Kondisi Sosial Ekonomi Deskripsi Teoritik
maupun bersama-sama sesuai sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing
melakukan pembinaan
dan pengawasan
Pasar Tradisional dan Toko Modern.
e. Pemberdayaan 1
Pasar Tradisional Mengupayakan sumber-sumber alternatif pendanaan untuk
pemberdayaan, meningkatkan potensi pedagang dan pengelola, memprioritaskan kesempatan memperoleh tempat usaha bagi
pedagang tradisional yang telah ada sebelum dilakukan renovasi atau relokasi, serta mengevaluasi pengelolaan.
2 Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern Memberdayakan Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dalam
membina Pasar Tradisional, serta mengawasi pelaksanaan kemitraan.
Pada fakta dalam Putusan dan data ekonomi dari Saran yang dikeluarkan oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha KPPU
menunjukkan bahwa dalam industri retail terdapat 1 kondisi perilaku persaingan usaha tidak sehat, 2 ketidakseimbangan retail-pemasok dan,
3 terdesaknya pelaku usaha pasar lingkungan tradisional. Hukum positif memang telah mengatur permasalahan ini yaitu
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Perpres dan Peraturan Menteri
Perdagangan No. 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional , Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Permendag namun dalam analisis KPPU sebagaimana juga dalam terdapat Putusan akuisisi No. 09KPPU-L2009, kedua hukum positif ini
sulit efektif karena : a
Tidak memiliki sanksi yang keras dan tegas terhadap pelaku usaha yang melanggar kedua peraturan itu;
b Tidak merumuskan siapa penegak hukum bagi pelanggar dua
peraturan itu; c
Memberi ruang penetapan jenis dan besaran trading terms yang bersifat sepihak pada retail modern.
26
Oleh karena itulah dipandang perlu adanya peraturan setingkat UU yang memiliki kekuatan berlaku lebih kuat dan sanksi lebih tegas, dan
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha KPPU pada tanggal 31 Maret 2010 melalui Saran Kebijakan No. 43KIII2010 memberikan saran dan
kebijakan kepada pemerintah untuk segera membentuk Undang-Undang yang mengatur industri retail sehingga landasan hukum dalam peraturan
industri ini menjadi sangat kuat dan meciptakan kesejahteraan rakyat secara optimal.
b Peraturan di Pemerintah Daerah
Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah memiliki regulasi tentang kebijakan yang mengatur penataan dan pembinaan pasar tradisional dan
pasar modern yaitu, Peraturan Walikota Tangerang Selatan No. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Beberapa hal penting yang diatur dalam Peraturan Walikota
Tangerang Selatan No. 2 Tahun 2013 tersebut, yaitu : a. Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern :
1 Lokasi pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan
Toko Modern wajib mengacu pda Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang, termasuk Peraturan Zonasinya.
2 Sistem penjualan dan jenis barang dagangan toko modern
meliputi : i.
Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket menjual secara eceran barang konsumsi terutama produk makanan dan
produk rumah tangga lainnya; ii.
Departement Store menjual secara eceran barang konsumsi
26
http:www.kppu.go.ididblog201302memahami-urgensi-uu-retail diakses
28 September 2015
utamanya produk sandang dan perlengkapannya dengan penataan barang berdasarkan jenis kelamin danatau tingkat
usia konsumen; dan iii.
Perkulakan menjual secara grosir barang konsumsi. 3
Pendirian Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib memenuhi ketentuan :
i. Memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,
keberadaan Pasar Tradisional, Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada di wilayah yang bersangkutan;
ii. Memperlihatkan jarak antara Hypermarket dengan Pasar
Tradisional yang telah ada sebelumnya; iii.
Menyediakan areal parkir paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 satu unit kendaraan roda empat untuk setiap 60
m
2
enam puluh meter persegi luas lantai penjualan Pusat Perbelanjaan danatau Toko Modern; dan
iv. Menyediakan fasilitas yang menjamin Pusat Perbelanjaan
dan Toko Modern yang bersih, sehat hygienis, aman, tertib, dan ruang publik yang nyaman.
4 Pusat perbelanjaan atau toko modern wajib melakukan kemitraan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,
memperkuat dan menguntungkan. b. Pembinaan dan Pengawasan
Walikota melakukan koordinasi untuk : 1
Mengantisipasi kemungkinan timbulnya permasalahan dalam pengelolaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Pasar
Modern; dan 2
Mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalah sebagai akibat pendirian Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan, dan Pasar Modern. c. Sanksi
Pelaku usaha yang melanggar ketentuan Peraturan Walikota dapat