayaan atribut-objek
menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang,
barang, atau jasa.
2. Kepercayaan atribut-manfaat
Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen
tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau
memberikan manfaat tertentu. Seseorang mencari produk dan jasa
yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi
kebutuhan mereka, dengan kata lain, memiliki atribut yang akan
memberikan manfaat yang dapat dikenal.
3. Kepercayaan objek-manfaat
Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen
tentang seberapa jauh produk, orang, atau jasa tertentu yang akan
memberikan manfaat tertentu.
2.1.4 Karekteristik dan Klasifikasi Jasa
Berbagai riset dan literature pemasaaran jasa mengungkapkan
bahwa jasa memiliki karakterisitik unik yang membedakannya dengan
barang. Adapun karakteristik jasa tersebut adalah sebagai berikut (Kotler,
(28)
1. Tidak Berwujud (Intangible)
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk
fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum
jasa itu dibeli.
2. Tidak Dapat Dipisahkan(Inseparability)
Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Jika jasa
itu dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian jasa. Karena klien
juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia klien adalah ciri khusus
dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun klien mempengaruhi hasil jasa.
3. Variabilitas (Variability)
Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang menyediakan
dam kapan serta dimana jasa itu dilakukan. Pembeli jasa menyadari tingginya
variabilitas ini sering memebicarakannya dengan orang lain sebelum memilih
seorang penyedia jasa.
4. Tidak Tahan Lama (Perishability)
Jasa tidak tahan lama dan tidak bisa disimpan.
2.1.5 Kepuasan Konsumen
2.1.5.1 Pengertian Kepuasan
Kata ‘kepuasan atau satisfaction’ berasal dari bahasa latin
“Satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “Factio” (melakukan atau
membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai ‘upaya
(29)
Menurut Kotler (2000:52) kepuasan adalah tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan yang dia rasakan dibandingkan
dengan harapannya. Menurut Oliver dalam Umar (2003:14), kepuasan
pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purna beli, dimana persepsi
terhadap kinerja alternatif produk/jasa yang dipilih memenuhi atau
melebihi harapan sebelum pembelian. Apabila persepsi terhadap kinerja
tidak dapat memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian, maka
yang terjadi adalah ketidakpuasan.
Membangum kepuasan konsumen adalah merupakan inti
dari pencapaian profitabilitas jangka panjang. Kepuasan adalah
merupakan perbedaan antara harapan dan unjuk kerja (yang senyatanya
diterima). Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap
konsumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai proses
evaluasi alternatif tahap kedua. Hasil dari evaluasi pasca konsumsi
tersebut adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap produk atau
jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen
membeli dan mengkonsumsi ulang produk atau jasa tersebut.
Sebaliknya perasaan yang tidak puas akan menyebabkan konsumen
kecewa dan menghentikan pembelian kembali produk atau jasa tersebut
(Sumarwan, 2003:321).
Kepuasan pelanggan menjadi sajian akademik yang ramai
diperhatikan. Hal ini disebabkan kepuasan pelanggan dapat memenuhi
(30)
1. Dalam tingkat kepuasan maksimal, maka diharapkan pelanggan
menjadi loyal.
2. Pelanggan yang telah merasakan tingkat kepuasan terhadap produk
yang digunakan/dikonsumsi akan menceritakannya atau
memberitahukannya kepada pihak lain.
3. Semakin tinggi kesadaran terhadap pengelolaan kepuasan
pelanggan maka keputusan pelanggan untuk menentukan produk
yang akan digunakan atau yang akan dikonsumsi didasarkan oleh
persepsi pelanggan.
Ada empat metode yang banyak digunakan dalam
mengukur kepuasan pelanggan. Kotler dalam Tjiptono (2005:336)
yaitu:
1. Sistem keluhan dan saran
Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggan
untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat dan keluhan mereka.
Media yang digunakan bisa berupa kotak saran, komentar, saluran
telepon khusus bebas pulsa dan lain-lain.
2. Ghost Shopping
Salah satu metode untuk mengetahui gambaran mengenai
kepuasan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa ghost
shoppers untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan
(31)
3. Last Customer Analysis
Perusahaan semestinya menhubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar dapat
memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil
kebijakan perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya.
4. Survei kepuasan pelanggan
Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan
pelanggan menggunakan mtode survei baik via pos, telepon, e-mail
maupun wawancara langsung.
2.1.6 Loyalitas Pelanggan
2.1.6.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan
Menurut Sheth dan Mittal dalam Tjiptono (2005:387) Loyalitas
pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko, atau
pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam
pembelian ulang yang konsisten.
Menurut Engel (dalam Hasan, 2008:84) bahwa loyalitas pelanggan
merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan
keterlibatan yang tinggi pada pilihannya dan bercirikan dengan pencarian
informasi eksternal dan evaluasi alternatif.
Loyalitas pelanggan didefenisikan sebagai orang yang membeli
khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan
merupakan seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang
(32)
memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk
atau jasa tersebut.
2.1.6.2 Karakteristik Pelanggan yang loyal
Menurut Griffin (2003:31), pelanggan yang loyal memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Melakukan pembelian ulang secara teratur (repeat buyer)
Pelanggan membeli kembali produk yang sama yang ditawarkan oleh
perusahaan.
2. Melakukan pembelian antarlini produk dan jasa (purchase across
product and service lines)
Pelanggan melakukan pembelian antar lini produk dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
3. Merekomendasikan kepada orang lain (recommended to other)
Pelanggan merekomendasikan kepada orang lain tentang produk yang
ditawarkan perusahaan.
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
(demonstrates immunity to the full of competitions)
Pelanggan tidak akan tertarik terhadap tawaran produk sejenis yang
dihasilkan oleh pesaing.
2.1.6.3 Tahapan Perkembangan Loyalitas pelanggan
Menurut Hasan (2008:86) mengungkapkan bahwa loyalitas
(33)
1. Tahap Pertama : Loyalitas Kognitif
Konsumen yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini
menggunakan basis informasi yang memaksa menunjuk pada satu
merek atas merek lainnya, loyalitas hanya didasarkan pada aspek
kognisi saja.
2. Tahap Kedua : Loyalitas Afektif
Loyalitas tahap kedua didasarkan pada aspek afektif konsumen . Sikap
merupakan fungsi dari kognisi (pengharapan) pada periode awal
pembelian dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambah
dengan kepuasan dari periode berikutnya.
3. Tahap Ketiga : Loyalitas Konatif
Dimensi konatif (niat melakukan) yang dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan afektif terhadap merek. Konasi menunjukkan suatu
niat/komitmen untuk melakukan sesuatu ke arah tujuan tertentu.
4. Tahap Keempat : Loyalitas Tindakan
Pada tahapan ini, untuk mengenali perilaku loyal pada tahap ini ialah
komitmen pembelian ulang yang ditunjukkan pada suatu produk
dalam kurun waktu tertentu secara teratur.
6.1.2.4 Jenis-Jenis Loyalitas
Menurut Griffin (2003:22) terdapat empat jenis loyalitas yang
(34)
1. Tanpa Loyalitas
Konsumen memiliki berbagai alasan untuk tidak mengembangkan
loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Secara umum, perusahaan
harus menghindari para pembeli jenis ini, karena mereka tidak akan
pernah menjadi pelangan yang loyal, mereka hanya memberikan sedikit
kontribusi terhadap keuangan perusahaan. Tantangannya adalah
menghindari sebanyak mungkin orang-orang seperti ini dan lebih memilih
konsumen yang loyalitasnya dapat dikembangkan.
2. Loyalitas yang Lemah
Ketertarikan yang lemah digabungkan dengan pembelian berulang
yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty).
Konsumen ini membeli karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian
“karena kami selalu menggunakannya” atau “karena sudah terbiasa”.
Pembeli jenis ini merasakan tingkat ketidakpuasan yang nyata. Loyalitas
jenis ini paling sering terjadi pada produk yang sering dibeli.
3. Loyalitas Tersembunyi
Tingkat preferensi yang relatif tinggi digabungkan dengan tingkat
pembelian yang rendah, menunjukkan loyalitas tersembunyi (latent
loyalty). Bila pelanggan memiliki loyalitas yang tersembunyi, maka yang
menentukan pembelian berulang adalah pengaruh situasi dan bukan
pengaruh sikap. Dengan memahami faktor situasi yang berkontribusi pada
loyalitas tersembunyi, maka perusahaan dapat menggunakan strategi untuk
(35)
4. Loyalitas Premium
Loyalitas premium adalah jenis loyalitas yang paling sering dapat
ditingkatkan yang terjadi bila ada tingkat keterkaitan yang tinggi dan
tingkat pembelian berulang yang juga tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas
yang lebih disukai untuk semua konsumen di setiap perusahaan. Pada
tingkat preferensi yang paling tinggi tersebut, orang bangga karena
menemukan dan menggunakan produk tertentu dan senang membagi
pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga.
2.1.6.5 Faktor-Faktor Untuk Mengembangkan Loyalitas
Menurut Griffin (2003:20) terdapat dua faktor penting untuk
mengembangkan loyalitas :
1. Keterikatan (attachment) yang tinggi terhadap produk atau jasa
tertentu dibandingkan terhadap produk atau jasa pesaing potensial,
keterikatan yang dirasakan pelanggan terhadap produk atau jasa
dibentuk oleh dua dimensi yaitu :
a. Tingkat preferensi yaitu seberapa besar keyakinan pelanggan
terhadap produk atau jasa tertentu.
b. Tingkat diferensiasi produk yang dipersepsikan yaitu seberapa
signifikan pelanggan membedakan produk atau jasa tertentu dari
alternatif-alternatif lain.
2. Pembelian berulang yang tinggi terhadap produk atau jasa tertentu
(36)
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian Diputra (2007), ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa
dan Penetapan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada Hotel Arwana di
Jakarta”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian ini terdapat
bahwa kualitas pelayanan jasa dan penetapan harga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Hotel Arwana di Jakarta.
Penelitian Hulwani (2007), “Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pelanggan mode fashion di pasar petisah”. Dari hasil penelitian didapati
bahwa variabel kualitas pelayanan dengan bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
pelanggan dan variabel daya tanggap memiliki pengaruh yang dominan terhadap
kepuasan pelanggan.
2.3 Kerangka Konseptual
Terkait dengan penciptaan loyalitas pelanggan, menyatakan bahwa
seorang yang mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu produk atau
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan maka orang tersebut akan loyal terhadap
jasa atau produk tersebut (Dharmmesta, 1999:77-84).
Terdapat hubungan kepuasan pelanggan dan trust terhadap loyalitas
pelanggan sehingga kepuasan dan trust mempunyai pengaruh langsung terhadap
kesetiaan pelanggan sedangkan kualitas layanan (service quality) mempunyai
(37)
mempunyai pengaruh secara tidak langsung melalui kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) dan kepercayaan (trust). Sehubungan dengan hal di atas
berarti semakin tinggi kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan. Semakin tinggi kepuasan dan kepercayaan pelanggan berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas pelanggan suatu produk/jasa.
Berdasarkan teori pendukung di atas, maka kerangka konseptual pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber : Wyckoff (dalam Tjiptono, 2005:59), dan Kotler (Lupiyoadi, 2001 : 158)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan provider kartu XL.
2. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
pelanggan provider kartu XL.
3. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
provider kartu XL.
4. Kualitas pelayanan, kepercayaan, dan kepuasan berpengaruh positif dan
Kualitas Pelayanan (X1)
Kepercayaan (X2)
Kepuasan (X3)
Loyalitas
Pelanggan (Y)
(38)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut (Sugiyono, 2010:18).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membukt ikan hubungan antara
kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan terhadap loyalitas pelanggan pada
provider kartu XL.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yaitu Radio Bonsita FM Medan yang beralamat di Jl.
Babura Baru No.17 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni
2012.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan
(X1), kepercayaan (X2), dan kepuasan pelanggan (X3).
2. Variabel dependen (Y) yaitu loyalitas pelanggan.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian
(39)
3.4.1 Kualitas Pelayanan (X1)
Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan kartu XL yang
ditawarkan PT. XL Axiata, Tbk. kepada pelanggannya seperti sinyal yang
baik, kecepatan (Mbps) dalam mengakses data, dan jangkauan yang luas
hingga ke daerah terpencil yang sesuai untuk memenuhi harapan pelanggan.
3.4.2 Kepercayaan Konsumen (X2)
Sikap pelanggan terhadap kartu XL dalam melakukan hubungan
transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa XL akan memenuhi segala
kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan.
3.4.3 Kepuasan Pelanggan (X3)
Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan dimana
seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang
diterima dengan yang diharapkan.
3.4.4 Loyalitas Pelanggan (Y)
Loyalitas pelanggan merupakan tingkat perasaan dimana pelanggan
memutuskan untuk setia menggunakan kartu XL karena adanya kepuasan atas
(40)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi
Operasional
Indikator Skala
Pengukuran
Kualitas Pelayanan
(X1)
keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau layanan XL menyangkut kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pelanggan.
a. Jangkauan jaringan yang luas.
b. Kualitas jaringan c. Koneksi data cepat.
Likert
Kepercayaan
(X2)
Sikap pelanggan XL berdasarkan keyakinan bahwa
XL memiliki
integritas dan kredibilitas yang akan memenuhi segala
kewajibannya
secara baik sesuai yang diharapkan pelanggan.
a. Konsistensi tarif kartu XL yang dipromosikan dengan kenyataan.
b. Kartu XL tidak
melakukan kecurangan dalam perhitungan tarif.
c. Kredibilitas kartu XL
dalam meningkatkan pelayanan yang baik bagi pelanggan.
Likert
Kepuasan
(X3)
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja XL melalui produk dan
harapan-harapannya.
a. Sinyal yang baik
b. Jangkauan XL yang luas
c. Kecepatan dalam
mengakses data
d. Merasa puas terhadap
produk XL
e. Kesesuaian tarif yang di promosikan dengan kenyataan
f. Keamanan pelanggan.
Likert Loyalitas Pelanggan (Y) Komitmen pelanggan untuk terus menggunakan kartu XL
a. Merekomendasikan XL kepada orang lain. b. Setia menggunakan XL c. Melakukan pembelian
ulang pulsa berkelanjutan
Likert
Sumber : Green (dalam Peppers and Rogers, 2004:73), Parasuraman (dalam Lupiyoadi, 2000:148).
(41)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah
skala Likert sebagai alat mengukur variabel independen, responden akan memilih
jawaban yang akan tersedia. Dalam melakukan penelitian terhadap
variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagi
berikut:
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono ( 2004:86 )
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2004:72), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota EO Community
yang berjumlah 50 orang dan berlokasi di Radio Bonsita FM Medan.
Jumlah ini didapat dari anggota EO Community yang datang setiap harinya
(42)
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa
mewakili keseluruhan populasi. Karena jumlah populasi yang sedikit, peneliti
mengambil seluruh jumlah populasi yang berjumlah 50 orang sebagai sampel.
Penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil (Sugiyono, 2005:78).
3.7 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Peneliti dalam penelitian yang dilakukan, menggunakan dua jenis sumber
data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:
3.7.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh
dengan memberikan wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi.
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui
daftar pertanyaan tertulis untuk diisi oleh responden.
2. Studi dokumentasi
(43)
3.7.2 Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, untuk
mendukung penelitian ini.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang dkk.,
2010:69). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden dilakukan di Fakultas
Ekonomi USU. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara
nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian
validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
SPSS (Statistical Package for the Social Science) 16.0 for windows.
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai
berikut :
a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada
(44)
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Situmorang dkk., 2010:72).
Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha > 0.60
b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha > 0.80
3.9 Teknis Analisis
Metode analisis data pada penelitian ini adalah:
3.9.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
mengadakan pengumpulan data dan penganalisisa data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta
(45)
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar dapat perkiraan
yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria
persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dkk.,
2010:91).
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov
dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan
menggunakan tingkat signifikan 5%.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam
regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat
dilihat dari besarnya nilaiTolerence dan VIF (Varians Inflation Factor)
melalui program SPSS.
Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence>0,1 atau nilai
(46)
3.9.3 Metode Analisis Regresi Berganda
Metode analisis regresi berganda yang digunakan oleh peneliti adalah
untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (Kualitas Pelayanan,
Kepercayaan dan Kepuasan) terhadap variabel terikat (Loyalitas Pelanggan).
Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS
(Statistical Package for the Social Science) 16.0 for windows. Menurut Sugiyono
(2004: 204) model Regresi Berganda yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1+ b2X2+ b3X3+e
Dimana:Y = Loyalitas Pelanggan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Kepercayaan
X3 = Kepuasan
e = Standar eror
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho
diterima.
3.9.4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap loyalitas pelanggan
(47)
1. Uji F (Uji Secara Simultan)
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel
independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Ho : b1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap loyalitas pelanggan.
Ho : b1≠ 0, artinya terdapat pengaruh X terhadap loyalitas pelanggan.
Dengan kriteria pangambilan keputusan:
Ho diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H1 diterima jika thitung > ttabelpada α = 5%
2. Uji Signifikan Parsial (uji – t)
Uji – t menemukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial
terhadap variabel terikat.
Ho : b1 = 0
Artinya secara persial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan
Kepuasan terhadap Loyalitas Pelanggan yaitu variabel terikat (Y).
Ha : b1≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan
(48)
Ho diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H1 diterima jika thitung > ttabelpada α = 5%
3. Uji Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar
(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2,
X3) yaitu berupa Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Kepuasan adalah besar
terhadap variabel terikat (Y) yaitu Loyalitas Pelanggan. Hal ini berarti model yang
digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti
terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol)
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) yaitu berupa
Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan Kepuasan terhadap variabel terikat (Y)
yaitu Loyalitas Pelanggan semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan
tidak kuat untuk menerangkan pengaruh pada variabel bebas yang diteliti terhadap
(49)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT. XL Axiata Tbk.
PT. XL Axiata Tbk. didirikan pada tanggan 6 Oktober 1989 dengan nama
PT. Grahametropolitan Lestari, bergerak dibidang perdagangan dan layanan
umum.
Enam tahun kemudian, perusahaan mengambil suatu langkah penting
seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group, pemegang saham PT.
Grahametropolitan Lestari, dan tiga investor asing (NYNEX, AIF dan Mitsui).
Nama perusahaan kemudian berubah menjadi PT. Excelcomindo Pratama dan
berikutnya menjadi PT. XL Axiata, dengan bisnis utama di bidang penyediaan
layanan telepon dasar.
Pada tahun 1996, XL mulai beroperaasi secara komersial dengan fokus
cakupan area di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Hal ini menjadikan XL sebagai
perusahaan tertutup pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon
dasar bergerak seluler.
Pada tahun 2000, XL mulai memasuki pangsa pasar di Sumatera dan
Batam. Dan menghadirkan layanan M- Banking dan M- Fun. Tahun 2002, XL
memperluas cakupan jaringan ke daerah Kalimantan dan Sulawesi, serta
(50)
Bulan September 2005 merupakan suatu tonggak penting untuk
perusahaan. Dengan mengembangkan seluruh aspek bisnisnya, XL menjadi
perusahaan public dan tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia). Kepemilikan saham XL saat ini mayoritas dipegang oleh Axiata
Group Berhad (Axiata) melalui Indocel Holding Sdn Bhd (86,5%) dan Emirates
Telecomunications Coorporation melalui Estisalat International Indonesia Ltd.
(13,3%).
XL pada saat ini merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler
dengan cakupan jaringan luas di seluruh wilayah Indonesia bagi pelanggan ritel
dan menyediakan solusi bisnis bagi pelanggan korporat. Layanan XL mencakup
antara lain layanan suara, data dan layanan nilai tambah lainnya (value added
services). Untuk mendukung layanan tersebut, XL beroperasi dengan teknologi
GSM 900/ DCS 1800 serta teknologi jaringan bergerak seluler system
IMT-2000/3G.
Pada tahun 2006, XL menghadirkan layanan XL 3G “Pertama Terluas dan
Tercepat”. XL juga telah memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap
Tertutup, Izin Penyelenggaraan Layanan Akses Internet atau Internet Services
Protocol (ISP), Izin Penyelenggaraan Layanan Internet Telepon untuk keperluan
Publik atau Voice over Internet Protocol (VoIP), dan Izin Penyelenggaraan
Layanan Interkoneksi Internet.
Pada tahun 2007, XL menjadi pelopr dalam penerapan tarif Rp. 1/detik.
Kemudian di tahun 2008, Axiata mengakuisisi seluruh kepemilikan saham XL
(51)
Holding Sdn Bhd menjadi 86,5%. Secara tidak langsung Indocel Holding Sdn Bhd
merupakan anak perusahaan Axiata melalui TM International Limited.
Memasuki tahun 2009, Xl meluncurkan logo baru perusahaan pada bulan
Juni dengan menambahkan logo Axiata sebagai symbol sinergi dengan Axiata.
Pada bulan Desember 2009, XL juga mengubah nama perusahaan menjadi PT.
XL Axiata Tbk.
4.1.2 Visi dan Misi
4.1.2.1 Strategi Bisnis dan Hasil (Value Beyond Price)
Kompetisi antar operator telekomunikasi di Indonesia telah
mendorong XL untuk meningkatkan kinerja dan semakin focus agar dapat
menjadi yang terdepan. Sesuai dengan komitmen XL yaitu memenuhi
harapan seiring dengan peningkatan pendapatan yang pesat, manajemen
XL memulai suatu trobosan strategi di tahun 2009 dengan “Value Beyond
Price”. Strategi ini diimplementasikan berdasarkan prinsip berikut:
1. Harga terjangkau dengan pilihan produk dan layanan yang menasrik
dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan.
2. Meningkatkan pengalaman pelanggan
3. Memastikan pengelolaan beban jaringan yang memadai dan
memaksimalkan kapasitas serta kualitas.
4. Mempertahankan keuntungan dengan terus meningkatkan pangsa pasar
seiring dengan upaya untuk tetap mempertahankan organisasi yang
(52)
5. Menggunakan kesempatan dalam layanan data dan value added
services.
6. Meningkatkan efisiensi dalam system distribusi untuk menghasilkan
jaringan distributor dengan kinerja yang tinggi, loyal dan produktif.
7. Memperkuat atribut merk.
4.1.2.2 Visi dan Target XL
Target strategi XL adalah menjadi operator telekomunikasi utama
di Indonesia yang menyediakan beragam layanan dengan tarif terjangkau
dan berkualitas tinggi dengan pilihan-pilihan yang “Fun and Exciting”.
Visi XL antara lain menjadi juara seluler di Indonesia, memuaskan
pelanggan, pemegang saham dan karyawan XL mengarahkan perusahaan
untuk mencapai peningkatan jangka panjang berdasarkan prinsip-prinsip
yang memaksimalkan Value Creation and Return melalui peningkatan
pendapatan yang menguntungkan, efisiensi usaha, dan produktivitas
(53)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil
pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden. Dari
kuesioner tersebut dapat dilihat gambaran umum mengenai karakteristik
responden, antara lain berdasarkan jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, lamanya
pemakaian kartu XL oleh anggota EO Community Radio Bonsita FM Medan
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (F) Persentase (%)
1 Laki-Laki 38 76
2 Perempuan 12 24
Total 50 100%
Sumber : Data primer diolah oleh peneliti (Juli, 2012)
Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 38 responden (76%) lebih banyak dibandingkan
responden perempuan sebanyak 12 responden (24%). Hal ini disebabkan karena
anggota EO Community di Radio Bonsita Medan mayoritas beranggotakan
laki-laki karena pekerjaan crew freelance lebih kepada pekerjaan laki-laki, seperti
menangani produksi, teknisi, stage manager / crew, show director, designer, Sales
Promotion Boy (SPB), talent seperti MC dan DJ yang mayoritas laki-laki.
(54)
keuangan, registrasi event organizer, menangani konsumsi, Sales Promotion Girl
(SPG), designer, dan ada juga beberapa wanita sebagai show director sebuah
event.
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No. Usia (Tahun) Jumlah (F) Persentase (%)
1 16-20 4 8
2 21-25 13 26
3 26-30 17 34
4 31-35 11 22
5 36-40 5 10
Total 50 100
Sumber : Data primer diolah oleh peneliti (Juli, 2012)
Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia berkisar
26-30 tahun sebanyak 17 orang. Hal ini disebabkan mayoritas dari anggota EO
Community di Radio Bonsita Medan adalah para orang-orang yang telah cukup
lama berkecimpung di dunia event organizer, mereka merupakan pecahan dari
perusahaan atau komunitas dari event organizer lain, atau para pengangguran
setelah tamat SMA atau kuliah yang sering datang ke Radio Bonsita Medan dan
bergabung dalam EO Community di Radio Bonsita Medan. Anggota juga terdiri
dari 13 orang berusia 21-25 yang terdiri dari mahasiswa dan tamatan SMA.
Selebihnya anak-anak sekolah yang sering datang ke radio Bonsita dan juga ikut
(55)
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (F) Persentase (%)
1 Wiraswasta 6 13
2 Pegawai Swasta 2 5
3 FreelanceCrew Event Organizer 22 45
4 Pegawai Negeri / BUMN 3 7
5 Pelajar / Mahasiswa 14 30
Total 50 100%
Sumber : Data primer diolah oleh peneliti (Juli, 2012)
Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden berdasarkan
Jenis Pekerjaan anggota EO Community bekerja sebagai Freelance Crew Event
Organizer. Anggota EO Community seperti pegawai swasta, pegawai
negeri/BUMN adalah yang awalnya telah bekerja sebagai freelance crew di eo
lain dan setelah itu mendapat pekerjaan tetap, akan tetapi mereka tetap bekerja di
event organizer selama tidak mengganggu pekerjaan mereka dengan bergabung di
EO Community di Radio Bonsita Medan. Sedangkan wiraswasta adalah para
owner dari event organizer lain dan masih bergabung dalam EO Community dan
sering datang ke Radio Bonsita Medan.
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Pemakaian Kartu XL No. Lama Pemakaian Kartu XL Jumlah (F) Persentase (%)
1 < 3 Bulan 7 14
2 > 3 Bulan 43 86
(56)
Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden berdasarkan
lama pemakaian kartu XL oleh anggota EO Community sebanyak 43 orang di atas
3 bulan. Hal ini dikarenakan adanya paket komunitas yang menawarkan fasilitas
dengan banyak gratisan dengan tarif yang murah sejak awal Desember 2011 lalu.
Dengan melakukan panggilan ke sesama XL tidak dikenakan biaya dan sinyal nya
juga lebih baik daripada ke operator lain. Sedangkan 7 orang yang jangka
pemakaiannya kurang dari 3 bulan karena mereka mengalami kesulitan dalam
penggantian nomor ponsel dan sebagian lagi.
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel
Berdasarkan hasil kuesioner kepada anggota EO Community sebanyak 50
responden, maka jawaban responden atas variabel bebas yaitu Kualitas pelayanan
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kualitas pelayanan (X1) Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 RG
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1.Kualitas jaringan XL yang baik 10 20 25 50 13 26 2 4 - - 50 100
2.Jangkauan jaringan XL yang
luas 19 38 24 48 6 12 1 2 - - 50 100
3. Koneksi data yang cepat
menggunakan XL 17 34 25 50 6 12 2 4 - - 50 100
(57)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 50 orang responden untuk
variabel Kualitas Pelayanan pada Tabel 4.5 yaitu:
a) Pada pernyataan pertama (Kualitas jaringan XL yang baik) sebanyak 10
orang atau 20% menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 50% menyatakan
setuju, 13 orang atau 26% menyatakan ragu-ragu dan 2 orang atau 4%
menyatakan tidak setuju.
b) Pada pernyataan kedua (Jangkauan jaringan XL yang luas) sebanyak 19 orang
atau 38% menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 48% menyatakan setuju, 6
orang atau 12% menyatakan ragu-ragu dan 1 orang atau 2% menyatakan tidak
setuju.
c) Pada pernyataan ketiga (Koneksi data yang cepat menggunakan XL)
sebanyak 17 orang atau 34% menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 50%
menyatakan setuju, 6 orang atau 12% menyatakan ragu-ragu, dan 2 orang
atau 4% menyatakan tidak setuju.
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kepercayaan (X2) Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 RG
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1.Konsistensi tarif kartu XL 14 28 28 56 7 14 1 2 - - 50 100
2.XL tidak melakukan
kecurangan dalam tarif 16 32 24 48 9 18 1 2 - - 50 100
3. Kredibilitas kartu XL dalam
(58)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 50 orang responden untuk
variabel Kepercayaan pada Tabel 4.6 yaitu:
a) Pada pernyataan pertama (Konsistensi tarif kartu XL yang dipromosikan
dengan kenyataan) sebanyak 14 orang atau 28% menyatakan sangat setuju,
28 orang atau 56% menyatakan setuju, 7 orang atau 14% menyatakan
ragu-ragu dan 1 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
b) Pada pernyataan kedua (Kartu XL tidak melakukan kecurangan dalam
perhitungan tarif) sebanyak 16 orang atau 32% menyatakan sangat setuju, 24
orang atau 48% menyatakan setuju, 9 orang atau 18% menyatakan ragu-ragu
dan 1 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
c) Pada pernyataan ketiga (Kredibilitas kartu XL dalam meningkatkan
pelayanan yang baik bagi pelanggan) sebanyak 14 orang atau 28%
menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 48% menyatakan setuju, 9 orang
atau 18% menyatakan ragu-ragu, dan 3 orang atau 6% menyatakan tidak
(59)
Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kepuasan (X3)
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1.Puas karena XL memberikan
tarif murah 21 42 23 46 5 10 1 2 - - 50 100
2.Puas dengan sinyal XL yang
baik 20 40 22 44 8 16 - - - - 50 100
3. Puas dengan jangkauan XL
yang luas hingga pelosok 21 42 21 42 7 14 1 2 - - 50 100
4. Puas dengan kecepatan XL
dalam mengakses data 20 40 24 48 6 12 - - - - 50 100
5. Puas dengan keamanan data
pelanggan 20 40 20 40 8 16 2 4 - - 50 100
6 Puas terhadap produk
Xldengan berbagai fitur 27 54 18 46 5 10 - - - - 50 100
Sumber : Data primer diolah oleh peneliti (Juli, 2012 )
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 50 orang responden untuk
variabel Kepuasan pada Tabel 4.7 yaitu:
a) Pada pernyataan pertama (Puas karena XL memberikan tarif murah)
sebanyak 21 orang atau 42% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau
46% menyatakan setuju, 5 orang atau 10% menyatakan ragu-ragu
dan 1 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
b) Pada pernyataan kedua (Puas dengan sinyal XL yang baik) sebanyak 20
orang atau 40% menyatakan sangat setuju, 22 orang atau 44% menyatakan
setuju, dan 8 orang atau 16% menyatakan ragu-ragu.
(60)
orang atau 42% menyatakan setuju, 7 orang atau 14% menyatakan
ragu-ragu, dan 1 orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
d) Pada pernyataan keempat (Puas dengan kecepatan XL dalam mengakses
data) sebanyak 20 orang atau 40% menyatakan sangat setuju, 24 orang
atau 48% menyatakan setuju, dan 6 orang atau 12% menyatakan
ragu-ragu.
e) Pada pernyataan kelima (Puas dengan keamanan data pelanggan) sebanyak
20 orang atau 40% menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 40%
menyatakan setuju, dan 8 orang atau 16% menyatakan ragu-ragu, dan 2
orang atau 4% menyatakan tidak setuju.
f) Pada pernyataan keenam (Puas terhadap produk XL dengan berbagai fitur)
sebanyak 27 orang atau 54% menyatakan sangat setuju, 18 orang atau 46%
menyatakan setuju, dan 5 orang atau 10% menyatakan ragu-ragu.
Tabel 4.8
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 KS
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1.Mengatakan hal yang positif
mengenai XL 23 46 23 46 4 8 - - - - 50 100
2.Merekemondasikan XL kepada
orang lain 18 36 23 46 8 16 1 2 - - 50 100
3. Melakukan pembelian ulang
secara berkelanjutan 17 34 27 54 5 10 1 2 - - 50 100
(61)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 50 orang responden untuk
variabel Loyalitas Pelanggan pada Tabel 4.8 yaitu:
a) Pada pernyataan pertama (Mengatakan hal yang positif mengenai XL)
sebanyak 23 orang atau 46% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau
46% menyatakan setuju, dan 4 orang atau 8% menyatakan ragu-ragu.
b) Pada pernyataan kedua (Merekomendasikan XL kepada orang lain)
sebanyak 18 orang atau 36% menyatakan sangat setuju, 23 orang atau 46%
menyatakan setuju, 8 orang atau 16% menyatakan ragu-ragu dan 1 orang
atau 2% menyatakan tidak setuju.
c) Pada pernyataan ketiga (Melakukan pembelian ulang pulsa berkelanjutan)
sebanyak 17 orang atau 34% menyatakan sangat setuju, 27 orang atau
54% menyatakan setuju, 5 orang atau 10% menyatakan ragu-ragu, dan 1
orang atau 2% menyatakan tidak setuju.
4.2.3Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Situmorang dkk.,
2010:69). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden dilakukan di Fakultas
Ekonomi USU. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara
(1)
dengan berbagai fitur dan fasilitas yang ditawarkan XL dengan tarif yang murah
sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diputra
(2007), ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Penetapan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada Hotel Arwana di Jakarta”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitian ini terdapat bahwa kualitas pelayanan jasa dan penetapan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada Hotel Arwana di Jakarta.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hulwani (2007), “Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan mode fashion di pasar petisah”. Dari hasil penelitian didapati bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan variabel daya tanggap memiliki pengaruh yang dominan terhadap kepuasan pelanggan.
Terkait dengan penciptaan loyalitas pelanggan, menyatakan bahwa seorang yang mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan maka orang tersebut akan loyal terhadap jasa atau produk tersebut (Dharmmesta, 1999:77-84).
Penelitian dilapangan yang di lakukan oleh peneliti terhadap responden, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan XL yang memiliki jaringan yang luas, dan koneksi data cepat merupakan prioritas utama responden menggunakan kartu
XL. Sehingga, responden mempunyai kepercayaan dan kepuasan untuk menggunakan kartu XL.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka Penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan kartu XL pada EO Community di radio Bonsita.
2. Variabel kualitas pelayanan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan.
3. Berdasarkan hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2) diperoleh bahwa variabel bebas, yaitu kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan mempengaruhi variabel terikat, yaitu loyalitas pelanggan dengan hubungan antara variabel yang erat dan model dinilai baik karena standar deviasinya cukup kecil.
(3)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, Penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh kualitas pelayanan, kepercayaan dan kepuasan secara signifikan. Dalam penelitian ini, variabel kualitas pelayanan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan. Oleh sebab itu, sebaiknya PT XL Axiata Tbk harus meningkatkan kualitas jaringan XL seperti sinyal yang baik, kecepatan (Mbps) dalam mengakses data, dan jangkauan yang luas, tidak melakukan kecurangan dalam perhitungan tarif guna mempertahankan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
2. Penelitian selanjutnya lebih baik jika menambahkan variabel-variabel yang tidak diteliti dalam penelitian yang sama agar diperoleh hasil yang lebih maksimal.
(4)
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Darsono, 2008. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas: Peran Trust dan Satisfaction sebagai Mediator, The 2 nd National Conference
UKWMS, Surabaya.
Dharmmesta, B.S., 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.14 No.3, pp73-88.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ginting, Paham dan Helmi,2008. Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian. Penerbit
USU Press.
Griffin, Jill. 2003. Customer loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Erlangga: Jakarta.
Hasan, Ali, 2008. Marketing. Yogyakarta: MedPress.
Kotler, Philip. 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, Philip, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat, 2000. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat.
Mowen, Michael Minor, 2002. Perilaku konsumen Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Penerbit Pustakawan Belajar
Simamora, Bilson, 2001. Memenangkan pasar dengan pemasaran yang efektif dan profitable. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
(5)
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta: Bandung Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-12. Alfabeta: Bandung Sumarwan, Ujang, 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia
Supramono, 2003. Desain Proposal Penelitian : Studi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy, 2000 . Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer. Yogyakarta : Penerbit Andi
Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama. Jawa Timur: Bayumedia Publishing.
Situmorang, Syafrizal Helmi, Raja Bongsu Hutagalung (dan) Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan. Medan: USU Press.
JURNAL:
Julita, 2001. Menuju Kepuasan Pelanggan Melalui Penciptaan Kualitas Pelayanan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Universutas Muhammadiyah Sumut, Vol 1.
SKRIPSI :
Diputra, Yudha Bagja, 2007. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Penetapan Harga Terhadap Loyalitas Konsumen pada Hotel Arwanan di Jakarta. Skripsi Sarjana pada FE UNNES, Semarang.
Hulwani, Masila, 2007. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Mode Fashion di Pasar Petisah Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU
Lianda, Filza. 2009. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Mahasiswi Departemen Fakultas Ekonomi USU terhadap Keputusan Pembelian Ulang Shampoo Sunsilk, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU
Rofiq, A., 2007. Pengaruh Dimensi Kepercayaan (trust) Terhadap Partisipasi Pelanggan e-commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce Di Indonesia). Tesis (dipublikasikan), Universitas Brawijaya, Malang.
(6)
Yuda, Hendra Sukma, 2011. Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Transportasi Bus PT. ALS Rute Medan-Padang, Skripsi, Fakultas Ekonomi USU.
INTERNET :