Kinerja Keuangan Koperasi TINJAUAN PUSTAKA

12 UED-SP dan sejenisnya. Sebagai lembaga keuangan, LKM dapat melakukan kegiatan operasinya dengan model konvensional maupun syariah. Koperasi khususnya yang bergerak dalam usaha simpan pinjam, baik Koperasi Simpan Pinjam KPS maupun Unit Simpan Pinjam UPS adalah LKM yang dapat melayani masyarakat terutama anggotanya, yaitu dalam hal menyimpan dan meminjam dana. Berdasarkan data Bank Indonesia 2001, koperasi termasuk LKM yang banyak membantu penyediaan dana bagi mendukung permodalan kegiatan Usaha Kecil Menengah UKM pada masa krisis. Ditinjau dari besarnya pembiayaan yang disalurkan, posisi KSP dan USP termasuk dua besar setelah BRI Unit Desa. Jumlah kredit yang disalurkan masing- masing sebesar Rp 6.141.400 41,87 persen untuk BRI Unit Desa serta KSP dan USP sebesar Rp 4.159.867 juta 28,36 persen. Jumlah lembaga KSP dan USP pun berada pada posisi terbanyak dan tersebar di Indonesia. Oleh karena itu, usaha simpan pinjam pada koperasi yang dilakukan olek KSP dan USP mempunyai peluang yang cukup baik untuk membantu mengembangkan LKM.

2.3. Kinerja Keuangan Koperasi

Kinerja keuangan adalah suatu penilaian terhadap laporan keuangan perusahaan yang menyangkut posisi keuangan perusahaan serta perubahan terhadap posisi keuangan tersebut Ikatan Akuntansi Indonesia 1996. Menurut Jumingan 2005, prosedur analisis kinerja keuangan menyangkut review data laporan yaitu aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap sifat atau jenis perusahaan yang melaporkan sistem akuntansi yang berlaku. Munawir 1997 menyatakan bahwa mempelajari data secara menyeluruh diperlukan untuk meyakinkan pada penganalisis bahwa laporan sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan secara relevan, sehingga penganalisis dapat menghitung, mengukur, menginterpretasi dan memberi solusi terhadap keuangan badan usaha pada periode tertentu. Oleh karena itu, penilaian kinerja keuangan yang berlandaskan pada data dan informasi keuangan merupakan suatu tolak ukur yang sering digunakan dalam memperoleh informasi tentang posisi keuangan suatu badan usaha. 13 Hasil penelitian Kurnialestari 2007 menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang terdiri dari rasio-rasio keuangan yang digeneralisasikan untuk mengetahui tingkat kesehatan KBMT Ibbadurrahman menggambarkan hasil yang kurang memuaskan. Hal tersebut dikarenakan tidak ada satu periode pun dari 6 periode penelitian yang menunjukkan kinerja keuangan KBMT berada pada predikat sehat. Pengukuran kinerja keuangan Koperasi Unit Desa Sumber Alam yang dilakukan oleh Jakiyah 2011 dengan menggunakan analisis rasio menunjukkan bahwa aset dan nilai rasio solvabilitas yang dimiliki koperasi tergolong dalam standar yang baik. Namun, rasio aktivitas koperasi, Return On Investment ROI, return on net worth ratio, dan operating margin ratio masih berada dibawah standar yang baik. Penelitian Lismawati 2009 yang menggunakan alat analisis tren, analisis persentase per komponen, dan analisis ratio dalam meneliti kinerja keuangan KUD Sumber Alam tahun 2003-2008 menunjukkan bahwa keadaan rasio solvabilitas dalam keadaan yang cukup baik karena memenuhi standar, sedangkan hasil perhitungan rasio likuiditas, rentabilitas, dan aktivitas usaha berada dalam keadaan yang tidak baik. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan nilai penjualan yang terus menerus sehingga SHU yang diperoleh koperasi menurun. Adapun hasil penelitian Purba 2011 terhadap kinerja keuangan Koperasi Kelompok Tani KKT Lisung Kiwari menunjukkan bahwa likuiditas KKT Lisung Kiwari 2005- 2009 sesuai angka rasio lancar dan rasio cair berada dalam kondisi baik, sedangkan rasio kas berada pada kondisi yang tidak baik karena kemampuan membayar kewajiban lancarnya atas kas sangat rendah. Solvabilitas KKT sesuai angka rasio kewajiban jangka panjang atas harga dan kapitalisasi berada pada kondisi baik, sedangkan rasio kewajiban jangka panjang atas modal mengalami keadaan yang tidak baik karena kemampuan modal untuk menjamin kewajiban jangka panjang semakin rendah. Profitabilitas KKT Lisung Kiwari sesuai angka rasio SHU terhadap penjualan berada dalam kondisi baik tetapi pada rasio SHU terhadap modal berada kondisi tidak baik karena modal belum dapat meningkatkan SHU. Efektifitas KKT Lisung Kiwari sesuai angka rasio HPP atas penjualan dan HPP dijumlahkan operasi atas penjualan berada dalam kondisi baik. Kinerja keuangan masih cenderung bergantung kepada modal dari pihak luar. 14 Berdasarkan keempat hasil penelitian mengenai rasio keuangan tersebut, terdapat tiga hasil penelitian yang menunjukkan kinerja koperasi yang tergolong tidak sehat. Adapun jenis koperasi yang diteliti pada penelitian tersebut merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang penjualan barang ataupun jasa, sedangkan koperasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan koperasi simpan pinjam yang berfokus pada penyaluran pembiayaan, sehingga terdapat perhitungan rasio yang tidak dapat digunakan dalam penelitian ini, seperti rasio perputaran persediaan. Perbedaan lainnya terletak pada jangka waktu penelitian karena penelitian ini menganalisis kinerja keuangan Koperasi Baytul Ikhtiar dalam jangka waktu tiga tahun terakhir, yaitu 2009-2011 karena koperasi ini baru berdiri pada tahun 2008. Sedangkan penelitian yang telah dipaparkan di atas umumnya menganalisis rasio keuangan dalam lima hingga enam tahun terakhir.

2.4. Analisis Keberlanjutan Finansial