14
Berdasarkan keempat hasil penelitian mengenai rasio keuangan tersebut, terdapat tiga hasil penelitian yang menunjukkan kinerja koperasi yang tergolong
tidak sehat. Adapun jenis koperasi yang diteliti pada penelitian tersebut merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang penjualan barang ataupun jasa,
sedangkan koperasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan koperasi simpan pinjam yang berfokus pada penyaluran pembiayaan, sehingga terdapat
perhitungan rasio yang tidak dapat digunakan dalam penelitian ini, seperti rasio perputaran persediaan. Perbedaan lainnya terletak pada jangka waktu penelitian
karena penelitian ini menganalisis kinerja keuangan Koperasi Baytul Ikhtiar dalam jangka waktu tiga tahun terakhir, yaitu 2009-2011 karena koperasi ini baru
berdiri pada tahun 2008. Sedangkan penelitian yang telah dipaparkan di atas umumnya menganalisis rasio keuangan dalam lima hingga enam tahun terakhir.
2.4. Analisis Keberlanjutan Finansial
Berdasarkan hasil penelitian Syukur 2002 mengenai keberlanjutan finansial, dapat diketahui bahwa selama periode 1993-1999 skim kredit Karya
Usaha Mandiri KUM hanya dapat mencapai tingkat viabilitas finansial selama dua tahun, yaitu tahun 1993-1994. Faktor yang menjadi penyebab tidak
tercapainya viabilitas finansial tersebut adalah jumlah peserta yang dilayani oleh setiap petugas masih tergolong rendah. Faktor lainnya adalah tingkat pelayanan
relatif tetap sehingga menyebabkan KUM sulit untuk meningkatkan tingkat viabilitas finansial. Kelebihan dari penelitian Syukur 2002 adalah terdapat
rekomendasi besarnya pembiayaan yang harus dicapai KUM pada periode selanjutnya hingga mencapai tingkat keberlanjutan finansial. Kelebihan lainnya
adalah model keberlanjutan yang dianalisis mencakup berbagai aspek, mulai dari keberlanjutan finansial, lembaga, dan peserta. Sedangkan kelebihan penelitian
pada Koperasi Baytul Ikhtiar ini adalah dilakukannya analisis rasio keuangan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas usaha pada awal penelitian sehingga
diketahui tingkat kesehatan koperasi sebagai pendukung dalam analisis keberlanjutan finansial.
15
2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Agribisnis
Kurnia 2009 meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis di KBMT Tadbiirul Ummah. Adapun
yang termasuk faktor-faktor tersebut adalah pengalaman usaha, profit usaha, frekuensi pembiayaan, nisbah bagi hasil, tahun pendidikan, komposisi modal
usaha, dan sektor usaha. Berdasarkan uji statistik-t, variabel bebas yang berpengaruh signifikan pada taraf nyata lima persen realisasi permintaan
pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis pada KBMT Tadbiirul Ummah adalah variabel nisbah bagi hasil. Sedangkan untuk faktor-faktor yang lain seperti
pengalaman usaha, profit usaha, frekuensi pembiayaan, komposisi modal, tingkat pendidikan dan sektor usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penyaluran pembiayaan syariah untuk sektor agribisnis. Hasil penelitian Kurnialestari 2007 menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi besar pembiayaan mitra KBMT Ibbadurrahman dipengaruhi secara signifikan dan positif oleh variabel pendapatan bersih, lama menjadi mitra,
dan dummy usaha lain. Sedangkan, secara negatif oleh dummy pinjaman lain dan dummy jenis kelamin. Adapun variabel yang memberikan pengaruh tidak
signifikan terhadap besar pembiayaan adalah variabel jumlah tanggungan. Selain itu, penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi
pembiayaan juga dilakukan oleh Mahliza 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap jumlah
realisasi pembiayaan murabahah di KBMT Bil Barkah adalah lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, dan agunan. Keempat faktor
tersebut memiliki pengaruh positif terhadap realisasi pembiayaan murabahah tersebut.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat dalam hal penentuan faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi pembiayaan, yaitu dengan melakukan penurunan variabel dari prinsip 5C pembiayaan. Adapun kelebihan dari penelitian ini adalah melakukan
integrasi pemikiran dari dua sisi, yaitu sisi lembaga keuangan dari aspek rasio keuangan dan keberlanjutan finansial, serta sisi penerima manfaat yaitu anggota
layanan koperasi. Oleh karena itu, analisis mengenai faktor-faktor yang
16
mempengaruhi pembiayaan ini merupakan salah satu bagian dari penelitian yang dilakukan dari sisi penerima manfaat. Perbedaan lain dari penelitian ini adalah
menggunakan lembaga keuangan mikro dengan model pembiayaan Grameen Bank
yang menggabungkan sistem perbankan dengan pendekatan kelompok.
17
III. KERANGKA PEMIKIRAN