Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

mengangkat masalah mengenai “Pengaruh Persepsi Tentang Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten”. B. Identifikasi Masalah Beberapa permasalahan di atas dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Pertumbuhan penduduk menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi sangat pesat. 2. Banyak bermunculan minimarket di Tangerang Selatan. 3. Jumlah minimarket jauh lebih banyak dibanding jumlah pasar tradisional. 4. Persepsi tentang minimarket berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi pedagang pasar tradisional. 5. Pasar modern saat ini secara langsung bersaing dengan pasar tradisional.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan penelitian menjadi lebih spesifik dan tidak meluas diluar pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah: Pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

D. Perumusan Masalah

Dari banyak fenomena dan fakta sosial yang telah dipaparkan serta berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan merumuskan permasalahan yakni: Adakah pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui adakah pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat Kelurahan Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya hasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang perdagangan, ekonomi dan isu-isu di dalam problematika masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi atau sumbangan pemikiran kepada akademisi maupun jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tentang pasar.

2. Secara Praktis a. Bagi Universitas Islam Negeri Jakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk memberikan referensi atau informasi yang berhubungan dengan Ekonomi dalam hal ini kaitannya dengan dampak persaingan pasar.

b. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambah wawasan tentang dampak persaingan pasar.

c. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan bacaan serta pengetahuan masyarakat seputar pasar, sehingga masyarakat mengetahui bagaimana persaingan antara pasar modern dan tradisional, serta sistem pengelolaan di dalam pasar tersebut.

d. Bagi Pedagang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau gambaran bagi para pedagang khususnya pedagang pasar tradisional untuk melakukan perbaikan-perbaikan seperti perbaikan dalam pengelolaan pasar, penataan tampat atau lahan berjualan, kualitas produk, kemasan produk, inovasi pelayanan terhadap kosumen, dan lainnya guna menghadapi persaingan terhadap pasar-pasar modern minimarket yang ada disekitar.

e. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pasar, dan pengalaman peneliti dalam terjun ke masyarakat dalam penelitian yang dapat dijadikan bekal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya. 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat penting. Memungkinkan manusia untuk mengetahui dan memahami dunia sekelilingnya. Tanpa persepsi yang benar, manusia mustahil menangkap dan memaknai fenomena, informasi atau data yang senantiasa mengitarinya. Persepsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesa KBBI adalah “tanggapan langsung atau sesuatu”. 1 Selanjutnya, Persepsi menurut Desmita adalah “proses kognitif yang kompleks untuk menghasilkan suatu gambaran yang unik tentang realitas yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataan sesungguhnya”. 2 Persepsi mengenai apa pun, baik objek sosial maupun non-sosial yang akan mengikuti proses perseptual yang sama, tidak mempersoalkan bagaimana alur informasi yang masuk melalui panca indra kita. Selanjutnya, menurut Leavit dalam Desmita, perception dalam pengertian sempit adalah “penglihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas, perception ad alah “pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. 3 Persepsi individu atau masyarakat terhadap objek tertentu akan mempengaruhi pikirannya dan memberikan penilaian kondisi stimulus yang dilakukan dalam proses kognitif. Selanjutnya, menurut Chaplin dalam Desmita, mengartikan persepsi sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kajian objektif dengan bantuan indra. 4 1 Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, h. 513 2 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, h. 119 3 Ibid., h. 117 4 Ibid,. Persepsi seringkali diikuti dengan kata perspektif. Perspektif sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara kita memandang dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang kita peroleh. Jadi, perspektif merupakan cara pandang yang muncul akibat kesadaran seseorang terhadap suatu isu yang terjadi. Perspektif dapat dijadikan penambah wawasan atau pengetahuan seseorang agar dapat melihat segala sesuatu yang terjadi dengan pandangan yang luas. Jadi perspektif memiliki ciri-ciri antara lain: seseorang yang memiliki perspektif yang tinggi akan berpikir luas dan tidak membeda-bedakan sesuatu, jadi tidak memandang masalah dari pandangan sempit dan terkotak-kotak, seseorang yang memiliki perspektif yang tinggi akan dengan mudah dapat berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, seseorang yang memiliki perspektif yang tinggi mampu bersaing atau berkompetensi dengan sehat. Pengertian persepsi menurut para ahli di atas berbeda-beda. Namun, dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa persepsi adalah proses pemberian makna atau pandangan, interpretasi dari stimulasi dan sensasi yang diterima oleh individu, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu tersebut.

2. Pasar a

Pengertian Pasar Pengertian pasar secara sederhana yang sering didengar di masyarakat, di mana Pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang dan jasa. Pasar adalah “area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya”. 5 Berbagai tempat penjualan barang yang dihuni oleh banyak penjual 5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinanaan Pasar Traisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.