21 c.
Data keadaan penduduk : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, mata pencaharian, dan jumlah penduduk secara keseluruhan.
3.5 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu :
1. Teknik observasi
Data dikumpulkan melalui pengamatan secara langsung terhadap berbagai kegiatan di lapangan, keadaan daerah penelitian dan pengamatan kondisi
fisik tanaman 2.
Teknik wawancara Data yang dikumpulkan melalui tanya jawab yang dilakukan langsung
terhadap responden yang terlibat dalam pemeliharaan pohon asuh serta berbagai pihak yang terkait untuk melengkapi data dan informasi.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur kuisioner maupun bebas 3.
Studi pustaka Data dikumpulkan melalui proses mencari, mencatat dan mempelajari
study literatur serta pengumpulan data-data dari instansi terkait.
3.6 Metode Pengambilan Contoh Responden
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode purposive sampling
. Metode purposive sampling adalah metode dalam pengambilan sampel dengan atas dasar pertimbangan pribadi peneliti Danim
2004. Pertimbangan dalam penentuan responden dilakukan dengan mempertimbangkan biaya, tenaga, waktu dan keadaan di lapangan yaitu blok
pengasuhan pohon. Unit sampel penelitian adalah pengasuh pohon. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan metode Slovin Wulandari 1999 dalam Kaskoyo
2009, dengan rumus sebagai berikut :
n =
N N ²
Keterangan : n = jumlah sampel N
= jumlah
populasi e = batas eror 15
22 Berdasarkan perhitungan rumus di atas, dengan diketahui jumlah populasi
pengasuh pohon yang tercatat secara kontrak sebanyak 33 orang maka jumlah unit sampel dalam penelitian ini adalah 19 orang pengasuh pohon serta jumlah
tanaman atau pohon asuh yang diamati kesehatannya sebanyak 1334 pohon asuh. Selain itu pihak Perhutani dan pihak pengelola yaitu KAHMI juga menjadi
responden, dimana data-data yang diperoleh akan bersifat melengkapi dan memperkuat data di lapangan.
3.7 Metode Pengolahan Data
Data kualitatif yang diperoleh melalui wawancara dan studi literatur diolah menjadi data kuantitatif dengan cara tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Data
kuantitatif diolah dengan cara sebagai berikut :
1. Partisipasi pengasuh pohon dalam Program Pohon Asuh
a Partisispasi tahap perencanaan Program Pohon Asuh
Tingkat partisipasi atau keikutsertaan pengasuh pohon dalam tahap kegiatan perencanaan pohon asuh dapat dilihat dari keterlibatan mereka di
dalam : 1 Penandatanganan kontrak kerja sebagai pengasuh pohon dengan pihak Perhutani dan KAHMI; 2 Penentuan jenis tanaman; 3
Pembuatan papan nama pohon tree tag; 4 Mengikuti kegiatan LMDH; 5 Melakukan diskusi dengan Perhutani dan KAHMI.
Keterlibatan atau keikutsertaan masyarakat sebagai pengasuh pohon dalam tahap perencanaan ini dapat dijadikan dasar dalam kriteria
pemberian nilai score, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Pemberian skor partisipasi pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon
asuh tahap perencanaan No
1 Intensitas Keikutsertaan
2 Skor
3 1 Tidak
terlibat 2
Terlibat 1 kegiatan 1
3 Terlibat 2 kegiatan
2 4
Terlibat 3 kegiatan 3
5 Terlibat 4 kegiatan
4
6
Terlibat 5 kegiatan
5
23 Indeks skor dari kegiatan-kegiatan tahap perencanaan di atas
memiliki nilai 1 sehingga dapat dicapai oleh responden besaran nilai yang berkisar antara 0 sampai dengan 5. Pemberian kategori tingkat partisipasi
pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon asuh dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Kategori tingkat partisipasi pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon asuh tahap perencanaan
No 1
Tingkat Partisipasi 2
Skor 3
1 Sangat tinggi
4,01 – 5,00 2 Tinggi
3,01 –
4,00 3 Sedang
2,01 –
3,00 4 Rendah
1,01 –
2,00 5
Sangat rendah 0,00 – 1,00
b Partisipasi tahap pelaksanaan Program Pohon Asuh
Tingkat partisipasi atau keikutsertaan pengasuh pohon dalam tahap pelaksanaan dapat dilihat pada proses pemeliharaan pohon. Pemeliharaan
pohon asuh dapat dilihat dari aspek keterlibatan mereka di dalam : 1 penanaman; 2 penyulaman; 3 penyiangan; 4 pendangiran; 5
pemupukan; 6 pemberantasan hama dan penyakit; 7 babat bersih jalur antar tanaman dan 8 pengairan atau penyiraman.
Kategori pemberian nilai score berdasarkan jumlah keterlibatan dan keikutsertaan pengasuh pohon dalam pelaksanaan pengelolaan hutan
melalui program pohon asuh ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Pemberian skor partisipasi pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon
asuh tahap pelaksanaan No
1 Intensitas Keikutsertaan
2 Skor
3 1 Tidak
terlibat 2
Terlibat 1 kegiatan 1
3 Terlibat 2 kegiatan
2 4
Terlibat 3 kegiatan 3
5 Terlibat 4 kegiatan
4 6
Terlibat 5 kegiatan 5
7 Terlibat 6 kegiatan
6 8
Terlibat 7 kegiatan 7
9 Terlibat 8 kegiatan
8
24 Indeks skor yang dapat diraih responden dari kegiatan-kegiatan
pemeliharaan pohon asuh memiliki nilai 1 sehingga dapat dicapai oleh responden besaran nilai yang berkisar antara 0 sampai dengan 8. Pemberian kategori tingkat
partisipasi pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon asuh dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Kategori tingkat partisipasi pengasuh pohon dalam pemeliharaan pohon asuh tahap pelaksanaan
No 1
Tingkat Partisipasi 2
Skor 3
1 Sangat tinggi
6,41 - 8,00 2 Tinggi
4,81 -
6,40 3 Sedang
3,21 -
4,80 4 Rendah
1,61 -
3,20 5
Sangat rendah 0,00 - 1,60
c Partisipasi dalam Program Pohon Asuh
Tingkat partisipasi pengasuh pohon dalam Program Pohon Asuh ini dapat dilihat dari keterlibatan dan keikutsertaannya baik itu pada tahap
perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan Program Pohon Asuh. Oleh karena itu indeks skor partisipasi masyarakat sekitar hutan sebagai
pengasuh pohon dalam Program Pohon Asuh ini diperoleh dengan cara mengakumulasikan indeks skor pada tahap perencanaan dan tahap
pelaksanaan. Indeks skor pada tahap perencanaan berkisar antara 0 – 5, sedangkan Indeks skor pada tahap pelaksanaan berkisar antara 0 – 8.
Sehingga besar skor tingkat partisipasi pengasuh pohon dalam program Pohon Asuh berkisar antara 0 – 13. Kategori tingkat partisipasi pengasuh
pohon dalam program Pohon Asuh dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori tingkat partisipasi pengasuh pohon dalam program pohon asuh
No 1
Tingkat Partisipasi 2
Skor 3
1 Sangat tinggi
10,41 - 13,00 2
Tinggi 7,81 - 10,40
3 Sedang 5,21
- 7,80
4 Rendah
2,61 - 5,20 5
Sangat rendah 0,00 - 2,60
25 2.
Keberhasilan tanaman dalam Program pohon asuh Penilaian tingkat keberhasilan fisik tanamanan pohon asuh dilakukan pada
persentase tumbuhjadi tanaman dan kesehatan tanaman.
a Persentase tumbuhjadi tanaman.
Pengukuran persentase tanaman tumbuhjadi dapat dilakukan dengan cara mengamati semua pohon asuh secara langsung di lapangan. Dimana pohon
asuh yang diamati adalah pohon yang dipelihara dan dirawat oleh pengasuh pohon yang menjadi responden. Persentase jadi tanaman dihitung dengan cara:
Persentase tanaman jaditumbuh = x 100
Tabel 7 Kelas persentase tumbuhjadi tanaman dalam program pohon asuh
No 1
Kelas TumbuhJadi 2
Skor 3
1 Sangat tinggi
81,00 - 100,00 2
Tinggi 61,00 - 80,00
3 Sedang
41,00 - 60,00 4
Rendah 21,00 - 40,00
5 Sangat rendah
0,00 - 20,00
b Kesehatan tanaman.
Tanaman pohon asuh yang diteliti terutama yang mengalami kerusakan, kemudian dicatat kondisi fisiknya ke dalam tabel pengamatan. Pohon yang
sehat juga dihitung jumlahnya dan dimasukan ke dalam tabel pengamatan. Sedangkan untuk membedakan antara pohon yang sehat dan sakit adalah
dengan cara melihat adanya tipe kerusakan yang terdapat pada pohon. Persentase tanaman sehat dapat dihitung dengan cara :
Persentase tanaman sehat
=
x 100 Tabel 8 Kelas persentase tanaman sehat dalam program pohon asuh
No 1
Kelas Kesehatan Tanaman 2
Skor 3
1 Sehat sekali
81,00 - 100,00 2
Sehat 61,00 - 80,00
3 Sedang
41,00 - 60,00 4
Cukup sehat 21,00 - 40,00
5 Tidak sehat
0,00 - 20,00
26
3.8 Metode Analisis Data