Kisi-kisi Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian 1.

Parametris, antara lain dengan menggunakan t-test untuk satu sampel, korelasi dan regresi, analisis varian dan t-test untuk dua sampel. Penggunaan Statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan untuk menguji normalitas data. 10 Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 22. b Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun untuk mengumpulkan data itu bersifat valid atau tidak. Validitas suatu instrumen yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-benar mengukur apa objek yang hendak diukur. 11 Sedangkan uji reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda. Jadi, suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada subjek yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama. 12 c Uji Hipotesis Pada uji hipotesis secara keseluruhan tentang Pengaruh Persepsi Minimarket Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang di Pasar Tradisional, data yang didapatkan dari angket dianalisa secara kuantitatif. Untuk menganalisa setiap variabel menggunakan rumusan sebagai berikut : F P = x 100 N Sedangkan untuk mencari hubungan kedua variabel digunakan tehnik analisa korelasi dengan rumus product moment dengan 10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung : ALFABET, 2011, Cet. Ke-13, hal.171 11 Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Peneltian Gabungan, Jakarta : Prenadamedia Group, 2014, hal.234 12 Ibid., hal.242 menggunakan SPSS 22. Selanjutnya persentase yang diperoleh kemudian di interprestasikan, Tabel 3.5 Interprestasi Data Interval Koefesien Tingkat HubunganPengaruh 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Pasar Ciputat

a. Sejarah Singkat Pasar Ciputat

Secara sistematis, pasar tradisional Ciputat tidak terklasifikasi secara rapih dalam hal latar belakang atau literatur sejarahnya. Namun menurut Dani Ardani, S.E kepala pengelola pasar, dahulu pada awalnya ada tiga lokasi pasar tradisional. Pertama pasar Ciputat, kedua pasar desa Cipayung dan ketiga adalah pasar Pemda Pemerintah Daerah. Ketiga lokasi tersebut berada pada kawasan desa. Pada tahun 1992 terjadi kebakaran pada ketiga pasar tersebut, kemudian atas desakan pedagang melalui Kumpulan Pedagang KOPAH ketiga pasar tersebut kembali dibangun dan dielaborasi menjadi satu nama, yaitu pasar Ciputat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dalam Kajian dan Evaluasi Pasar Ciputat menjelaskan seiring dengan situasi dan kondisi perkembangan pembangunan yang ada di Kabupaten Tangerang pada tahun 1994, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melaksanakan Perjanjian Kerjasama dengan PT. Betani Multi Sarana dalam Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta Terminal Ciputat. Kerjasama ini didasarkan pada Perjanjian Kerjasama Bersyarat No. 551.221755-Um1992 tentang Kerjasama Pembangunan Pusat Perbelanjaan dan Peremajaan Pasar serta Terminal Ciputat antara Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dengan PT. Betania Multi Sarana. 1

b. Perkembangan Pasar Ciputat

Memasuki periode 90-an Pasar Ciputat dibangun menjadi tiga lantai 1 Ahmad Reza Safitri, Dampak Ritail Modern Terhadap Kesejahteraan Pedagang Pasar Tradisional Ciputat Tangerang Selatan, Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010