Uji Validitas Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1.

Tabel 4.16 Pedoman Interprestasi Koefesiansi Korelasi 7 Interval Koefesien Tingkat HubunganPengaruh 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Dapat dilihat pada tabel 4.15 dan tabel 4.16 bahwa nilai koefesiensi tabel R adalah 0,744, berada diantara 0,00 - 0,199 maka dapat disimpulkan pengaruh anatara variabel X dengan variabel Y dalam kategori kuat. Kemudian untuk melihat seberapa besar kontribusi Persepsi Tentang Minimarket mempengaruhi Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang dapat digunakan rumus Koefisien Penentu KP atau ada yang menyebutnya Koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R 2 x 100. KP = 0,744 2 x 100 = 55,4 Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa Persepsi Tentang Minimarket memberi pengaruh terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang hanya sebesar 55,4 sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain. C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada hasil rumusan masalah yang dibuat, pemaparan teori, pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penelitian ini dapat dijelaskan dan dilihat pada tabel 4.14 hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang minimarket berpengaruh signifikan terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang di pasar tradisional Ciputat. Hal ini terlihat dari perolehan nilai f sebesar 34,744 dengan tingkat signifikansi sig sama dengan atau lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung diperoleh sebesar 5,894 t tabel 1,701 yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang minimarket dengan kondisi sosial ekonomi pedagang atau 7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung : ALFABET, 2011, Cet. Ke-13, hal. 184 dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa persepsi tentang minimarket berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Susilo dan Taufik yang menyatakan bahwa benar adanya kehadiran pasar modern telah mengancam eksistensi pasar tradisional. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agussiyah Putra yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa bahwa ternyata keberadaan pasar modern mempengaruhi variasi pendapatan pedagang di pusat pasar tradisional tersebut. Selain itu terdapat beberapa perbedaan antara pasar modern dengan pasar tradisional, yakni menyangkut perbedaan dalam hal belanja, kenyamanan berbelanja, serta kualitas barang yang diperjualbelikan. Dan juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwinita Aryani yang menyatakan bahwa keberadaan minimarket berpengaruh terhadap penurunan pendapatan. Kemudian dapat dilihat pada tabel 4.15 dan perhitungan besarnya kontribusi pengaruh persepsi tentang minimarket terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang diperoleh nilai R sebesar 0,744 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara persepsi tentang minimarket dengan kondisi sosial ekonomi pedagang termasuk dalam kategori kuat, dan diperloeh nilai Koefisien Penentu atau Koefisien Determinasi sebesar 55,4 yang menunjukkan bahwa persepsi tentang minimarket memberi pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi pedagang hanya sebesar 55,4 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kondisi sosial ekonomi pedagang tidak hanya dipengaruhi oleh adanya persepsi tentang minimarket yang khususnya mempengaruhi pendapatan mereka atau dengan kata lain hanya dilihat dari sudut pandang tingkatan dan perubahan dalam pendapatannya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh hal-hal lain seperti keadaan lapangan di pasar, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan, kesehatan, pola pikir, dan kemampuan para pedagang dalam bersosialisasi bermasyarakat dalam lingkungan. Hal ini sejalan dengan hasil obervasi pra-penelitian yang peneliti lakukan, dimana ditemukan informasi bahwa para pedagang sayuran, daging, sembako,